Jelmaan Planet Neptunus

37 8 1
                                    

       Kenapa semesta slalu mempertemukan gua dengan dia
-Kyara

Kyara POV
    
"Sekretaris ips 1!!!  " panggil Bu desi diakhir jam pelajaran bahasa indonesia.

"Saya bu " Jawab gua dengan mengangkat tangan kanan.

"Bisa tolong kesini !!! " Perintah Bu Desi

"Siap Bu" Dengan sigap gua menghampiri meja depan tempat Bu Desi berada

"Saya minta tolong kamu buat fotocopy materi bahasa indonesia buat besok, sekalian suruh ketua kelas anak Ipa 1 buat fotocopy , bilangin juga ke ketua kelas anak ipa 1 bahwa nanti Saya berhalangan hadir !! " Perintah tegas Bu Desi

"Kenapa harus Sekretaris sih Bu ?? " bantah gua

"Saya pinginnya kamu, jangan ngebantah, oh ya kalau sudah difoto copy langsung taruh dimeja kantor !! " Tegas Bu desi

"Sekarang bu ??" Tanya gua

"Nggak Kyara, tunggu tanggal 29 Februari " jawab asal Bu Desi " Ya sekarang lah, biar nggak ribet nantinya!! " .

"Yaelah Bu, baiklah Saya akan laksakan " Sesungguhnya gua sangat enggan menyetujui perintah Bu Desi tapi mau gimana lagi, nasib murid yang teramat baik:(

    Gua melihat teman-teman gua menahan tawa melihat diriku disuruh ke kelas ipa 1 apalagi si pak ketu Andra nampak terlihat berseri karena ia bebas dari tugas ini, padahal kan tugas seperti ini termasuk tugas ketua kelas:(.Mengingat kelas ipa 1, gua tampak ragu, bagaimana tidak¿ masuk ke kelas tersebut aja gua nggak pernah, gua pun juga nggak terlalu kenal sama anak ipa 1 krna menurut gua anak ipa 1 terlalu kutu buku.

"Kelas Ipa 1 Ra, jangan salah masuk kelas hahahaha" terdengar ejekan dari Dani dan teman-teman gua yang diiringi gelak tawa semua penghuni kelas.

"Awas lo Dan " batin gua sambil melirik tajam Dani

"Jangan kaget setelah masuk kelas, jangan lupa juga jaga sikap hahahaha " tambah ejekan dari Gio

"Apaan sih lo Gi, jangan buat gua grogi napa " batin gua

    Gua melirik Reva, dan tercyduk Reva juga tengah menertawai gua. Segera gua menghampiri dia berharap dia bisa menemani gua ke kelas ipa 1.

"Rev temenin gua yuk " gua ajak Reva berharap ia mau bantu gua
" Bantuin gua ya Rev ya, ya, ya " Gue pasang puppy eyes gua seimut mungkin. Belum juga dapat jawaban Reva, Bu Desi udah teriak.

"Mati gua" batin gua.

"Cepat Kyara!!!" teriak Bu Desi

"Iya Bu " jawab gua dengan lesu. Segera gua melangkah keluar kelas, gua masih bisa mendengar gelak tawa temen-temen gua. Sebenarnya sih bukan apa-apa ya, tapi gua terlalu canggung masuk ke kelas anak pintar. Pasti nanti gua kikuk dah tapi gua mau tau sendiri sebenarnya kelas ipa 1 itu gimana benar apa nggak yang diomongkan temen-temen gua. Letak kelas ipa 1 berada di lantai dua, artinya gua perlu naik tangga terlebih dahulu untuk sampai di sana.

"Aelah, males gua naik tangga" batin gua dengan langkah kaki menaiki anak tangga satu-persatu.

"Kenapa nggak dipasang lift coba, ya walaupun cuma 2 lantai" gerutu gua setelah sampai diakhir anak tangga.

Negatif ThinkingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang