Pentingnya sahabat terletak pada arti sahabat sesungguhnya menurut pandang kita
-AuthorAuthor POV
Kelas XI-Ips 1 terlihat masih sepi, hanya ada dua anak cewek yang kebetulan piket kelas. Kyara sengaja berangkat lebih awal dari biasanya. Teladan ??. Enggak, bukan teladan, tapi planning dia untuk bisa tidur di kelas masih banyak. Ia melirik jarum jam yang menunjuk angka 05.40, segera kedua tangannya ia gunakan tumpuan sandaran kepalanya dimeja. Gadis ini terlihat sangat lelah, bagaimana tidak ?? Sehabis sholat subuh di mushola rumah sakit ia baru pulang dari pertanggung jawabannya. Yang tak lain menunggu Gaza. Menit demi menit berlalu sampai penghuni kelas penuh. Sejam lebih 10 menit ia tertidur, tapi sedari tadi tak ada tanda-tanda si macan bangun. Sungguh lelah bukan???.
"Widih nyenyak amat nih anak tidur" celetuk Lea. Ya Lea dan Kina sekarang berada di kelas XI-Ips 1.
"Gua tadi malam dapet kabar dari Rafa katanya Gaza masuk rumah sakit, dan temen kita nih yang jagain " Ujar Reva sambil menepuk pundak Kyara dengan pelan. Pastilah pelan kalo keras mau dicakar ama macan tidur dia.
"Mungkin dia kecapek an kali. Kita jahat nggak sih ?? " Tanya Kina memandang wajah kedua sahabatya
"Iya, gua rasa gua nggak bisa jadi sahabat yang baik bagi Kyara. Baru jadi sahabat udah marahin dia kemaren " Raut wajah bersalah tercetak jelas diwajah Lea
"Nggak lah kita baik malahan. Sekarang gua tanya ke kalian, apa arti sahabat menurut kalian ?? " Tanya Reva dengan memandang temanya satu sama lain.
"Mereka yang slalu disampingnya dalam suka dan duka " Jawab Kina
"Mereka yang menjadi pelangi hidup kita " tambah Lea.
"Bukan hanya itu, sahabat ialah seseorang yang bisa menjadi perisai hidup kita, perisai dari hal apa pun. Kita itu nggak salah, karna apa ?? Kita nggak membiarkan Kyara terbelenggu dari kesalahannya, kita ingatkan pada Kyara apa pentingnya itu tanggung jawab. Kalian bayangin kalo kita nggak marahin nih bocah pasti nih bocah nggak tanggung jawab kan sama kesalahanya, ya walaupun gua tau sepenuhnya bukan salah dia. Tapi biarin lah kasih dikit ilmu buat dia " Jelas Reva panjang sepanjang jalan rindu.
Karna suara mereka yang keras dan reflek hal itu buat aktivitas Kyara terganggu.
"Iya mamah dedeh " Spontan Kyara menjawab karna suara Reva yang terdengar remang-remang tapi masih jelas ditelinga Kyara. Dan reflek hal itu buat semuanya terlonjak kaget.
"Astagfirulah, KYARAAAA " Serempak mereka bertiga terlinjak kaget yang reflek buat Kina dan Lea mundur karna posisinya berdiri.
"Ngagetin kita aja lo " Omel Reva.
"Makasih mamah dedeh atas siraman rohaninya. Wassalamu alaikum warohmatullahi wabarokatu " Canda Kyara dengan menirukan acara di televisi.
"Jadi lo dari tadi pura-pura tidur ?? " Lea mengintimidasi wajah Kyara teliti berusaha mencari letak kebohongannya.
"Gua tidur lah, lo nggak lihat mata panda lari pindah ke gua " Jawab asal Kyara dan temanya hanya memutar bola mata malas.
"Jadi, lo nguping ?? " Tanya Kina
"Ihh nggak lah. Ngapain gua nguping orang kuping gua aja yang masih sehat jadi kedenger deh " Jawab Kyara acuh.
"Ya ya ya sebahagia lo aja deh, tapi lo tau kan kenapa kita marah ke lo kemaren " Tujuan Reva bertanya yang tak lain supaya sahabatnya ini tak salah paham denganya.
"Marah sih marah tapi nggak usah ngeluarin gua dari grup napa pakek diblok lagi. Labil tau nggak lo pada" Omel Kyara.
"Berakting juga butuh improvisasi kali " Jawab lea sambil mengibaskan tanganya didepan muka Kyara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Negatif Thinking
Teen Fiction~Ketika~ Anak Ips bilang dia itu keren gua bilang plat Jakarta aja Anak Ipa bilang dia itu pandai gua bilang dia itu bodoh Anak musik bilang dia itu gentle man gua bilang dia itu pengecut Anak rohis bilang dia itu sopan gua bilang dia itu nggak ken...