3

1.4K 55 0
                                    

07:00 Pagi hari

Semuanya diarahkan untuk menuju ke lapangan disana sudah ada para tentara yang sedang berjejer mendengarkan arahan dari komandan. Pagi ini Dya merasa tidak enak badan hanya saja Dya menyembunyikannya. Kali ini pandangan Dya tertuju pada seseorang dengan raut wajah yang begitu dingin namun memiliki paras tampan yang membuatnya terlihat tetap gagah.

Dengan sikap dingin Ferdi memperkenalkan dirinya. "Selamat pagi semua, Perkenalkan nama saya Ferdinan, saya yang akan memberikan arahan pada kalian, jadi tolong dengarkan perintah saya pilih salah satu diantara kalian untuk dijadikan ketua." kemudian Ferdi meninggalkan mereka karena ada yang memanggilnya.

'Gila nih orang yang ngasih arahan, bisa sesat entar' Batin Dya.

Kegiatan untuk pagi ini kita gotong royong membersihkan perumahan warga dan sosialisasi pemeriksaan kesehatan. Sebelum kegiatan dimulai semuanya diperintahkan untuk memilih ketuanya masing-masing supaya nanti waktu gotong royong tidak berpencar, tapi tidak dengan kelompok Dya mereka malah asik berbicara membahas ketampanan Ferdi.

"Dya bukannya Abang itu yang kemaren bareng kita ke masjid?" tanya Tasya

"Iya itu memang dia." Jawab Dya dengan tidak bersemangat.

"Ganteng banget iya beda banget sama yang kemaren gue lihat. Sekarang lebih ganteng." ucap Tasya sambil membayangkan wajah tampan Ferdi.

"Iya gantengnya pake bingit." sambung Lia yang sadari tdi mendengarkan juga.

"Jangan berlebihan deh, kalian ini kayak nggak pernah lihat cowok ganteng aja." sanggah Maya menepuk bahu Tasya pelan.

"Iya betul banget tuh May." Dya mengulurkan jempolnya dengan senyuman agar bisa menutupi kalo dirinya sedang sakit.

"Lo mah iya aja, awas kalo nanti malah tertarik juga ngemis cinta deh lo." ucap Tasya.

Mendengar ucapan Tasya membuat mereka semua menertawakan Dya.

Dya berdecak "Mana mungkin gue suka sama dia, nges..." sebelum Dya menyelesaikan perkataannya sontak Dya terkejut, orang yang sedang Dya bicarakan tiba-tiba berada di hadapannya langsung saja Dya pindah ke barisan paling belakang padahal dirinya tinggi seharusnya ada didepan karena diantara yang lainnya Dya lah yang paling tinggi tapi karena duduk jadi tidak keliatan.

"Pagi-pagi udah pada nge gosip, Jadi mana ketua kalian?" Tanya Ferdi sedikit di tekankan.

Tidak ada yang berani menjawab pertanyaan Ferdi karena memang mereka belum memilih ketuanya.

"Jawab?" bentak Ferdi terheran karena tidak ada yang menjawab pertanyaan atau mengangkat tangan.

Dya malah dengan asik memainkan Hpnya itu sudah menjadi kebiasaan Dya kalau sudah suntuk apalagi sedang merasa tidak enak badan selain tidur ya main Hp. Dan yang lainnya menunduk entah menunduk takut atau juga sedang main Hp.

Ferdi mencari-cari seseorang dan matanya tertuju pada Dya yang sedang memainkan ponselnya dengan asik dan kemarin orang yang sempat dikaguminya "Kamu yang lagi main Hp bisa kedepan sekarang?" perintah Ferdi menunjuk ke arah Dya tapi ada juga yang merasa langsung berdiri tapi Ferdi menyuruhnya duduk kembali karena yang Ferdi maksud itu Dya membuat yang lainnya merasa lega.

Mendapatkan Cinta Abdi NegaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang