"Siapa Namja itu?" Kuulangi lagi pertanyaanku ketika Hobie-saem sudah menyelesaikan pelajarannya. Kini kami sedang menunggu Guru selanjutnya. Jungyeon tak bisa mengelak lagi sekarang. Ia akan memberitahuku siapa Namja Aneh itu. Harus.
"Kenapa kau sangat ingin tahu? Jangan bilang kau naksir padanya." Jungyeon malah memelototiku curiga.
"Apa?!" Pekikku terkejut. Suaraku sedikit meninggi hingga beberapa pasang mata mulai menatap kami. Beberapa segera kembali mengalihkan perhatian mereka. Sisanya hanya tersenyum. Aku membalas senyuman mereka dengan tersenyum meminta maaf.
"Ish! Kau ini!" Jungyeon menjitak kepalaku.
"Kau sendiri memberi pertanyaan yang tidak-tidak. Tidak mungkin aku menyukainya. Dia... agak aneh. Setidaknya menurutku." Aku tidak tahu kenapa tapi hatiku mencelos ketika aku mengatakan 'Tidak mungkin aku menyukainya.'
"Bagus," Jungyeon tersenyum puas. "Dan ya. Dia memang aneh." Cibir Jungyeon.
"Jadi, siapa namanya?" Tanyaku sekilas melirik Namja Aneh itu. Ia hanya duduk membungkuk menatap mejanya. Ia menggunakan jarinya untuk menggambar pola-pola abstrak di Mejanya.
Tingkahnya sedikit membuatku berfikir bahwa mungkin sebenarnya dia tidak aneh. Sepertinya dia hanya kesepian.
"Kenapa dia hanya sendirian saja? Aku merasa dia seolah dikucilkan." Tanyaku lagi kala Jungyeon tak menjawab pertanyaanku sebelumnya. Aku mulai kesal.
Jungyeon memutar bola matanya. "Kulihat kau sangat terobsesi padanya Jisoo. Aku mulai berfikir kau tertarik padanya." Dan dia menatapku Jijik. Itu membuatku risih.
Kuputuskan untuk diam saja. Aku malas bicara dengannya. Dia sok sekali.
Seorang Guru Yeoja tinggi berperawakan bak model memasuki kelas. "Senang sekali kembali ke kelas ini." Soraknya. "Dan aku lebih senang lagi karna saat aku masuk kelas, kalian masih berada di kursi kalian masing-masing. Tak ada yang berkeliaran seperti sebelumnya." Guru itu mulai tertawa. Tawa yang... entahlah. Terdengar begitu jahat. Sepertinya dialah penyandang gelar Guru Killer disekolah ini.
"Kudengar ada murid baru disini. Siapapun itu, aku ingin dia maju kedepan kelas untuk memperkenalkan diri." Lanjut Yeoja itu.
Semua mata para murid mulai beralih ke arahku. Kecuali Si Namja aneh itu tentu saja. Mereka memberi isyarat agar aku segera maju. Padahal tanpa disuruhpun aku pasti akan maju.
Segera kulangkahkan kakiku menuju depan kelas. Disamping Guru yang sempat kubaca Nametagnya itu. Tulisannya Kim Hyojeong. Dia tersenyum padaku. Senyum yang tampak arogan. Aku membalasnya dengan senyuman kaku.
"Silahkan perkenalkan dirimu."
Dan mulailah aku memperkenalkan diriku didepan kelas lagi. Aku mulai berfikir sepertinya hari-hariku selama Seminggu pertama disekolah ini akan diisi oleh Sesi Perkenalan.
*****
"Jisoo kau mau kekantin denganku?" Tanya Seorang Namja yang cukup tampan. Tapi aku tak peduli. Dia adalah orang ke 33 sekaligus Namja terakhir yang mengajakku ke Kantin. Kurasa bukan terakhir Jika aku menghitung Namja aneh itu. Tapi tentu saja Namja itu tak menhajakku Ke Kantin. Aku bahkan cukup yakin ia tak akan ke Kantin. Karna yang ia lakukan sekarang adalah menempelkan keningnya dilengannya yang ia silangkan diatas meja.
"Tidak Terima kasih. Aku akan ke Kantin dengan Jungyeon." Jawabku sambil tersenyum.
Namja itu tersenyum manis. "Hmmm.. Baiklah. Mungkin lain kali?"
"Tentu." Jawabku lalu Namja itu mengangguk kemudian pergi.
"Kenapa kau tidak ke Kantin dengan para Namja itu?" Tanya Jungyeon kepadaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Trauma | VSOO
FanfictionSINOPSIS: Kim Jisoo, Seorang Yeoja polos yang belum pernah Jatuh Cinta sekalipun. Pindah ke Daegu karna Orangtuanya membuka Cabang Perusahaan disana. Siapa sangka Kepindahan itu akhirnya mempertemukan Jisoo pada Cinta Pertamanya. Tapi bagaimana jik...