20

1.5K 45 7
                                    

"Bi, tolong panggilkan Ferdi suruh kesini ya, " Mama Ayu menyuruh bibi Mina tapi Dya lah yang mau memanggil Ferdi.

"Biar aku aja Ma," Sambung Dya langsung berdiri.

"Non, biar bibi antar ke kamar Tuan soalnya tadi Tuan ke kamar nya," Ajak bibi Mina lalu mengantarkan Dya. Dan menunjukkan kamar Ferdi yang paling ujung karena sebelahnya itu kamar Maya dan Fitri.

Tangan Dya terhenti saat ingin mengetuk pintu kamar Ferdi karena mendengar suara Ferdi yang sedang mengaji dengan suara nya yang sangat merdu membuat Dya kagum dan enggan untuk mengetuk pintu Dya diam saja di depan kamar Ferdi yang ternyata Ferdi sudah selesai mengaji.

"Loh Dya kok kamu bisa disini? Udah dari tadi?" Kaget Ferdi melihat Dya di berdiri di depan pintu nya.

"Ahhhh baru aja kok, Mama kamu suruh turun yang mau makan katanya,"

"Ya udah ayo turun,"

"Eh bentar deh Mas, aku boleh masuk ke kamar kamu nggak pengen liat-liat aja bentar please, " Ucap Dya sambil mengintip kamar Ferdi di balik tubuh Ferdi yang menghalangi nya.

"Etttzz gak boleh, cewek dilarang masuk kamar cowok udah ayo turun," Ferdi langsung menutup pintu nya. Huh Dya kesel karena Ferdi menarik paksa tangan Dya. Dan mereka sama-sama ke dapur.

"Loh kamu disini Fer?" Tanya Papa nya yang sudah ada di ruang makan duluan saat melihat Ferdi dan Dya.

"Eh Papa udah pulang, Iya Pa, Ferdi kesini mau pamit tugas ke Papua besok Ferdi udah berangkat." Jelas Ferdi.

"Memang kebiasaan kamu...oh ini nih calon mantu Papa...hebat bener anak Papa ini besok jalan sekarang kenalin calon mantu." Entah itu pujian untuk Ferdi atau hanya ejekan dari papa nya.

Dya langsung saja mencium tangan Papa Reza dan memperkenalkan dirinya.

"Nindya Om."

"Panggil Papa saja." Dya mengangguk.

"Sekarang pacaran dengan anak kesehatan juga ya? Dulu aja gak mau," Goda Papa nya.

"Yah gimana dong Pa, udah ketemunya dengan anak kesehatan." Ya Ferdi itu dulu anti banget sama yang namanya anak kesehatan karena Ferdi gak suka setiap kali ditanya di ig bang kenapa Tentara itu suka pacaran dengan anak kesehatan?perawat?bidan? Tanya kan ke mereka yang pacaran dengan orang tersebut. Ya karena saat itu Ferdi pacaran dengan Dewi makanya tidak terlalu menanggapi pertanyaan seperti itu. Tapi akhirnya sekarang malah dia yang dapat pertanyaan seperti itu dari Papa nya sendiri.

Setelah selesai makan mereka bercerita sebentar lalu Ferdi pamit pulang agar tidak terlalu malam.

Di perjalanan pulang Dya kelelahan dan tertidur. Ferdi membiarkan Dya tidur dengan pulas. Sampai di depan kosnya Ferdi kasian untuk membangunkan Dya. Ferdi mengirimkan pesan singkat pada Maya untuk turun ke bawah. Ferdi menggendong Dya ke kamar kos nya.
Setelah itu Ferdi langsung pergi ke mobilnya di ikuti Maya yang mengantarkannya.

"Kemana aja kamu Bang seharian bawa anak orang?" Penasaran dan khawatir Maya.

"Nggak seharian kok setengah aja, ke rumah,"

"Kok gue gak di ajak padahal tadi kan gue lagi bareng Dya juga," Kesel Maya.

"Ngapain ngajak lo,"

"Iya yang pacaran gak mau di ganggu sombong amat, kamvret lo Bang,"

"Jagain Dya ya, lo kalo ke rumah ajak aja Dya biar lebih akrab sama keluarga kita, "

"Siap laksanakan Ndaan... Baik-baik disana ya Bang jangan nakal lo berani sakitin Dya berarti lo juga sakitin gue dan gue gak akan tinggal diam,"

"Semuanya sama aja pesannya gitu, berasa pacaran sama Tuan Putri,"

"Dya kan memang Tuan Putri nya Abang, buruan bilang cinta jangan gantung in perasaannya, Dya pikir lo belum ada perasaan ke dia. "

"Sekarang sih memang masih belum gak tau kalo besok dan seterusnya,"

"Iya Bang iyaa terserah lo intinya jangan lama-lama ngungkapin nya, pulang gih istirahat sono, "

"Iyaa, titip salam buat Dya Makasih, assalamu'alaikum,"

"Waalaikumsalam."

***

"May, tadi malam Bang Ferdi yang gendong gue ke kamar?" Pertanyaan yang ingin Dya tanyakan sejak pagi di kos tapi lupa karena terburu-buru jadi Dya bertanya saat mereka sedang di menunggu dosen.

"Iyalah gak mungkin gue kan," Ini bukan kali pertama nya Ferdi menggendong Dya.

"Cieeee yang di kenalin ke camer... Mampus lo ngemis cinta beneran kan sekarang," Sambung Tasya.

"Apasih lo Sya, gue gak ngemis cinta juga kali... Kok kalian bisa tau sih pasti Maya kan!" Maya tersenyum melihat Dya menatap dirinya.

"LDRan sama anaknya, disini dekat sama camernya, asik juga tuh," Sambung Tasya.

"Oh iya lupa tadi malam Bang Ferdi titip salam Dya makasih katanya,"

"Ah iyaaa,"

"Jangan salting ogeb, gak ada orang nya, " Sambung Maya melihat Dya.

"Maya jangan kurang ajar sama kaka ipar gak baik, " Ucap Lia.

"Aduh lupa calon kaka ipar maafin gue ya udah kurang aja, tapi memang udah biasa kan," Ucap Maya dengan menampilkan wajah baby face nya.

"May jangan gitu jijik gue njirr," Jawab Dya.

"Ahh kalian berdua sama aja mulut nya, " Sanggah Lia.

"Gak nyangka gue ternyata dari yang awalnya gak kenal jadi sahabat sampe berbagai 1 kamar kos eh sekarang malah jadi kaka ipar gue," Jelas Maya dan semuanya memang tidak menyangka ini semua terjadi.

"Eh belum May belum sah jangan gitu gue jadi takut, "

"Bener juga tuh Maya, jangan terlalu berharap takut gak sesuai ekspektasi,"

"Iyaa kalaupun begitu kita tetap sahabat lah, iya kan Dya?"

"Iya lah May,"

"Bang Ferdi berangkat sekarang kan Dya, berarti lo gak ikut ya?" Tanya Tasya tapi tiba-tiba dosen mereka datang.

Jadikan aku tempat untukmu kembali
-Nindya

Happy reading
Happy satnight
Jangan lupa vomment.
Eh skg aku lagi sibuk banget mau ujian kurang 2 bln lgi harus bener² banyak belajar :(
Jadi jarang megang HP.
Update gak nentu ya
Soalnya Ini stok terakhir di draft :(

Tbc-




Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 18, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mendapatkan Cinta Abdi NegaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang