kelas.

41 5 0
                                    

Jika ada unsur kesamaan, dalam cerita, nama dan juga alur, itu secara tidak di sengaja. Karena cerita ini saya ambil dari pengalaman pribadi dan sedikit mengarang.

Allan hanya menghembuskan napas kasar, lalu ia langsung duduk di bangkunya.
Saat Nana ingin duduk di bangku, tiba tiba ada yang berbicara.
"Itu bangku gua." Nana masih mencerna kata kata Icha tersebut.

"Em, bangku siapa tadi?" Tanya Nana mencoba memastikan.

"Gua bilang itu bangku gua." Jelas Icha.

"Icha, itu sebenernya bangku Nana. Kemarin Nana gamasuk, jadinya lo sekarang pindah ke bangku putri ae." Ucap Amel lagi. Sementara Nana masih mencerna kata kata Icha.

"OH JADI KAMU YANG NYURI TEMPAT DUDUK NANA?!" Teriakan Nana yang murka dan siap untuk menghancurkan galaxy pun membuat semua orang bergidik ngeri.

"Jangan mau duduk sama Allan dia bau." Siapkan senjata kalian. Kita akan memberikan Nana pelajaran.

Semua orang yang ada di sana menatap Nana jengah, mereka sudah menanti adegan baku hantam. Tapi Nana malah menjelek jelekan Allan. Sungguh dia bisa membuat kita darah tinggi.

"Na? Mau cobain meninggal ga?" Senyuman mengerikan keluar dari bibir Derry.

"Na? Lu liat golok gua ga?" Tanya Rehan. (Senjata orang betawi.)

"Na? Ke jurang yuk." Ajak Amel.

"Ke sungai Amazon aja yuk Na? Banyak ikan piranha lho." Della pun bersuara.

"Hehe peace peace." Cengiran bodoh pun keluar lagi bersamaan dengan tanda V.

"Umm, Icha. Icha duduk bareng Putri aja ya, soalnya ini tempat duduk Nana." Suasana pun kembali menegang, Allan sedari tadi hanya memperhatikan. Mood dia benar benar hancur di pagi hari yang cerah ini.

"Tapi Na..." Icha sedikit tidak terima.

"Udah gada tempat duduk lagi, selain sama Putri. Allan udah duduk sama Nana."

Disaat Icha mau protes kembali tiba tiba ada yang menyela.
"Udah lah Ca, lu itu anak baru. Jangan segala cari masalah. Lu sama Nana masih duluan Nana duduknya sama Allan, ga ngotak banget si. Mikir bego, punya otak kan? Pake." Skak dari Caca--- Desyca Anastasya agatha. Jika kalian bertanya siapa dia, dia teman sekelas Nana yang paling dekat dengan Nana.

Icha langsung menghentakkan kakinya lalu pergi ke tempat duduk Putri yang berada di sebrang belakang tempat duduk Allan dan Nana.

"Balik balik, dramanya udah kelar." Seruan itu pun membuat banyak gelak tawa keluar. Dan mereka yang berkumpul pun langsung melanjutkan kegiatan mereka masing masing.

"Allan, jangan marah lagi dong." Nana sudah duduk di samping Allan.

Allan tidak menjawab sekali pun, ia masih kesal dengan Nana dan Icha.
"Allan kalo marah makin jelek ah, gasuka."

"Mang siapa yang mau di sukain sama lu? Pede."

"Ih, Allan. Ntar traktir Nana eskrim dah." Allan memutar bolanya malas.

"Tebalik bego." Sentilan kuat pun selalu mendarat di kening Nana. Membuat sang empu meringis.

"Atuh sia nya pundung wae." Kesal Nana. (Atuh kamunya ngambek bae)

"Suka suka siapa?"

"Suka suka yang suka." (Squad author:v #gananya.) Senyuman pun keluar dari bibir Allan.

.
.

"Oy Na, nyontek matematika apa." Bisik Derry.

Promise? { H I A T U S }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang