16. Epilogue

3K 268 29
                                    

Daegu, August 2016.

AKU BENCI AYAH MERTUAKU.

Ya. 3 Bulan lalu, Jisoo membawaku kedalam Lingkaran Keluarganya. Dia mengatakan padaku Ayahnyalah yang memintanya. Namun kenyataannya Ayah Jisoo, yang merupakan Ayah Mertuaku, membenciku. Sangat. Setidaknya itu yang kurasakan.

Aku tahu Ayah mertuaku membenciku bukan tanpa alasan. Tapi menurutku sikapnya berlebihan. Ayah mertuaku yang bertanggung jawab atas batalnya pernikahan Jisoo dengan Sehun. Itu membuat Pihak Keluarga Sehun Marah Besar. Mereka membatalkan Serangkaian Perjanjian dan Proyek yang sedang mereka rencanakan. Dan ya, semua itu terjadi tentu saja karna aku. Aku seperti orang ketiga disini. Menyedihkan memang. Tapi apakah aku punya pilihan? Tidak. Jadi aku harus menerima kenyataan bahwa akulah Si Kambing Hitam.

Aku dan Jisoo belum menikah. Ayah mertuaku berkeras untuk mengawasi dan membimbingku terlebih dahulu. Jisoo tak keberatan. Bimbingan yang dimaksud adalah mengambil alih Kim Corp. Ya, Ayah mertuaku mengatakan aku dan Jisoo boleh menikah setelah aku berhasil mempelajari dan menguasai semua tentang Kim Corp. Karna Ayah mertuaku akan mewariskannya padaku.

Aku tersanjung tentu saja. Tapi ini agak berlebihan. Lagipula cita-citaku adalah menjadi Detetktif atau mungkin Pengacara atau apapun yang berkaitan dengan Hukum. Itulah sebabnya aku mengambil jurusan Hukum. Kini sia-sia aku lulus dengan Cumlaude. Karna karirku melenceng. Aku untuk sementara menjadi magang di Kim Corp. Ketika aku sudah bisa menguasai semuanya barulah jabatanku naik menjadi CEO seperti yang Ayah mertuaku janjikan.

Tapi asal tahu saja, jadi magang tidak menyenangkan. Sangat melelahkan dan menyebalkan. Orang-orang bertingkah seolah-olah karna aku magang, mereka bisa memperlakukanku sesuka hati mereka. Dan Ayah mertuaku bahkan tak menegur mereka. Dia mengatakan itu adalah bagian dari Pembelajaran. Bahkan ia menegurku jika aku tak menuruti apa yang diperintahkan oleh Atasan dan Seniorku.

Jisoo sungguh beruntung ia mengambil Jurusan Management. Dia tidak kesusahan beradaptasi. Bahkan, hanya dalam tiga bulan saja, ia sudah dipromosikan menjadi Assisten General Manager. Tentu saja itu membuatku kesal. General Managernya tampan dan hanya berusia 3 atau 4 tahun di atas Jisoo. Ayah Mertuaku memang keterlaluan. Bagaimana jika Jisoo diperkosa nanti?

Aku memang belum mencintai Jisoo sepenuhnya seperti saat aku mencintai Jennie atau Seokjin. Tapi tetap saja rasanya menyakitkan walaupun Jisoo terus-menerus mengatakan padaku bahwa ia hanya mencintaiku dan akan selalu begitu.

Ayah mertuaku tidak hanya menyebalkan saat di Perusahaan. Ia juga menyebalkan saat di Rumah. Ia selalu memintaku untuk mengambilkannya sesuatu. Tidak peduli betapapun lelahnya aku. Ada kalanya ketika aku dengan senang hati melakukannya. Ada kalanya ketika aku membantah saking lelahnya. Dan dia selalu memarahiku. Dan aku tak bisa menahan diriku untuk tidak berargumen dengannya. Setiap hari, ada saja hal yang kulakukan salah di mata Ayah mertuaku. Sehingga membuat kami bertengkar.

Ibu mertuaku tak separah Ayah mertuaku. Ibu Jisoo sangat menyayangiku. Aku bahkan merasakan sosok Mama dalam diri Ibu mertuaku. Jisoo memang selalu menegur Ayahnya jika terjadi pertengkaran antara aku dan Ayahnya, tapi dia selalu memintaku untuk mengalah saja. Bahkan ketika aku merasa aku tidak salah. Menyebalkan sekali.

Suatu hari aku dan Ayah Jisoo bertengkar hebat. Saking hebatnya hingga aku memutuskan untuk berlari keluar Rumah tanpa memperdulikan Jisoo yang mengejarku dan memintaku kembali. Setelah Jisoo tertinggal jauh, kuputuskan untuk berjalan-jalan tanpa arah untuk menenangkan pikiranku. Setelah pikiranku tenang, barulah aku merasa bersalah pada Jisoo. Aku seharusnya menunggunya tadi. Dia baik. Hanya saja Ayahnya yang menyebalkan.

Aku tahu aku bukan siapa-siapa di Rumah itu, tapi dia seharusnya tidak kelewatan padaku. Jika memang tidak berniat membantuku, sebaiknya tidak usah. Aku ingat Jisoo selalu mengatakan bahwa Ayahnya sebenarnya tak bermaksud begitu. Ia hanya berusaha melakukan yang terbaik untukku. Tapi aku tak melihat itu. Yang kulihat dia sangat membenciku. Dan aku membencinya juga.

Beautiful Trauma | VSOOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang