XVII

10.5K 1.1K 65
                                    

***

Donghyuck merasa sangat bosan. Sudah 3 hari -entah Taeyong atau Ten, melarangnya untuk melakukan aktivitasnya. Alasannya, mereka tidak mau Donghyuck ambruk lagi seperti 3 hari yang lalu. Yang mereka tidak tau, satu-satunya penyebab jatuh pingsannya Donghyuck 3 hari yang lalu adalah fakta tersembunyi antara Donghyuck dan Mark.

Baiklah. Donghyuck tidak ingin membahasnya kali ini. 3 hari memang sangat cepat. Namun selama ia mengurung diri, Donghyuck cukup bisa mengendalikan perasaannya. Atau masalah percintaannya yang semakin hari semakin men-drama. Donghyuck menyadari satu hal. Love is a lie . Satu lagi bukti jika cerita cinta sejati dalam Fairytale tak selamanya benar.

True love is never exist.

Cinta? Donghyuck bahkan muak saat membayangkannya.

Tapi apa dia yakin ?

Donghyuck menggelengkan kepalanya cepat saat bayangan Jeno dan Mark melintas dalam pikirannya. Donghyuck tau, ia baik-baik saja .

Mengabaikan berpuluh-puluh pesan yang Mark kirim. Pesan-pesan bodoh yang tidak jelas. Entah hanya sekedar menanyakan kabarnya pada tengah malam, atau berusaha menggoda Donghyuck. Membuat Donghyuck jengah setengah mati pada pesan-pesan itu.

Belum lagi saat sebuah pesan berhasil memporak-porandakan hatinya.

Aku Merindukanmu~

Donghyuck berdecih saat membaca pesan Mark yang dianggapnya hanya bualan semata itu.

Meskipun hatinya juga menghangat karena Mark masih terus berusaha menghubunginya. Entah dengan cara mengiriminya berpuluh-puluh pesan, atau berbicara dengannya dari balik pintu.

Donghyuck ada disana. Mendengarnya. Berada di balik pintu mendengarkan bisikan keputus asaan Mark.

"Loh, Haechan? Kamu belum tidur ?"

Suara Ten mengalihkan atensinya sejenak. Donghyuck tersenyum samar saat menangkap sosok Mommynya itu berjalan kearahnya. "Haechan bosan dikamar terus, Mom."

Ten menarik kursi dan mengetukkan jemarinya di meja makan. Itu sebuah isyarat bagi Donghyuck. Chitchat time! Sudah lama Donghyuck tidak bercerita panjang lebar pada Mommynya ini. Tepatnya saat drama percintaannya ini dimulai.

Tapi tentu saja, Donghyuck mengerti apa yang Ten ingin Donghyuck untuk ceritakan kali ini.

Ini pasti soal pernikahan itu.

Soal persiapan. Dan tentunya yang paling sial;

Penyebabnya ambruk 3 hari yang lalu.

Dan bahkan tebakan Donghyuck benar karena Ten langsung menembaknya pada inti pertanyaan. Donghyuck berusaha sekuat tenaga untuk menghindar menjawab pertanyaan tersebut. Ia meminta Ten untuk bercerita soal kisah kasihnya dengan Johnny. Yang syukurnya berhasil membuat Ten teralihkan.

itu hanya pemikiran Donghyuck. Karena ia tidak menangkapn sebuah senyum tipis dari bibir Mommynya. Ten paham betul jika anaknya ini tengah memikirkan sesuatu. Seperti pernikahannya misalnya? 

Ten tidak paham alasan putranya menolak kedatangan Mark. Merasa ada yang tidak beres dengan keduanya. Terlebih saat ia pernah mendapati Mark yang terduduk di depan pintu kamar Donghyuck. Mengucapkan beberapa kalimat dengan tatapan yang putus asa.

Apa putranya tengah bertengkar dengan calon menantunya?

Ten memberi Donghyuck banyak nasihat. Dan Donghyuck semakin terlarut dalam ceritanya. Ia bahkan tau, baik Ten dan Johnny dulunya memiliki kisah cinta yang sama rumitnya dengan dirinya.

Married!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang