02. The New Girl

3.6K 372 27
                                    

Aku belum pernah melihat sekolahku sebelumnya. Ternyata lumayan besar. Cukup bagus juga meskipun jelas, Bangunan sekolahku di Seoul jauh lebih megah ketimbang disini. Tapi aku bukanlah tipe seseorang yang pemilih. Jadi, ini tak masalah bagiku.

Kulangkahkan kakiku melewati gerbang sekolah. Petugas Securitynya menyapaku. Dia sangat ramah dan lumayan tampan. Tampaknya dia masih muda. Aku tersenyum ke arahnya. Normalnya, Siswa baru akan menuju Ruang Tata Usaha di hari pertama mereka untuk mengambil Seragam, Peta sekolah dan Jadwal pelajaran. Tapi Orangtuaku sudah mengurus semuanya jadi kini, aku sudah mengenakan seragam resmi sekolah ini. Di tanganku adalah sebuah map yang berisi Jadwal pelajaranku lengkap dengan nama guru yang mengajar. Dan Peta Sekolah.

Aku diletakkan dikelas XII-A. Yang mana sepertinya merupakan kelas yang paling unggul. Letaknya di Gedung 3 lantai 3. Sebelah Kiri Lapangan jika aku masuk dari arah Barat. Lapangannya cukup luas dan kuperhatikan ada seorang Namja sedang bermain Basket disana. Namja itu sendirian. Dia mengenakan seragam Olahraga. Dia menyadari keberadaanku karna kini dia menghentikan permainannya dan berjalan ke arahku. Dia tinggi, dengan surai Cokelat Gelap dan Iris mata senada. Satu hal yang kusadari adalah, dia sangat tampan.

Aku sering bertemu Pria tampan, tapi ada yang berbeda dengan Pria kali ini. Dia tersenyum padaku. Senyum yang... mengikat. Membuatku merasa aneh. Pipiku terasa panas. Sepertinya aku merona. Dan jantungku, oh detakannya sangat cepat dan tak beraturan. Dadaku berdesir. Dan perutku, terasa geli. Seperti ada yang menggelitiknya. Tunggu, bagaimana jika ada seekor Kupu-kupu yang mengepakkan sayapnya disana? Apa akhirnya aku Jatuh Cinta? Sungguh rasanya sangat luar biasa. Aku suka perasaan ini.

Namun semua perasaan itu segera hilang setelah Namja itu mengeluarkan suaranya ketika ia sudah berada di depanku. Ia mengguncang bahuku dan berteriak.

"Jisoo! Jisoo!"

"Darimana kau tahu namaku?" Tanyaku bingung.

"Jisoo! Ayolah! Bangun Sayang! Bangun! Kau tak ingin terlambat dihari pertamamu di Sekolah baru bukan?"

Kemudian aku sadar itu adalah suara ibuku. Itu membuat semuanya lenyap begitu saja. Digantikan oleh wajah cantik Ibuku dan Kamar baruku.

'Sial! Ternyata hanya mimpi!' batinku kesal.

"Kau ini! Lupa menyalakan Alarm ya?" Tanya Ibuku kesal.

"Pukul berapa ini Eomma?"

"Pukul 6. Cepat bersiaplah. Eomma dan Appa akan menunggu di ruang makan. Arrachi?" Jawab Ibuku.

Aku mengangguk lesu. Kecewa karna itu hanya mimpi.

Ibuku mengusak suraiku dan mencium keningku sebelum akhirnya ia keluar dari kamarku.

Dengan malas kuseret kakiku melangkah ke kamar mandi dan segera mandi. Lalu memakai seragam. Setelah itu kurapikan rambutku dengan Sisir. Hanya Sisir. Aku tak pernah memakai Make Up seumur hidupku. Aku lebih suka wajah Naturalku. Aku merasa seperti mengenakan topeng jika aku mengenakan Make Up.

Ketika aku sedang asyik menyisir Rambutku, Sebuah pikiran terlintas membuat Semangatku kembali menyala.

Bagaimana kalau mimpiku tadi adalah gambaran Masa Depan? Itu bisa saja terjadi bukan? Mimpi biasanya hanyalah Bunga Tidur. Tapi tak jarang juga mimpi mencoba memberitahumu sesuatu. Ya. Aku cukup yakin, mimpiku kali ini adalah sebuah gambaran Masa Depan.

Kupercepat gerakan tanganku yang menyisir rambutku. Lalu segera turun untuk sarapan. Seperti biasa, kami sarapan dengan Segelas susu, beberapa macam buah. Juga Roti dengan Selai Kacang dan Jelly.

Sebenarnya aku ingin berjalan saja ke Sekolahku. Berhubung kata Ibu, jaraknya cukup dekat. Tapi aku tak tahu jalannya. Jadi biarlah hari ini Orangtuaku yang mengantarku sembari mereka berangkat Kerja. Lalu setelah itu, aku akan kesekolah dengan berjalan kaki. Seperti yang biasa aku dan Jihyo lakukan. Meskipun aku tahu pasti rasanya tak akan seasyik saat bersama Jihyo. Tapi hei, mungkin aku memiliki Tetangga yang satu sekolah denganku. Barangkali kami bisa berangkat bersama. Kuputuskan untuk berkenalan dengan Tetanggaku sepulang Sekolah nanti.

Beautiful Trauma | VSOOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang