4

1.3K 47 1
                                        

Jangan lupa vote and comment ya happy reading guys :v

Dya merasakan perih yang hebat dibagian perutnya, Dya tidak tahan mengeluh kesakitan "Pak tungguin...perut saya sakit banget." Teriak Dya dengan sayu lemah sambil memegangi perutnya Tapi jarak Ferdi yang lumayan jauh Ferdi tidak mendengar teriakan Dya.

Karena Dya sudah tidak kuat lagi harus melangkahkan kakinya dan penglihatannya mulai kabur membuat Dya tidak tahan menopang tubuhnya sendiri sehingga terjatuh.

'bruk'

Awwww...lalu Dya memegang pelipisnya yang terasa perih yang ternyata terluka dan mengeluarkan sedikit darah membuat Dya tambah pusing.

Ferdi terkejut melihat Dya yang terjatuh jauh dibelakangnya langsung  berlari ke arah Dya.

Ferdi terkejut melihat darah dipelipis Dya yang diakibatkan terbentur batu langsung saja menggendong Dya menuju ke tenda.

Dya merasakan tubuhnya sedang diangkat tapi mata Dya terasa berat hanya sekedar untuk melihat wajah Ferdi.

Sesampainya disana Ferdi merasa kelelahan menggendong Dya dan meminta bantuan kepada Ari karena yang ada saat itu hanya Ari "Ri bantuin Gue bawa cewe ini ke tenda darurat." sontak Ari yang sedang tiduran terkejut melihat Ferdi menggendong Dya yang terlihat seperti orang pingsan padahal tidak hanya karena sangat lemah saja menahan sakitnya. Tanpa pikir panjang Ari langsung menggantikan posisi Ferdi lalu membawa Dya ke tenda P3K yang dikhususkan untuk yang sedang sakit.

Ferdi memilih beristirahat ditendanya karena sangat lelah padahal Dya tidak gendut juga tidak kurus tapi lumayan berat aja.

"Apa yang terjadi dengannya?" tanya Dewi sebagai kowad yang menjaga tenda P3K ini.

'Ini cewek gak bisa pelan-pelan apa ngobatinnya' batin Dya yang merasa Dewi membersihkan lukanya dengan kasar.

"Saya juga tidak tau apa-apa. Obati saja lukanya dan biarkan dia disini sampai sadar, saya mau ngambil makanan dan minuman untuknya." lalu Ari meninggalkan Dewi yang sedang mengobati luka Dya yang ternyata sikunya juga terdapat lecet.

Sebelum Ari mengambil makanan untuk Dya, Ari masih mencari keberadaan Ferdi yang ternyata Ferdi sedang beristirahat di tenda panitia lalu Ari langsung menghampirinya.

"Fer kenapa cewe tadi bisa sampai seperti itu?" Tanya Ari yang sekarang sedang duduk disampingnya.

"Entahlah."

Ari tidak mungkin bertanya lagi.

"Gimana dengan keadaannya?" tanya Ferdi.

"Tadi sebelum saya kesini, Dewi sedang mengobati lukanya."

Ferdi yang mendengar kata Dewi langsung memasangkan wajah yang dingin lebih dingin dari sebelumnya, Ari yang melihatnya mengerti apa yang sedang dipikirkan Ferdi saat ini, Kenapa harus ada Dewi? Bagaimana mungkin dia bisa ada disini juga?

Dya membuka matanya pura-pura seperti orang yang baru sadar dari pingsan yang sebenernya juga Dya sengaja pingsan biar Ferdi menggendongnya. Tapi untuk sakitnya itu tetap Dya merasakan kesakitan dibagian perutnya di tambah lagi dengan kepalanya yang nyut-nyutan akibat benturan itu bodo nya tadi Dya bener-bener tidak melihat kalau ada batu malah langsung menjatuhkan badannya saja yah itu juga karena Dya sudah tidak tahan lagi.

Mendapatkan Cinta Abdi NegaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang