19

819 29 0
                                    

Ferdi menekan bell di samping pagar.

"Assalamu'alaikum,"

"Waalaikumsalam ya ampun Tuan, lama sekali tidak main kesini bibi sampe rindu," sambut bibi Mina bibi yang kerja di rumah Ferdi dia lah yang membukakan gerbang nya, Bi Mina yang sudah di anggap seperti keluarga dalam keluarga Ferdi karena sudah bekerja sejak Ferdi masih kecil.

"Bi, mama sama papa ada?" Tanya Ferdi yang mereka sekarang sedang di ruang tamu.

"Bapak belum pulang kerja, kalau ibu lagi masak di dapur Tuan, sebentar bibi panggil kan dulu sekalian buatin minuman,"

Mama Ferdi begitu cantik dan tertutup walaupun di rumah pantas saja Ferdi dan Maya mau Dya merubah penampilan nya "Mama pikir kamu sama Maya,"
Tanya Mama Ayu (mama Ferdi). Dya yang melihat penampilan Mama Ferdi merasa malu pada diri nya sendiri yang belum bisa bertutup.

"Enggak Ma, aku bawa calon mantu Mama nih." Ucap Ferdi membuat Dya terkejut.

"Nindya Tante." Sapa Dya mencium tangan Mama Ayu.

"Gak usah manggil tante, panggil Mama saja, calon mantu Mama cantik juga," Dya tersenyum malu. Dya pikir Mama Ferdi tidak suka melihat Dya ada disini.

"Mama juga cantik," Puji Dya pada Mama Ayu.

"Alhamdulillah berarti mama awet muda ya?" Ternyata Mama Ferdi lucu juga orang nya.

"Iya Ma iya Mama paling cantik," Sambung Ferdi.

"kamu sudah yakin pacaran lagi sekarang Nak?" Tanya Mama Ayu pada Ferdi.

"Udah Ma, masa iya Ferdi bawa kesini masih gak yakin, Mama tau sendiri kalo Ferdi udah yakin pasti langsung dikenalin ke mama kan." Cuman 2 wanita yang Ferdi berani kenalkan ke keluarga nya Dewi dan Dya. Ferdi yakin pada Dya tapi hatinya belum sepenuhnya bisa jadi milik Dya. Ferdi berani membawa Dya ke rumahnya karena Ferdi mau Dya kenal lebih dekat dengan keluarganya sekalian kan Dya sahabat Maya.

"Yaudah kalo kamu yakin jangan lama-lama dosa pacaran mulu nanti ke yang udah-udah," Maksud Mama Ayu takut seperti Dewi yang sudah Ferdi kenalkan ke keluarga nya bahkan sudah sangat dekat tapi bisa begitu tega nya ninggalin Ferdi,

"Cewek zaman sekarang itu butuh kepastian bukan janji palsu saja Nak, yang pacaran lama kadang kalah sama yang ngajak halal, kayak Mama sama Papamu," Jelas Mama Ayu membuat Ferdi berpikir keras.

Dya itu bukan tipe cewek pendiam tapi Ferdi heran kenapa sekarang Dya jadi pendiam gini. Ferdi memikirkan perkataan Mamanya dengan menatap wajah Dya. Dya memberikan jempol nya pada Ferdi dengan memberikan senyum bahagia karena perkataan Mama Ayu mewakili unek-unek Dya. Bukan Dya berharap secepatnya di halalin toh Dya juga tau Ferdi belum ada rasa cinta tapi Dya tersenyum karena wajah Ferdi setiap kali di nasehati itu pasti lucu.

"Iya Ma sabar dia nya masih kuliah kok, oh iya Ma tujuan Ferdi kesini sebenarnya mau pamit ke Mama sama Papa."

"Kamu kebiasaan kalo mau ditugaskan keluar kota dulu baru kesini." Marah Mama Ayu pada anak laki-laki satu-satunya ini sebenarnya Ferdi 3 bersaudara tapi adek terakhirnya cewek masih SMP tapi dia di pesantren.

"Maaf Ma, yang penting kan Mama ikhlasin aku pergi tugas, Do'ain anakmu ini baik-baik saja di sana ya Ma,"

"Itu pasti Nak, sebagai seorang ibu sudah menjadi kewajiban untuk mendoakan anaknya, kapan kamu berangkat?"

"Besok." Mama Ayu tak heran karena memang Ferdi sudah biasa datang bawa kabar dadakan seperti ini padahal mereka sering video call.

"Loh kamu kok diam-diam aja sih Nak?" Tanya Mama Ayu pada Dya yang sadari tadi hanya diam-diam saja mendengarkan percakapan Mama dan anaknya ini.

