Bertahan atau menyerah?•••
Dalam keheningan yang tidak biasanya, mereka di dalam suasana dingin yang luar biasa. Namun ucapan dari adik bungsu mereka memudarkan suasana.
"Yoongi Hyung..." ucap Jungkook pelan, membuat ekstensi semua orang yang ada di ruangan itu teralih kepadanya.
"Ada apa, eoh?" tanya Yoongi.
"Usir mereka, hyung... Kumohon!"
Hampir saja mereka menjatuhkan rahang milik mereka saat mendengar pernyataan milik Jungkook yang menyelekit ke hati mereka.
Yoongi menatap mereka dengan datar, Jin menggeleng pelan dengan tatapan memohon.
"Kuk, mereka hanya sebentar disini... Setelah itu kau tidak akan pernah bertemu dengan mereka, tidak akan pernah! Hyung janji!" jelas Yoongi, awalnya Jungkook masih mencerna perkataan Yoongi namun seketika ia terkejut. Jadi maksudnya ini akan menjadi pertemuannya yang terakhir? Biar adil Jungkook memilih untuk tidak menemui mereka semua, termasuk Yoongi.
Jungkook menatap mereka datar dan dingin, "kuberi kalian semua 20 menit, setelah itu pergilah jangan pernah menampakkan wajah kalian di depanku! Termasuk kau Yoongi hyung..." mereka semua melongon, dan tidak percaya.
Jauh di lubuk hati Jungkook ia benar-benar tidak tega mengusir kakak-kakaknya, namun rasa sakit di hatinya tidak bisa di sembuhkan dengan cepat. 7 tahun itu begitu lama, dan Jungkook sudah bersabar selama itu. Bukankah itu terbilang lama?
"Kuk, maafkan—"
"Kalian memang tidak salah, dan jangan beri aku kata maaf itu lagi."
"Kuk, itu tidak adil! Hyung sudah berjanji untuk menjagamu, dan bukankah itu sudah menjadi kesepakatan kita?" Jungkook menatap datar.
Jungkook menggeleng pelan, "maaf, tapi biarkan aku sendiri sampai aku merasa bisa bertatap wajah dengan kalian, hyung..." perkataan Jungkook terdengar begitu menyentuh hati mereka.
Namun sampai kapan? Sampai kapan Jungkook akan pergi? Berapa hari? Berapa minggu? Berapa bulan? Berapa tahun?
"Tolong keluarlah, hyung... Biarkan aku sendiri." ucap Jungkook pelan namun penuh penekanan.
"Tapi—"
"KUBILANG KELUAR, HYUNG!!" bentak Jungkook begitu nyaring, membuat mereka semua terdiam di tempat.
"Baik! Kami akan keluar, tapi mungkin besok kami akan kembali kesini!" itu Yoongi mewakili yang lain.
"Hhh... Maaf, hyung..." batin Jungkook.
Saat mereka semua mulai keluar dari ruangan kedap suara itu, Jungkook hanya bisa diam dan menatap sendu nanar punggung mereka yang mulai tertelan pintu itu.
Sedih rasanya, mereka sudah bersikap baik. Oh! Ayolah Jungkook, mengapa kau tidak menerima mereka? Kalian fikir 7 tahun itu tidak lama? Bahkan mungkin, hanya sehari saja tidak bertemu dengan mereka, bagaikan 1 tahun tidak bertemu.
Jungkook tersenyum miris, ia menatap benda pipih berbentuk persegi berbalut merah. Dengan cekatan Jungkook memencet nominal.
Tut...
Tut...
"Hyung! Bisa tidak kau datang kerumah sakit Seoul?"
"..."
"Kau tidak perlu tau alasannya, hyung... Datang saja."
"..."
Pip!
Jungkook menghela nafas panjang, "bantu aku untuk berkemas, hyung... Dan mari temani aku pergi ke Paris." gumam Jungkook pelan.
Ia memanggil dokter Junghoo, dan dengan cepat dokter Junghoo datang.
"Ada apa? Kenapa? Apa yang terjadi?" tanya nya terengah-engah.
"Ehehehe, maaf sudah memanggilmu hyung... Aku ingin pulang, sekarang juga." balas Jungkook semangat.
Awalnya dokter muda itu terdiam sejenak sambil menetralkan nafasnya, namun matanya membola sempurna setelah sudah mencerna perkataan milik Jungkook.
"Kau memanggilku, hanya ingin meminta pulang?! Pernyataan macam apa itu, Jung? Kau masih perlu di rawat intensif disini..."
Jungkook menggeleng pelan, "tolong izinkan aku pulang, hyung..."
"Apa alasan nya? Kau ingin pulang kemana, eoh?" tanya Junghoo.
"Izinkan saja, hyung... Aku akan pergi ke tempat dimana disana, aku akan mendapatkan ketenangan dan mungkin perawatan yang lebih."
"Katakan saja, Jung... Kau ingin pergi kemana."
"Paris, hyung..."
Di rumah...
Kediaman Jeon."Oh! Tuan—" bibi Han terhenti sejenak sebelum melanjutkan perkataannya, ia melihat gurat sedih dari setiap wajah mereka.
"Apa Jungkook baik-baik, saja?" tanya bibi Han.
Jin menatap kosong kedepan, jiwanya hilang begitu saja.
Mereka berjalan melalui bibi Han tanpa mengucapkan sepatah katapun, rasa bingung melanda bibi Han. Akhirnya, ia bertanya kepada sang suami.
"Sayang, apa yang terjadi? Ada apa dengan mereka?"
"..." gurat wajah paman Han sama dengan mereka.
Bibi Han dibuat bingung, perasaan gundah miliknya tetap tidak mau hilang. "Sayang! Sebenarnya ada apa?" tanya bibi Han lagi.
"Tuan muda Ju-jungkook, dia tidak ingin bertemu dengan tuan-tuan yang lainnya."
Awalnya bibi Han masih mencerna jawaban suaminya itu, hingga matanya membola sempurna, ia menutup mulutnya tidak percaya dengan sikap tuan mudanya itu.
...
Lanjutan di Novel nya...
[END.]
Coming Soon Season 2...Halo-halo...
Hehehe, maaf lama yaa...
Kangen niee, yee...Salam hangat
-Nana
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Alone | •JJK•
Fanfiction[TELAH DITERBITKAN | TIDAK MASUK GRAMEDIA | PRE-ORDER ] BIASAKAN VOTE SEBELUM BACA!!! "I'm Alone hyungdeul... Jangan tinggalkan Kookie sendirian, jebal... Ini menakutkan" Mohon Jungkook tak kuasa menahan tangis nya. BEGIN : 29-09-18 END : 12-05-19