Daegu, August 2009.
Sudah hampir sebulan lamanya aku bersekolah di Daegu High School. Aku diletakkan di kelas 9A. Yap, kelas yang paling pintar diantara semua kelas 9. Yoongi mendapat Beasiswa untuk melanjutkan sekolah Basketnya di luar negeri. Betapa beruntungnya dia. tentu saja bukan dia yang memberitahuku. Aku hanya mencuri dengar dari orang-orang.
Kudengar juga, Jimin dan Nayeon sudah putus. Sehingga tak ada lagi yang membiayai sekolah Jimin. Aku tidak tahu pasti tapi kurasa dia putus sekolah. Yang aku tahu pasti adalah, dia dan ibunya pindah ke Ilsan. Ibunya terjerat dalam hutang lagi dan ia tak dapat membayarnya. Yang ini aku tak mencuri dengar. Jimin sendiri yang mengatakannya padaku dihari kepindahan mereka. Dia juga meminta maaf padaku karna telah melupakan persahabatan kami hanya karna Yeoja.
Aku sebenarnya ingin mengabaikannya saja, menyumpah nyerapahinya, bersyukur didepannya atas penderitaannya. Bahkan mengejeknya sampai aku puas untuk membalaskan rasa sakit yang aku terima darinya. Tapi aku tak bisa. Aku malah merasa iba padanya. Hidupku lebih beruntung darinya. Tapi tetap saja itu tak membuatku bisa membantunya. Tapi aku bisa memaafkannya.
Memaafkan bukan berarti melupakan. Aku tetap tak ingin berteman dengan siapapun di sekolah ini. Aku sudah berjanji dan aku tahu pasti akan ada konsekuensinya jika aku melanggar janjiku lagi seperti sebelumnya. Jadi aku juga tidak akan bicara pada siapapun, karna pembicaraanlah yang memulai pertemanan. Aku juga tak akan tertawa. Aku tidak ingin siapapun merasa terganggu oleh tawaku. Lagipula, tidak ada hal yang bisa ditertawakan jika aku tak bicara pada siapapun.
Aku masih tak mau berenang ataupun mengikuti Kegiatan Ekstrakulikuler sekolah lainnya. Aku tak mau kejadian seperti dulu terulang lagi. Tapi aku masih tetap akan berusaha mendapatkan nilai terbaik disemua Mata Pelajaran agar aku bisa mendapatkan Beasiswa untuk melanjutkan kuliah di luar negeri. Semoga saja impianku tercapai.
Dikelasku ini, aku hanya duduk sendirian. Jumlah murid dikelas ini memang kurang. Tapi bukan itu penyebabnya. Awalnya aku punya teman duduk. Namanya.... errr aku bahkan tak ingat namanya. Namja yang malang. Aku yakin dia sebenarnya baik. Aku seperti melihat diriku yang lama dalam dirinya. Dia ramah, cerewet, enak diajak bicara dan tawanya menyenangkan. Sayang sekali aku tak pernah menghiraukannya hingga akhirnya dia pindah tempat duduk.
Tapi aku selalu menikmati kesendirianku. Tapi aku tahu, seorang Yeoja yang duduk didepanku ini sering melirikku. Bukannya aku berharap atau apa, tapi sering menangkap basah saat ia dengan malu-malu menoleh kebelakang lalu mengintipku melalui sudut matanya. Kemudian dia cepat-cepat menghadap depan lagi kala tahu aku menangkap basahnya. Harus kuakui, hal ini cukup menghibur. Aku kerap kali senyum sendiri karna tindakannya.
Disekolah ini, aku memutuskan untuk pergi ke Perpustakaan untuk menghabiskan waktu Istirahat. Sedangkan uang saku yang Mama berikan kutabung. Untuk berjaga-jaga kala Mama benar-benar kehabisan uang. Yang mana hal itu sering sekali terjadi. Sehingga aku tak punya uang banyak ditabunganku. Tapi tak masalah bagiku. Setidaknya uang itu habis karna Mama. Bukan aku hamburkan dengan Teman yang ujungnya malah meninggalkanku.
Dan hari ini, aku sedang diperpustakaan. Yeoja yang kubicarakan tadi juga di Perpustakaan. Entah karna dia memang senang membaca atau dia sedang membuntutiku. Sungguh, ia ke Perpustakaan setiap hari. Sama sepertiku. Dan dia selalu mencuri kesempatan untuk melirikku lalu menyembunyikan wajahnya di buku kala aku menangkap basahnya. Tentu saja aku jadi berfikiran bahwa dia membuntutiku.
Surai Yeoja ini Cokelat Pasir dan Irisnya berwarna hitam pekat namun tetap sangat indah. Dia tidak terlalu tinggi jika dibandingkan dengan Yeoja lain. Tapi tetap saja tingginya diatas rata-rata. Dia tak pernah terlihat bersama seseorang yang sama setiap harinya. Sepertinya dia tipe orang yang berteman dengan siapa saja. Dia memang terlihat baik dan manis. Gusinya selalu terlihat kala ia tertawa. Entah kenapa tapi aku suka melihatnya tertawa. Kurasa aku menyukainya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Trauma | VSOO
FanfictionSINOPSIS: Kim Jisoo, Seorang Yeoja polos yang belum pernah Jatuh Cinta sekalipun. Pindah ke Daegu karna Orangtuanya membuka Cabang Perusahaan disana. Siapa sangka Kepindahan itu akhirnya mempertemukan Jisoo pada Cinta Pertamanya. Tapi bagaimana jik...