16

3.2K 401 31
                                    




________________________

________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

________________________
















"Ah iya, kenapa tadi hampir telat? Nggak biasanya lo datang pas jam tujuh?" tanya Ryujin saat makan siang di kantin, bareng komplotannya dan juga Karmelia.



Karmelia lantas menoleh padanya, bingung mau jawab apa.





"Kesiangan, macam orang-orang," jawab Karmelia akhirnya. Dia lanjut makan sisa baksonya.





Komplotan Ryujin berisik banget hari ini, mumpung komplotannya Felix belum pada datang. Jadi mereka bisa seenaknya menguasai hiruk pikuk kantin sekolah tanpa malu. Mulai dari gosip, gibah, sampai ngerjain orang juga. Pencetusnya tak lain dan tak bukan ya... si Ryujin.



Asik-asik ketawa ngakak karena tingkahnya Ryujin cs., pundak Karmelia ditepuk dari belakang hingga si empu jadi kaget sendiri.


Karmelia otomatis nengok, mendapati Jihoon berdiri di belakang pagar pemisah kantin. Dia pelaku pencolekan bahunya.





"Udah makan?" tanya Jihoon, lagi-lagi dengan suara pelan. Karmelia ngangguk sambil senyum. Jihoon ikut senyum.


"Aku mau ke atap, ikut nggak?"


"Sekarang?"


Jihoon ngangguk. "Ngapain?" tanya Karmelia lagi.


"Mau ikut apa enggak intinya?" tanya Jihoon sambil berdecak sebelumnya. Karmelia mikir lalu ngangguk. Dia pamitan ke teman-temannya lalu nyusul Jihoon yang udah jalan duluan.



Karmelia terus ngikutin langkah kaki Jihoon ke ruang-ruang asing, gak pernah terjamah sama Karmelia. Iya jelas, dia kan cuma tau parkiran, kelas, lapangan, toilet, kantin, perpus. Udah itu aja. Selebihnya gak tau.



Tepat di ruangan paling ujung, Jihoon buka knopnya. Angin langsung menyambut Karmelia meskipun berjarak 3 meter dari Jihoon. Dia makin memperbesar langkahnya dan ikut masuk ke ruangan itu.




Tepatnya atap.







"Mau ngapain ke sini?" tanya Karmelia sambil ikut duduk di samping Jihoon.



Ini cuma atap biasa, visualisasinya tidak sebagus dibenak kalian. Cuma ada bangku tidak terpakai, tumpukan kardus, dan pagar pembatas supaya nggak ada yang bunuh diri dengan cara lompat dari atap. Kan seram.





"Tadinya cuma mau ngadem di sini. Tapi kamu ikut, jadi aku sekalian ngobrol aja sama kamu. Ada yang mau aku omongin," jawab Jihoon.




[2] ᴄʟᴀꜱꜱɪᴄ • ᴘᴀʀᴋ ᴊɪʜᴏᴏɴ ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang