04. Bad Neighbour

2.7K 314 17
                                    

"Suho?" Panggilku.

"Ya?" Suho menolehkan kepalanya ke arahku. sambil terseyum. Senyum yang Oh Tuhan... rasanya aku akan mati.

Kututup mataku berusaha fokus. "Kau tahu Namja dikelas kita yang duduk di pojokan? Yang selalu sendiri itu?"

Suho mengangguk. Masih dengan senyumannya yang memabukkan.

"Siapa namanya?" Tanyaku.

Tepat ketika Suho akan menjawab, sebuah bola mendarat ke kepalanya. Ia mengernyit kesakitan.

"SIAL!" Umpatnya meringis kesakitan. Aku terkekeh melihat ekspresinya.

"Hei! Suho! Mari Main!" Teriak Seorang Namja dari Tengah Lapangan.

Suho memungut bola basket itu. "Aku pergi dulu ya. Dah Jisoo." Suho mengusak suraiku dulu sebelum pergi. Itu membuatku kesal tapi aku juga merona. Kuentak-entakkan kakiku dengan kesal melewati Sisi lapangan menuju Gedung 1.

Kenapa Suho begitu Romantis? Apa aku Jatuh Cinta padanya? Apa akhirnya aku Jatuh Cinta untuk Pertama Kalinya? Entahlah, kuharap tidak. Karna ini sangat menyebalkan. Aku tak boleh dan tak ingin menyimpang dari Rencana awal.

Tapi yang lebih menyebalkan adalah dia pergi sebelum sempat memberitahuku siapa nama Namja Aneh itu. Seolah-olah Semesta tak ingin aku tahu siapa nama Namja itu.

Aku mengambil tangga yang berada di sisi kanan Gedung 1. Menaikinya dan menyusuri balkoni gedung 1 sambil melihat-lihat tulisan yang tertera diatas pintu ruangan. Aku mencari yang bertuliskan Perpustakaan. Dan aku menemukannya. Segera aku masuk kesana dan mencari keberadaan Jungyeon. Namun belum sempat aku menemukan Jungyeon, seorang Yeoja menghampiriku sambil tersenyum.

"Hai." Sapanya.

Kusunggingkan senyum ramahku. "Hai. Aku Kim Jisoo. Si Murid Baru." Kuulurkan tanganku padanya. Dan dia menjabatnya dengan senang hati.

"Aku Jennie. Kim Jennie. Kau sendirian? Kajja, duduk denganku. Mungkin kita bisa mengobrol sebentar. Kau sepertinya anak yang baik."

Aku ingin menolak dan fokus mencari Jungyeon, tapi kemudian aku sadar bahwa aku harus mendapatkan teman sebanyak mungkin disini. Aku tidak bisa hanya berteman dengan Jungyeon saja. Karna bagaimana jika Jungyeon tidak masuk sekolah karna sakit? Bagaimana kalau ia terpaksa pindah sekolah? Aku pasti akan merasa kesepian. Jadi aku harus mendapatkan teman sebanyak mungkin.

"Tentu." Kuterima ajakannya.

"Kau tidak memilih buku apa yang akan kau baca?" Tanya Jennie saat kami memilih meja. Aku baru sadar kalau dia sedang memegang sebuah buku berjudul "Angel & Human Karya sadeyedboy."

"Entahlah, aku tak terlalu suka membaca. Lagipula bukankah kita akan mengobrol?"

Jennie tertawa renyah. "Benar juga. Jadi, kau pindahan darimana?"

"Dari Seoul." Jawabku cepat.

"Kenapa kau pindah?"

"Masalah Pekerjaan Orangtuaku." Jawabku sekenanya. Aku tak ingin menjelaskan tentang orangtuaku yang memiliki Sebuah Perusahaan ternama bernama Kim Corp. dan kami pindah karna Mereka membuka Cabang disini. Menurutku itu terlalu berlebihan. Aku tak ingin Jennie malah menjauhiku karna menganggapku sombong.

"Begitu rupanya. Aku juga pindahan dari Selandia Baru. Dan sama sepertimu, aku juga pindah karna masalah pekerjaan Ayahku. Dia dipindahtugaskan kesini."

"Jadi kau juga murid baru disini?" Tanyaku.

"Tidak juga. Beruntung Ayahku dipindahtugaskan saat aku lulus Middle School dan akan melanjutkan ke High School. Jadi aku berada di Sekolah ini sejak Tahun pertama." Jawab Jennie. Senyum tak pernah luput dari bibirnya. Senyumnya sangat manis karna memperlihatkan gusinya. Surai Jennie panjang dan indah berwarna Cokelat Pasir dan Iris matanya Hitam.

Beautiful Trauma | VSOOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang