14. New Life

1.9K 246 31
                                    

Aku tidak menyalakan Alarm, tapi aku terbangun cukup cepat. Pukul 6 lewat 23 menit. Kelas dimulai pukul 8 pagi. Jadi masih banyak waktu. Tapi aku tak mau meremehkan waktu. Jadi aku segera bersiap-siap. Aku bahkan sarapan terlebih dahulu. Kemudian aku berangkat. Aku berada di Fakultas Management sedangkan Taehyung di Fakultas Hukum. Gedung kami berbeda. Jadi kecil kemungkinan bagi kami untuk bertemu. Aku tidak tahu kenapa, tapi sebagian dari diriku menjertit karna kenyataan itu. Dan sebagiannya lagi merasa senang. Kucoba untuk mengabaikannya saja. Aku hanya akan mengikuti alurnya. Jika memang aku dan Taehyung akan bertemu hari ini, biarkanlah. Jika tidak pun tidak apa-apa.

Kuparkirkan mobilku ditempat parkir yang paling dekat dengan Fakultas Management dan segera melangkah masuk ke dalam Gedung untuk mencari kelasku. Kali ini aku membawa denahku. Kurasa aku terlalu terpaku pada Denah Kampus hingga tanpa sadar aku bertubrukan dengan seseorang badannya jauh lebih tinggi dan keras dari tubuhku. Sehingga aku terhyung kebelakang. Aku pasti akan jatuh jika saja lengan Panjang dan kekar itu tidak menarik pinggangku dengan Sigap.

Lengan itu menarikku agar tidak jatuh. Tapi sepertinya tarikan itu terlalu kuat hingga aku malah terhuyung kedepan dan memeluk tubuh orang yang menarikku itu. Aku menyadari bahwa orang yang kutabrak dan orang yang penarikku adalah orang yang sama.

"I am so sorry." Sesalnya dengan suara yang lembut namun memabukkan. Kuangkat kepalaku untuk menatap wajahnya dan segera menyesalinya. Dia begitu tampan. Dengan wajah berbentuk oval, bibir tipis, surai Cokelat Gelap dan Iris mata senada. Dia sangat tampan. Dia tampak seperti dewa bagiku.

Seketika pipiku terasa panas dan merona. Dadaku berdesir dan jantungku berdetak lebih cepat. Lalu seekor kupu-kupu mengepakkan sayapnya di dalam perutku. Aku jatuh cinta? Pada pandangan Pertama? Well, ini agak berbeda dengan cara aku Jatuh Cinta pada Taehyung. Dan aku merasa seolah seperti Deja Vu saat ini. Kuperhatikan lagi dengan seksama wajah Namja yang sedang memeluk pimggangku ini. Kesadaran kemudian seolah menamparku.

DIA ADALAH NAMJA YANG ADA DIMIMPIKU! AKU SANGAT YAKIN ITU!.

Saat hari pertama aku di Daegu High School, aku ingat aku pernah bermimpi bertemu dengan seorang Namja yang sedang bermain basket di lapangan sekolah. Ya inilah Namja itu. Aku kini sadar bahwa Cinta Pertamaku bukanlah Taehyung. Tapi Namja ini.

"Are you okay?" Tanyanya penuh kekhawatiran. Aku baru sadar kalau aku berada di California saat ini.

Segera aku menjauhkan tubuhku dari tubuhnya. Tangannya yang sebelumnya memeluk pinggangku kini terlepas. Kuanggukan kepalaku. "Yeah. I am fine."

"You should not walking while looking down. It's so dangerous for you and other people." Dia menguliahiku.

Aku sedikit kesal mendengarnya. Kuwakuwi aku berjalan sambil menunduk. Tapi aku yakin dia juga menunduk. Karna jika memang dia melihatku, oasti dia akan menghindar seperti orang lain. Bukannya malah menubrukku begitu saja.

"You also walk while looking down. That's why we coolide."

Dia nyengir. "You are right. I am sorry then."

"Apology accepted." Jawabku sambil ikutan nyengir. Dia tampak memesona bahkan saat nyengir.

"So My name is Sehun. Oh Sehun. What's yours?" Tanyanya.

"My name is Kim Jisoo. You can call me Jisoo." Jawabku sambil tersenyum malu-malu.

"Wait, are you korean too?" Tanyanya antusian. Tanpa sadar mendekatkan wajahnya ke wajahku. Sontak saja pipiku kembali memanas dan merona. Kurasa dia menyadarinya karna kini dia menjauhkan wajah tampannya itu.

"Memangnya kau tidak bisa membedakan wajah Orang Korea dengan Amerika eoh?" Semburku dengan bahasa korea.

Dia terkekeh. "Bukannya begitu. Aku kan tidak mau sembarang menebak. Lagipula bisa saja kau ini China atau Jepang. Atau bahkan Thailand kan?"

Beautiful Trauma | VSOOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang