***
Donghyuck berdiri di depan altar dengannya. Laki-laki berkulit putih dengan alis camar dihadapannya menarik lembut pinggang Donghyuck, sebelum bibir tipisnya menyentuh bibir Donghyuck saat orang-orang berkata "kisseu! kisseu! " pada mereka. Pipi Donghyuck sudah semerah tomat saat melihat tatapan mata pemuda dihadapannya. Laki-laki itu tersenyum malu sembari menutupi bibirnya yang baru saja menyentuh lembut permukaan bibir Donghyuck.
Mark tidak peduli saat atensi para pengunjung cafe tersebut sepenuhnya pada mereka. Belum lagi saat ia menangkap satu sosok yang menahan Donghyuck disana. Dadanya kembali panas melihat bagaimana laki-laki itu dengan lancangnya menyentuh miliknya. Ya, kalian tidak salah. Donghyuck adalah hak milik seorang Mark.
Katakan saja jika Mark egois. Ia tidak mau melepaskan Donghyuck meskipun pria manis itu memohon padanya.
"Aku sudah memiliki jawabannya. Ayo kita pulang sekarang."
Mengabaikan rontaan Donghyuck yang semakin menjadi saat dirinya menyeret sosok berisi itu kedalam mobilnya dan membawanya pulang. Bukan ke rumah milik keluarga Seo. Itu apartemennya.
"Apa-apaan kau ini? Antar aku pulang, Mark!"
Mark tidak peduli dengan segala macam sumpah serapah atau makian yang ditujukan padanya oleh para pengguna jalan lain. Mengingat bagaimana ia membawa mobilnya seperti orang kesetanan.
"APA KAU TULI, MARK JUNG? KUBILANG ANTAR AKU PULANG!!!"
"APA KAU TIDAK BISA MENDENGAR JAWABANKU DULU, SEO DONGHYUCK?"
Mark ikut tersulut emosi karena pemuda manis dihadapannya ini sangat keras kepala. Tidak bisakah Donghyuck mendengar semua penjelasannya dulu?
Mark kembali memaksakan kehendaknya pada Donghyuck. Saat Donghyuck masih saja meronta dan memaksa untuk pulang, Mark segera menggendong tubuh berisi itu di pundaknya seperti karung beras sebelum ia berhasil kabur. Ia tidak akan melepaskan Donghyuck demi apapun itu.
"Dengar, Donghyuck! Menurutmu apa yang membuatku ingin menikahimu?" Tanya Mark. Ia melempar tubuh Donghyuck ke atas ranjangnya. Membuat Donghyuck terkejut dengan apa yang ia lakukan saat ia mengungkung si pemilik wajah manis itu.
"Jika menurutmu hanya kau yang ingin menikah, itu semua salah Donghyuck." Katanya lembut. Dikecupnya pelan bibir manis Donghyuck yang mulai menampakkan wajah takut.
"Dengar, aku ingin menikahimu tentu saja karena itu adalah dirimu. Aku juga ingin menikah. Aku akui jika aku memang memiliki rasa terhadap masa laluku itu. Aku ingin berhenti. Aku mengaku jika aku bersalah padamu karena menyeretmu pada masalahku. Aku bersalah Donghyuck."
"Tapi denganmu.." Mark tidak melanjutkan kata-katanya. ditatapnya mata bulat itu yang mulai mengeluarkan bening matanya. "Kau membawa perasaan baru yang sudah lama kupendam kembali. Membangkitkan semua hal yang dulu pernah ingin kuteriakkan padamu kembali. Denganmu aku ingin memulai semuanya dalam lembaran baru."
Mark mendudukkan dirinya dan membantu Donghyuck untuk duduk. Ditatapnya mata bulat milik Donghyuck lamat-lamat. Membiarkan dirinya terhisap dalam manik kelam milik pria manis itu. Menyelami perasaannya yang terdalam.
"Apa kau mau membantuku dan memulai semuanya dari awal lagi?" katanya pelan sembari menautkan jemari mereka.
"Lets grow old together."
"Bagaimana jika aku tidak mau? Apa kau sekarang sedang menjadikanku pelarianmu?"
Mark diam. Menatap lembut mata bulat dihadapannya yang siap menumpahkan bening matanya kapan saja. Mengikis jarak diantara mereka sebelum mengecup bibir manis kepunyaan pemuda manis yang telah menjadi candunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married!
Fanfiction"DONGHYUCK ITU CALON ISTRIKU ." Donghyuck bergidik ngeri mendengar kalimat yang baru saja meluncur dari mulut Mark . Ia melingkarkan lengannya di pinggang Donghyuck dan menariknya mendekat . Ya tuhan , Sejak kapan ia menjadi calon istri seorang Mar...