"Biasanya aja nyerocos ke petasan kretek," Sambung Ferdi Membuat Dya menatap tajam Ferdi " Kata bibi tadi Mama lagi masak ya Ma? Masak apa Ma Ferdi lapar," Tanya Ferdi.

"Oh iya Mama barusan lagi masak makanan kesukaan kamu, padahal Mama gak tau kalo kamu mau kesini mungkin insting seorang ibu pada anaknya, sekarang bibi yang lagi ngelanjutin masak,"

"Wah mantap itu Ma, memang Mama yang terbaik,"

"Yaudah Mama mau bantuin bibi dulu, kamu makan aja itu," Kue kering buatan Mama Ayu yang selalu disediakan khusus memang untuk tamu.

"Ma, aku boleh bantuin juga nggak?" Tanya Dya yang baru saja membuka mulutnya.

"Enggak usah, mantu Mama tunggu di sini saja kasian Ferdi nya sendirian." Dya menatap Ferdi.

"Udah mah biarin aja dia bantuin Mama biar tau masak makanan kesukaan Ferdi." Sambung Ferdi.

"Oh baiklah kalau begitu ayo Nak Nindy ikut Mama." Ajak Mama Ayu dan Dya membuntuti nya dari belakang Dya melihat setiap dinding rumah Ferdi terdapat bingkai foto yang tersusun rapi yang ternyata Papa Ferdi itu seorang Polisi.

Dya pov

Dya berpikir dirinya akan di interogasi di dapur.

"Nak Nindy duduk saja disini, bajumu putih nanti kotor, toh ini juga masakan nya udah beres." Ucap Mama Ayu karena memang baju seragam Dya putih tapi Dya pake jaket kok tapi karena kebetulan juga masakannya sudah hampir selesai jadi biar diselesaikan semua sama bibi. Dya hanya mengikuti perkataan Mama Ayu untuk duduk di kursi ruang makan.

Mama Ayu mengambil minuman dalam kulkas. Lalu duduk di samping Dya.

"Seragam mu sama kayak Maya ya Nak?" Tanya Mama Ayu yang baru saja memperhatikan seragam Dya.

"Iya Ma aku satu ruangan sama Maya. aku sahabatnya Maya Ma."

"Oh pantas saja tadi Mama gak asing sama namamu, kadang Maya juga suka cerita soal kamu sama Mama, eh sekarang langsung ketemu sama orang nya,"

"Hehe iya Ma,"

"Nak Nindy sudah lama pacaran dengan Ferdi?"

"Baru aja Ma,"

"Pasti kenal dari Maya ya?"

"Enggak juga sih Ma, waktu itu kebetulan ada kegiatan terus ketemu sama Mas Ferdi yang ternyata kakaknya Maya."

"Mereka memang menyembunyikan identitas masing-masing tapi syukurlah kalo sekarang sudah mulai terbuka ke semua apalagi sekarang Ferdi yang mulai membuka hatinya lagi Mama senang banget dengar nya tadi." Dya tersenyum karena tidak tau harus menanggapi nya gimana.

"Nak Nindy pasti sudah tau kan cerita mantan pacarnya Ferdi itu?"

"Enggak Ma,"

"Mereka putus karena pacarnya itu dijodohin langsung diajak pengajuan, makanya Ferdi ditinggal gitu aja, Mama gak tega liat Ferdi terus terpuruk sama masa lalu nya tapi sekarang alhamdulillah sudah ada kamu makanya tadi Mama langsung tanya ke Ferdi serius nggak sama kamu biar gak lama-lama Mama takut kejadian seperti itu terulang lagi...Mereka pacaran itu sudah lama banget dari SMA kalo nggak salah tapi ya namanya bukan jodoh nikahnya sama yang lain itu juga gara-gara Ferdi masih buat anak orang menunggu dia naik pangkat Kapten dulu baru dia mau nikah kebetulan waktu itu dia baru saja naik pangkat lettu padahal mahh lettu juga udah dibolehin tapi Ferdi yang gak mau ya udah di duluin orang...InsyaAllah kurang 2 tahun lagi dia naik pangkat kapten, udah bisa halalin kamu, " Dya diam mendengarkan dengan detail cerita Mama Ayu

"InsyaAllah Ma, Dya kan juga masih kuliah,"

"Tahun depan sudah wisuda kan?"

"Iya Ma,"

Happy Reading
Maafkan typo nya
Jangan lupa vommet.
Makasih.

Tbc.

Mendapatkan Cinta Abdi NegaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang