Part 2

1.6K 190 29
                                    

Kadang Sejeong suka mikir. Gimana kalau Daniel nanti balik lagi? Padahal dianya sekarang udah sama Doyoung.

Sudah lima tahun lebih Daniel menghilang. Tapi dalam kepala Sejeong, nama cowok itu terus bertengger gak ada goyahnya. Masih suka kepikiran juga. Daniel masih ingat dia gak ya? Masih cinta dia gak ya? Tapi kenyataannya pria itu gak nongol juga batang idungnya.

Terus Sejeong kudu eotteoke eomma?

Tiap malam Sejeong pengen nangis rasanya kalau lagi kangen Daniel.

Mungkin ini yang namanya bukan jodoh.

Ada yang hilang dan ada pula penggantinya.


"Woi!"

Sejeong tersadar dari lamunannya ketika seseorang menjetikkan jari di depan wajahnya.

Sejeong melihat ke sekelilingnya. Ia sedang berada di sebuah mobil. Mobil itu masih terparkir rapi di depan area pemakaman karna mendadak diluar sedang turun hujan. Jadi ia berteduh di dalam mobil itu.

Sejeong menoleh cepat ke sebelahnya dengan mata membulat. Masih tidak percaya pria itu benar-benar sudah kembali.

Daniel balas memandang Sejeong dengan raut datar.

"Turun!"

"Hah?" Sejeong kaget.

"Turun, Kim Sejeong," perintah Daniel lagi.

"Kamu ngusir aku? Ini hujannya masih deras, Daniel," Sejeong memasang air muka protesnya, sekaligus kesal juga.

Daniel tidak mengubah ekspresinya. Ia hanya menggidikkan dagu ke satu arah di luar mobilnya. Sejeong mengikuti arah pandangan Daniel. Tak jauh dari mobil mereka, ada satu lagi mobil yang sangat Sejeong kenali.

"Pacar kamu bukan?"

Sejeong dibuat terkejut lagi. Takut-takut ditatapinya Daniel.

"Kamu-- tau?"

"Sebelum dari sini aku nemuin mama, terus ketemu sama Wonwoo juga. Dia kan yang udah jodoh-jodohin kamu sama si dayung-dayung itu?"

"Doyoung, Niel," ralat Sejeong.

"Ciee, yang gak rela pacarnya dijelek-jelekin," goda Daniel mengejek, dan ada nada kesal juga di sana. Tapi mukanya masih kelihatan santai.

"Kamu cemburu?"

"Masih berhak gak sih?"

Sejeong diam. Daniel juga ikutan diam. Mereka kemudian cuma bisa saling diam, sampai sebuah ketukan di kaca mobil mengalihkan perhatian mereka.

Itu Doyoung.

Sejeong tidak membuka kaca mobil yang ada di dekatnya. Ia langsung pamit pada Daniel.

"Makasih tumpangannya"

Daniel masih membisu menatapi langkah Sejeong yang meninggalkan mobilnya. Dengan dirangkul Doyoung, Sejeong berjalan cepat menghindari hujan. Sungguh pemandangan yang menyesakkan dada.

Daniel mengacak rambutnya frustasi.

Wonwoo sialan! Disuruh jagain Sejeong malah dijodohin sama cowok lain!

"Gue kan udah punya istri, gak bisa jagain Sejeong lo lagi. Yaudah, gue titipin aja sama orang lain"

Emangnya cewek gue apaan dititip-titip!

Tunggu dulu! Cewek gue? Ohiyaya. Sejeong kan masih ceweknya dia. Kita belum putus bruh!

Hm.

Daniel pun menyengir bahagia.













My Beautiful TargetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang