15

2.3K 387 13
                                    







________________________

________________________





















Karmelia baru tidur, sekitar pukul 2 malam. Dia mendadak tidak bisa tidur sebab kejadian semalam. Dia guling-guling, senyum sendiri, mengacak-acak rambutnya juga. Akibatnya, meski jam sudah menunjukkan pukul 6 Karmelia belum bangun juga.






Tok

Tok

Tok





"Li! Belum bangun kamu? Udah jam 6, Li! Sekolah!"





Pekikkan Bunda dari luar kamar nggak membuat Karmelia bangun juga. Dia tidur sudah macam orang mati.







Kring

Kring...!





Setelah ketukan pintu, handphonenya berdering tanpa henti. Sedikit mengusik tidurnya Karmelia. Gadis itu meraih handphonenya dan mengangkat telepon entah dari siapa.






"Mel? Belum bangun?"



"Saha ini teh?"


"Akang Jihoon, pacarnya neng Lia."


"Jangan ngaco," racau Karmelia yang belum sepenuhnya sadar.


"Udah jam enam lewat sepuluh menit, kamu mau telat ke sekolah?"






Karmelia kaget setengah mampus, dia bangun sambil grasak-grusuk sampai nabrak barang-barang. Dia mandi dan bebenah diri secepat mungkin lalu buru-buru keluar kamar. Tangannya udah nyomot selembar roti bakar dan nenteng sepatu ke luar rumah.





"BUN, LIA BERANGKAT SAMLEKOM!!" pamit Karmelia sambil teriak biar Bundanya dengar.



Baru buka pagar rumah, bersiap mau lari, Karmelia urungkan rencananya begitu lihat Jihoon udah stand by sama motornya. Karmelia nyengir canggung ke arah Jihoon.



"Cepet naik, pegangan. Aku mau ngebut," titah Jihoon to the point. Karmelia langsung naik ke atas motornya Jihoon dan pegangan ke jaket cowok itu.





Jihoon bener-bener ngebut, speedometernya udah nyampe di angka 80 km/jam. Pagi-pagi udah balapan aja. Gak tau Karmelia udah mau terbang di belakang.






Untungnya mereka sampai di sekolah tepat waktu, gak telat dan gak ngulur waktu. Beneran pas jam tujuh.




Tanpa nungguin Jihoon, Karmelia udah lari-lari ke kelas. Gak peduli sama tasnya yang berat, yang penting nyampe dulu di kelasnya dengan tenang.






"Main lari aja, sini dulu!" panggil Jihoon ke Karmelia. Tangannya mengisyaratkan Karmelia buat balik lagi nyamperin dia.





Sambil lari-lari Karmelia nyamper Jihoon. Gak sabaran dia mau cepet sampe kelas, duduk manis, tidur lagi.





Begitu Karmelia udah berdiri di depannya, tangan kanan Jihoon bergerak ngusap sudut bibirnya Karmelia. Jihoon gak tau aja Karmelia udah gak tahan diginiin. Mau melebur jadi satu sama ubin sekolah.





"Makanya, jangan buru-buru. Kamu telat aku juga telat," ucap Jihoon dengan suara pelan. Pelan banget nggak kaya biasanya.





Jaim kali di depan pacar baru.






Jihoon ngejauhin tangannya dari titik wajah Karmelia, "Udah sana lari lagi."





Tanpa bilang 'makasih' atau apapun, Karmelia kembali lari lagi sampai kelas. Malu dia, malu banget. Mukanya udah panas digituin Jihoon barusan. Mana tahan dia, tuh.



Jihoon yang masih jalan anteng seolah nggak takut kena marah guru cuma geleng-geleng liat kelakuan pacarnya yang macam bocah. Di mata Jihoon, Karmelia itu tetep lucu bagaimanapun juga. Sama seperti first impressionnya waktu kenal Karmelia.










_______________________

_______________________









[2] ᴄʟᴀꜱꜱɪᴄ • ᴘᴀʀᴋ ᴊɪʜᴏᴏɴ ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang