Tuhan memiliki banyak rencana dan dialog untuk kehidupanku, jadi jangan salahin aku yaa... Jika suatu saat nanti Tuhan memberiku pilihan untuk 'menyerah'.•••
Yoongi benar-benar kesal saat mendengar perkataan adik bungsu nya itu, "Tidak, Kook! Kau tidak akan kemana-mana, kau harus terus bersama kami!" elak Yoongi dengan suara khas dingin miliknya.
Jungkook terkekeh pelan, "hyung... Kau lucu aku kan, hanya mengatakan jika suatu saat nanti aku pergi, dan itu belum tentu terjadi--"
"Jungkook-ah, kau tidak boleh pergi kemanapun pokoknya tanpa seizin dari kami!" potong Yoongi secepat kilat nan dingin.
"--jika saja suatu saat itu terjadi, hyung... Jadi tolong garis bawahi kata-kata suatu saat nanti, hyung..." balas Jungkook penuh penekanan.
Yoongi terdiam menatap Jungkook.
Ternyata adik kecil manisnya ini sudah sangat dewasa walaupun di usianya yang masih banget terbilang remaja, sangat di sayangkan dan penuh penyesalan bahwa ia tidak dapat mendampingi adiknya itu saat ia sedang tumbuh.
Yoongi tersenyum miris, "hyung tidak akan pernah memberimu izin kemanapun..." balas Yoongi.
"Sudahlah, hyung... Lupakan saja anggap perkataan ku tadi hanya angin lalu..." senyuman itu tak luput dan tidak hilang, senyuman yang masih sama seperti dulu namun terlihat begitu menyedihkan di mata Yoongi.
Grekk...
Yoongi memutarkan balikkan kursi roda itu, lalu mendorong Jungkook secara perlahan.
Jungkook mengernyit kebingungan, "loh? Lohhh? Hyung... Kenapa memutar balik?" tanya Jungkook bingung.
Yoongi tetap mendorong kursi itu, ia menulikan telinganya.
Omelan dan ocehan Jungkook terus-menerus memasuki pekarangan gendang telinga milik Yoongi.
Tsk! Decih Yoongi, "Yaish diamlah... Gausah banyak, bacot! Kita pergi kembali ke kamar, jika kau berbicara seperti itu lagi!" ancam Yoongi sedikit membentak Jungkook, membuat Jungkook berhenti mengoceh.
Untung sayang... Untung sayang...
Jungkook tersenyum miris menanggapi sedikit cehcohan dari kakaknya itu, "hyung..." panggil Jungkook membuat Yoongi menatap ke arah mata bulat milik Jungkook.
"Gomawo, hyung..."
"..."
Yoongi terdiam, bingung ada perasaan nya sekarang dan sebenarnya maksud adiknya itu apa? Dan juga dia harus menjawab apa?"Hyung... Jika kau bertanya mengapa Kuki berterima kasih, tentu saja karena kau begitu baik dengan Kuki... Sudah cukup terbilang lama sekali, Kuki tidak merasakan sebuah kasih sayang dari seorang keluarga..." tutur Jungkook penuh semangat.
Yoongi membisu, ia merasa sangat bersalah kepada adik bungsunya itu.
Awalnya Yoongi terdiam sejenak, "Y-yaudah, sekarang kau tidurlah sudah hampir tengah malam... Tidak baik untuk kesehatanmu..." Yoongi tersenyum sedih, namun ia tidak ingin di anggap lemah sebagai kakak swag.
•••
Keesokan harinya...
Kediaman Jeon bersaudara, 05.39 KST.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Alone | •JJK•
Fanfiction[TELAH DITERBITKAN | TIDAK MASUK GRAMEDIA | PRE-ORDER ] BIASAKAN VOTE SEBELUM BACA!!! "I'm Alone hyungdeul... Jangan tinggalkan Kookie sendirian, jebal... Ini menakutkan" Mohon Jungkook tak kuasa menahan tangis nya. BEGIN : 29-09-18 END : 12-05-19