XII

10.9K 1.1K 17
                                    

 Donghyuck mematut diri di depan cermin sekali lagi. Bayangan dirinya terpantul disana. Setelan berwarna navy tersebut tampak pas membalut tubuhnya. Tak lupa Donghyuck memulas sedikit lipgloss di bibirnya agar terlihat lebih fresh. Ia benar-benar mengecek penampilanya.  Baiklah, sempurna. 

Sejujurnya Donghyuck sedang tidak ingin kemana-mana hari ini. Ia hanya ingin mengurung dirinya seharian dikamar. Bergelung dibawah selimut nya,  maraton film-film pilihannya sembari menikmati eskrim Vanilla bertabur oreo. Jika saja Mommynya tidak mengingatkannya tentang hari penting ini, ia mungkin masih asyik bergelung dibawah selimutnya. 

Agak jahat sebenarnya mengetahui dimana hari ini, hari bahagia Jeno dan Jaemin, dan ia memilih untuk tidak kepernikahan mereka. Kalau tidak karena undangan bodoh itu jatuh ke tangan Mommynya, mungkin ia tidak perlu repot-repot kesana. 

Donghyuck bukannya membenci fakta jika hari ini seorang Jaemin akan secara resmi menyandang marga Lee. Ia hanya masih merasa tidak enak dengan kejadian di butik saat itu. Bagaimana bisa Donghyuck bertatap muka lagi dengan Jaemin? Donghyuck bisa dikatakan memiliki andil dalam hal menyakiti perasaan Jaemin waktu itu. 

Lucas

Donghyuck, apa kau masih sangat lama? Aku sudah menunggumu dibawah. - Mark  

  Oke, ini cukup gila kedengarannya. Sejujurnya Donghyuck dan Mark yang 'katanya' akan segera melangsungkan pernikahan bulan depan itu tidak memiliki kontak masing masing. Jika kalian bertanya apa alasannya,  masing-masing dari mereka tidak memiliki minat untuk memiliki kontak masing-masing diponsel mereka.  Bahkan Donghyuck sama sekali tidak kepo atau merasa kehilangan saat Mark tidak mengunjunginya selama seminggu ini. Benar benar BIG NO. Jadilah Lucas yang menjadi perantara mereka berdua untuk bertukar pesan seperti ini. 

Donghyuck

Masih lama. Kalian bisa pergi lebih dulu.

Donghyuck benar-benar tidak ingin melihat wajah Mark atau pergi bersama Mark hari ini. Ia masih belum sanggup untuk bertemu dengan Mark. Well, Donghyuck masih terbayang kejadian saat Mark menci.... STOP! Jangan dibahas. Dan hari ini entah apa yang membuatnya kemari. Menjemput Donghyuck.

"Chaan, ada Mark nih." suara Ten memanggilnya dari bawah.

Donghyuck menghela napas kesal. Pria itu kenapa tidak bisa meninggalkannya saja sih? Ia benar-benar tidak ingin ke pesta pernikahan Jaemin dan Jeno. 

"Iya, Mom. Haechan turun sebentar lagi." jawab Donghyuck setengah malas.

Donghyuck menuruni anak tangga dengan sangat hati-hati. Ada Mark, Ten, Johnny,  Hendery, dan Renjun(?). Lucas? Bukankah sedari tadi Mark mengiriminya pesan melalui ponsel Lucas? Lelaki bertubuh besar itu tidak ada disana.

Donghyuck tidak tau ada hubungan apa antara Mark dan Lucas. Lebih tepatnya tidak mau tau. Lucas yang berbadan besar itu mau-maunya saja diperalat oleh seseorang yang bertubuh lebih kecil darinya. 

"Bukannya tadi sudah kusuruh untuk berangkat duluan?" tanya Donghyuck. 

"Lalu jika aku berangkat duluan. Nanti kamu dengan siapa? Kan kemarin kamu yang mengajakku pergi bersama." Katanya sembari menjawil hidung Donghyuck. Apa tadi Mark bilang menghubunginya ? Seingat Donghyuck ia tidak menghubungi Mark. 

  'kau mau membohongi siapa, bodoh? aku bahkan tidak memiliki nomor ponselmu.'   

  Donghyuck memutar matanya jengah. Ia geli mendengar jawaban dengan nada sok imut seperti itu keluar dari bibir Mark.   

"Tentu saja dengan Hendery. Iya kan, hyung?" 

"Aku ingin pergi dengan Renjun." Hendery merangkul erat Renjun yang duduk disebelahnya. Sebuah titik terang, alasan mengapa ada Renjun disini. 

Married!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang