Besok senin ya, hmmm •﹏•
Mark baru tahu, ternyata rasanya begitu sakit saat melihat orang yang ia harapkan menjadi pendamping hidupnya tengah bersanding dengan seseorang lain di altar sana. Jaeminnya tampak cantik dengan setelan yang ia pilih. Di bibirnya terulas senyuman bahagia yang tak luntur sedikitpun sembari menatap dalam dalam Jeno, suaminya .
Mark bingung harus bereskpresi seperti apa. Entah harus ikut bertepuk tangan? Atau menyoraki mereka yang saling mencium diatas sana. Kalian tahu? Rasanya benar benar perih .
Dan manusia disebelahnya ini. Mark tidak mengerti jalan pikirannya sama sekali. Mengapa ia tampak biasa saja dan malah terlihat bahagia melihat pernikahan keduanya? Bukankah ia menyukai Jeno?
Mark sempurna mematung saat Jeno menggandeng Jaemin ke mejanya. Ia benar-benar terpesona pada aura cantiknya. Di bibirnya terulas senyuman yang menggambarkan betapa bahagianya ia hari ini .
Mark sempat bertumbuk mata dengan Jaemin saat Jeno dan Haechan saling bertegur sapa. Jaemin makin menguatkan gandengan tangannya pada Jeno yang membuat hati Mark rasanya benar-benar teriris. Mark sadar hal itu. Nana mencintai suaminya. Mencintai dengan tulus, sehingga apapun yang Jeno lakukan saat itu tidak mengubah keputusannya untuk menikahi Jeno.
"Selamat atas pernikahan kalian." Mark cepat-cepat mengendalikan diri. Menjabat tangan Jeno yang menatap lekat pada Haechan. "Semoga cepat dapat momongan."
'Itu membuatku iri .'
"Apa kau melupakan sebuah fakta jika dia laki-laki?" Jeno menatap sengit pada Mark sebagai jawaban. Mark berusaha untuk tidak terpancing emosi dan memberi bogeman mentahnya lagi di wajah Jeno. Jaemin tidak terlihat baik-baik saja karena ucapan Jeno. Apa ia melupakan fakta jika sudah banyak pria yang bisa hamil diluar sana?
Ini mungkin terdengar konyol, Tapi Mark harap Jaemin bisa memundurkan hari pernikahan mereka atau yang lebih baik, membatalkan pernikahannya.
Namun faktanya Mark salah. Cinta yang Jaemin berikan pada Jeno, jauh lebih besar dari yang ia berikan pada Mark. Bukankah sudah dijelaskan jika Mark dengan sengaja membuat mereka bertemu di butik wedding dress saat itu, dan membuat Jeno bertindak kesetanan karena Haechan.
Berharap Jaemin bisa mempertimbangkan lagi soal perjodohannya, dan ternyata Mark salah.***
Donghyuck memandang langit-langit kamarnya. Ia masih belum merasakan apa-apa sejak melihat pernikahan Jeno dan Jaemin. Ia merasa.... Beku ? Hampa ?
Apa kalian pernah merasakannya? Perasaan yang amat sedih. Ingin menangis sekeras-kerasnya. Begitu sakitnya hingga serasa sedang mati rasa?
Donghyuck tidak mengerti, mengapa ia tidak bisa juga mengeluarkan air mata. Meskipun sejak pernikahan Jeno dan Jaemin, Donghyuck benar-benar ingin menangis.
Donghyuck sebenarnya tak begitu percaya jika Mark pergi ke kamar mandi. Di depan sana, pasangan baru itu tengah menikmati alunan musik dengan berdansa saat Mark bilang ingin pergi ke toilet. Entahlah, pria kelahiran Kanada itu sepertinya memiliki sesuatu yang ia sembunyikan. Wajahnya terlihat biasa saja tadi, namun mendadak menjadi begitu murung setelah mereka sampai disini. Mustahil jika ia cemburu bukan ? Donghyuck tau benar, Mark tidak memiliki perasaan apapun itu padanya.
"Mark ?" Donghyuck memanggilnya saat melihat Mark tengah menghisap sebatang cigarette di dekat Parking Area. Wajahnya benar benar kusut. "Are you okay?" Donghyuck agak khawatir sejujurnya saat melihat mata Mark yang nyalang. Penampilannya benar-benar kacau.
"Bisa kau pergi dari sini? Aku sedang tidak ingin diganggu." ucapnya dingin saat Donghyuck mendekatinya.
Awalnya Donghyuck merasa terkejut dengan nada bicara Mark. Bukan hal yang aneh memang, karena faktanya Mark adalah seorang yang dingin. Donghyuck yang keras kepala mengabaikan ucapan Mark dan tetap melangkahkan kakinya mendekat pada pria yang lebih tua setahun darinya itu. Membiarkan tatapan dingin yang menyiratkan kekesalan itu menghujamnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/175543185-288-k418793.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Married!
Fanfiction"DONGHYUCK ITU CALON ISTRIKU ." Donghyuck bergidik ngeri mendengar kalimat yang baru saja meluncur dari mulut Mark . Ia melingkarkan lengannya di pinggang Donghyuck dan menariknya mendekat . Ya tuhan , Sejak kapan ia menjadi calon istri seorang Mar...