Beautiful Trauma | VSOO

13. Heartbreak

Aku tidak pernah menemukannya. Namja aneh itu. Kim Taehyung. Aku menghabiskan semua waktu luangku untuk mencarinya disekitaran Daegu. Kuhabiskan juga waktu liburanku untuk mencarinya di Seoul. Namun aku tidak menemukannya. Bahkan ketika aku sudah lulus dari Daegu High School, aku belum menemukannya.

Jihyo akan melanjutkan kuliahnya di Universitas Oxford di Inggris bersama Kekasihnya. Kim Namjoon. Jihyo berjanji tak akan berpacaran sampai ketika aku akhirnya Jatuh Cinta. Dan ya, Jihyo menepati Janjinya. Dia dan Namjoon resmi menjadi sepasang Kekasih setelah aku menceritakan kepada Jihyo tentang Taehyung. Rupanya beberapa hari sebelumnya Namjoon sudah menembak Jihyo.

Berbeda dengan Jihyo, aku memilih untuk Kuliah di Universitas California di Amerika. Aku mengambil jurusan Management. Agar bisa menggantikan Posisi Ayah sebagi CEO di Kim Corp. Sebenarnya, menurutku kuliah dimanapun akan sama saja. Entah itu di Inggris atau di Amerika. Tergantung pada kegigihanmu saat belajar. Tapi aku selalu menyukai Amerika sejak kecil. Itulah kenapa aku memilih kuliah disana. Lagipula, aku tidak ingin mengganggu mereka pacaran. Jihyo bilang mereka akan tinggal di Apartemen yang sama. Di Kamar yang sama. Bahkan di Ranjang yang sama. Bagiku itu menggelikan. Tapi apa boleh buat. Orangtua mereka sudah sama-sama setuju. Kurasa mereka akan menikah sebentar lagi.

Jihyo sudah berangkat ke Inggris sekitar seminggu yang lalu. Dia mengabariku begitu sampai. Namun hanya itu saja. Karna sampai saat ini, aku belum mendengar kabar darinya. Jihyo memang sudah mulai jarang mengabariku sejak ia dan Namjoon berpacaran. Seharusnya aku merasa kesal. Tapi aku tidak. Malah aku merasa baik-baik saja. Aku bahagia melihat kebersamaan mereka. Lagipula aku mengerti bahwa Jihyo sekarang sibuk. Kami sama-sama beranjak dewasa dan punya urusan masing-masing. Jadi wajar saja buatku.

Aku tiba di Apartemenku sehari yang lalu. Barang-barangku tiba pagi ini. Aku segera menata semuanya serapi mungkin. Cukup menguras waktu dan tenaga memang. Tapi tak apa. Ini terasa menyenangkan. Kelas baru akan dimulai beberapa hari lagi. Aku punya waktu untuk berjalan-jalan, bersantai dan beristirahat. Mungkin aku juga akan menggunakan waktu itu untuk mencari Taehyung. Karna aku tidak bisa lagi mencarinya di Sekitaran Seoul ataupun Daegu, maka akan kucari dia disini.

Aku tahu agak mustahil Taehyung akan berada disini. Tapi biarkan sajalah. Aku tetap akan mencarinya walaupun kemungkinanku akan menemukannya adalah 0%. Lagipula, Pepatah mengatakan 'Berada di Titik Terendah adalah satu cara tercepat bagimu untuk mencapai Puncak.'. Ayah dan Ibuku juga masih berharap aku bisa membawa Taehyung ke dalam Lingkaran Keluarga kami. Orangtuaku sangat ingin melihat anak semata wayang mereka memiliki Kekasih. Sama seperti Jihyo.

Aku menghela nafas lega kala aku akhirnya selesai bersih-bersih selepas menata semua barang seorang diri. Aku sangat lelah. Aku ingin segera berbaring dan tidur saja. Tapi aku tak bisa. Badanku terasa lengket. Aku harus berendam di air hangat terlebih dahulu.

Dengan langkah berat, kubawa kakiku melangkah ke Kamar Mandi. Kunyalakan Air panas untuk mengisi setengah Bathub. Setengahnya kuisi dengan Air dingin. Lalu aky segera berendam disana. Rasanya sangat nyaman hingga aku ketiduran disana. Saat terbangun, kulitku sudah keriput. Air yang sebelumnya hangat berubah menjadi dingin hingga aku menggigil.

Aku segera bangun dan keluar dari Bathub. Membilas badanku dengan air hangat dari Shower lalu masuk ke kamar. Rupanya sudah malam. Kukenakan Piyama tidurku lalu berbaring dan tertidur dengan cepat.

*****

Aku terbangun dengan cepat kala menyadari bahwa ini adalah hari dimana aku akhirnya akan masuk ke Kampusku. Ya, hari ini adalah hari pertama Kelas dimulai. Aku sangat bersemangat. Aku mempercepat segala rutinitas pagiku seperi merapikan tempat tidur, mandi dan menyiapkan sarapan. Aku terbiasa sarapan dengan segelas susu yang bahkan tak kuteguk habis, 2 helai roti yang digabung menjadi satu dengan selai kacang dan Jelly. Jadi tidak butuh waktu terlalu lama bagiku untuk sarapan.