5

1.4K 62 1
                                    

"Ajari aku merelakan tanpa harus membenci"

Maya dan Tasya heran melihat Dya yang tertidur dengan hansaplas di bagian pelipis dan sikunya, membuat Tasya heboh.

"Dya kenapa lo bisa sampe begini sih?" teriak Tasya "mana yang sakit biar gue yang obatin?" Sambung Tasya menyentuh kepala Dya.

"Telinga gue yang sakit dengar suara lo." ucap Dya karena kaget dengan suara Tasya.

Maya hanya tertawa melihat Dya dan Tasya.

"Ih lo mah gitu, gue dan Maya khawatir sama lo tau."

"Dya kok lo bisa ada disini sih dan kenapa kepala lo ada hansaplasnya gitu?" Tanya Maya yang heran melihat hansaplas dipelipis Dya padahal tadi Dya hanya sakit karena maagnya kambuh.

"Tadi gue pingsan dan ini hanya luka kecil akibat terbentur batu." 'Pura-pura pingsan sih'

"Ya Ampun kok lo bisa smpe pingsan sih, emangnya lo nggak ngasih tau itu Pak Ferdi?" Sambung Tasya.

"Boro-boro mau ngasih tau, negur aja nggak. iya udah gue jalan aja terus ngikutin dia, kalo nggak ya dia bisa-bisa ninggalin gue, jalannya cepat banget"

"Kalau tau gitu tadi kita nggak akan biarin lo sama dia, maaf Dya." Ucap Tasya.

"Iya Dya gue juga minta maaf" sambung Maya yang merasa bersalah mempercayakan Dya pada Ferdi.

"Apaan sih kalian ini, seharusnya tuh dia yang minta maaf bukan kalian"

Mendengar kata 'minta maaf' yang Dya inginkan dari Ferdi membuat Maya berpikir memang seharusnya seperti itu "Dya lo sendirian aja nih dari tadi?" tanya Maya yang agak dilantangkan agar bisa didengar yang pastinya Ferdi mendengar percakapan kita.

"Enggak sih Sebenarnya tadi ada
mbak kowad cantik yang disini, cuman dia lagi keluar" jawab Dya.

"Bagus deh gue pengen tidur capek banget." sambung Tasya lalu membaringkan badanya disamping Dya dan mendengarkan lagu dengan headsetnya begitu juga dengan Maya dan merekapun tertidur sedangkan Dya yang sudah dari tadi tidur merasa malas untuk tidur lagi dan memilih memainkan game diponselnya.

Ferdi yang sadari tadi menunggu diluar dapat mendengarkan percakapan tiga sahabat yang ada di dalam itu. Seketika Ferdi mendengar ucapan Dya bahwa dia lagi sendiri Ferdi berniat untuk masuk kedalam tetapi langkahnya terhenti karena ada seseorang yang memegang pundaknya dengan pelan.

Sontak Ferdi terkejut melihat orang yang ada dihadapannya. Padahal selama ini Ferdi sudah berusaha menghindar untuk tidak bertemu lagi dengannya namun usahanya harus gagal karena sekarang Dewi ada dihadapannya.

"Mas Ferdi, kamu disini juga? Tanya Dewi. "Saya kangen banget sama kamu mas." Ucap Dewi memegang tangan Ferdi.

Ferdi hanya diam dengan reaksi Dewi yang memegang tangannya dan tidak menjawab pertanyaan dari Dewi.

"Kenapa kamu diam aja Mas. Kamu tidak kangen sama saya."

Ferdi melepaskan tangan Dewi dari pergelangan tangannya karena takut ada yang melihatnya dan berpikiran yanh tidak-tidak. Dewi diam dengan tingkah laku Ferdi "Tidak perlu ada yang dikangenin lagi Dewi, kita sudah tidak punya hubungan apa-apa semenjak saat itu juga saya sudah lupain kamu, jadi tolong jangan membuat saya membencimu." Ucap Ferdi dengan menyakinkan Dewi.

Mendapatkan Cinta Abdi NegaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang