_______________________
_______________________
"Mau ikut ke kantin, Mel?" tawar Ryujin begitu bel istirahat berkumandang menunda perdebatan kecil antara Ryujin dan Felix sebelumnya.Karmelia, ia menggumam sebentar lalu mengangguk. Ia beranjak dari bangkunya dan ikut ke kantin bersama Ryujin. Sampai di kantin, Ryujin mengajaknya untuk bergabung di meja yang dipenuhi teman-teman Ryujin.
"Murid baru ges, doain cantiknya nular ke gue," canda Ryujin yang langsung disoraki teman-temannya. Karmelia yang mendengarnya hanya ikut terkekeh kecil.
Memang sudah jadi kebiasaan, komplotan tengil Ryujin pasti akan jadi yang paling berisik seantero kantin. Tapi jangan salah, ada saingannya lho!
Mereka adalah komplotan mucilnya Felix. Kalau tidak Ryujin yang berisik, ya pasti Felix.
"Eh iya, namanya siapa? Kenalan dulu ayo!" kata temannya Ryujin yang namanya Chaeryoung.
Karmelia tersenyum ramah pada semuanya. "Karmelia, dari Bandung."
"Dari Bandung? Sama kayak si Hyunjin, dong?"
"Hyunjin mana, nih? Memble atau cantik?"
"Cantik, lah!"
"Wah kayaknya lo sama Hyunjin bakal cepet nyambung kalo ngobrol. Tapi sayangnya anaknya gak masuk sekolah, lagi sakit," ujar Chaeryoung sambil mengaduk mi ayamnya.
Karmelia menaikkan sebelah alisnya penasaran, "Oh ya? Sakit apa?"
"Gak tau, katanya sih demam biasa," jawab Nakyung.
"Gws deh buat dia."
Asik makan sambil bercanda, yang ditunggu-tunggu pun datang yaitu komplotan mucilnya si Felix. Walau gak mancing keributan tapi tetep aja mereka ribut sendiri. Karmelia sempat lihat mereka lewat, menurutnya ganteng-ganteng tapi sayang... gak waras.
Karmelia udah mau ketawa aja pas gak sengaja lihat komplotannya Felix ada yang kepleset di belakang, padahal dia udah jalan sambil berlagak keren dan sok ganteng.
Lupakan tentang mereka, kini Karmelia sudah selesai makan dan Ryujin juga. Jadi mereka berdua kembali ke kelas sebelum bel masuk ikut berkumandang. Karmelia duduk manis di bangkunya dan mengeluarkan buku pelajaran selanjutnya.
"Karmel, kita belum kenalan kan?"
Karmelia menengadah sedikit menatap lawan bicaranya yang duduk di bangku belakangnya. Lantas gadis itu mengangguk dan menanyakan siapa nama lawan bicaranya ini.
"Danendra Jihoon Maulana, panggil Jihoon aja," jawabnya yang bernama Jihoon. Sekilas Karmelia melihatnya tersenyum dan ada behel yang terpasang di giginya.
"Jihoon, sejak kapan pakai behel?" tanya Karmelia iseng.
"Dari SMP udah pake. Kenapa? Unik, ya?"
Karmelia mengangguk, membuat Jihoon agak kaget karena ada orang yang menganggap behelnya unik.
"Entah kenapa gue suka ngeliatin orang behelan lagi ngomong. Unik aja gitu," kata Karmelia. "Itu karetnya abu-abu?"
Jihoon ngangguk, "Ini karet yang terakhir. Bentar lagi mau di lepas."
"Yah... gak bisa liat behel lo lagi dong?"
Jihoon cuma senyum aja denger penuturan singkat dari Karmelia yang terkesan sederhana namun menggemaskan. Selama ini dia gak pernah ketemu orang macam Karmelia yang nganggap behelnya itu lucu padahal karetnya warna abu-abu yang gak menarik mata.
Gak lama, guru masuk dan pelajaran di mulai kembali. Di bangku belakang Karmelia, Jihoon kadang senyum kalau teringat kalimat-kalimat dari gadis di depannya ini.
"Psst! Hoon!" panggil Felix bisik-bisik karena takut ketahuan guru yang lagi nerangin di depan. Jihoon otomatis noleh tapi tangannya tetep nulis catetan.
"Pulang sekolah jadi ikut kagak?"
"Kemana?"
"Ck! Makanya, orang ngomong itu didengerin! Jangan sibuk makan mulu lo!"
Jihoon nyengir biasa ke Felix.
"Kita jalan-jalan dulu ke gamezone, mainan," ajak Felix. Jihoon menggumam untuk memutuskan ikut atau tidak.
Dan akhirnya Jihoon memilih untuk tidak ikut Felix jalan ke gamezone hari ini karena ada sesuatu yang lebih penting dari itu.
"Sorry, Lix. Gue harus ke makam Bunda pulang sekolah nanti."
Felix ngangguk dan mentoleransi jawaban sahabat karibnya itu. Dia tidak berani melarang Jihoon kalau anak itu memilih berkunjung ke tempat peristirahatan Bundanya ketimbang ikut jalan.
Karena Felix mengerti betapa terpuruknya Jihoon saat ia kehilangan Bunda di hidupnya.
________________________
________________________
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] ᴄʟᴀꜱꜱɪᴄ • ᴘᴀʀᴋ ᴊɪʜᴏᴏɴ ✔
FanfictionTingkah laku Jihoon itu terlalu manis untuk disebut klasik. ㅡ05/02/2019 ~ 14/02/2019