BAGIAN LIMA

175K 6.9K 127
                                    

SELAMAT DATANG KEMBALI SAHABAT MINGGO.

JANGAN LUPA TEKAN BINTANG YA.

DI AKHIR AKU AKAN BOCORKAN VISUAL CALVIN.

LETS GO!

SELURUH Orang yang berada di dalam ruangan kebesaran Andreas terdiam tak berkutik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


SELURUH Orang yang berada di dalam ruangan kebesaran Andreas terdiam tak berkutik. Sorotan mata mereka semua terpaku lurus menatap Andreas. Kehadiran Andreas mampu membungkam mereka semua.

Termasuk Key. Dia juga terdiam menatap lekat Andreas. Auranya begitu memikat. Seperti ada magnet yang membuat Key tak mengalihkan pandangan padanya.

Ternyata benar yang dikatakan Mely. Andreas sangat tampan aslinya. Terlebih dengan setelan jas yang begitu pas di tubuhnya.

Dena langsung memecah keheningan saat ini. Dia kemudian mendekati Andreas dan memperkenalkannya pada Key beserta krunya.

"Semua ini CEO kita. Mr. Andreas Mahitto. Beliau sang pemilik Aitto Airlines."

Andreas terus memancarkan tatapan tajamnya yang menghipnotis. Namun seketika Key langsung tersadar karena Dinda yang menyenggol bahunya.

"Ah...iya. Bisa kita mulai?" tanya Key berusaha menahan rasa canggungnya.

Andreas masih terus menatap Key dalam. Dia menelusuri setiap inci tubuh Key yang terbungkus oleh pakaian sialan itu. Andreas bahkan sudah membayangkan betapa moleknya Key tanpa busana.

What? You are so fuc*ing Man, Andreas!

Andreas tidak bisa berbong kalau Key memang sangat cantik, menarik, dan seksi. Andreas sangat suka tipe wanita seperti Key. Terlebih bentuk bibir Key yang seksi dan sedikit tebal di bagian bawah, membuat Andreas sangat tergoda.

Key yang sadar diperhatikan oleh Andreas seperti itu mengumpat kesal. Dia sangat tidak suka tatapan seperti intimidasi itu. Key berusaha mengalihkan pandangan agar Andreas berhenti menatapnya.

"Bagaimana Mr? Bisa dimulai?"

Andreas cukup tersentak mendengar Dena. Lamunannya jadi buyar dan segala ilusinya tentang Key hilang seketika.

Andreas ingin sekali mengumpati Dena saat ini. Tetapi mengingat masih ada Key dan rekan kerjanya. Andreas harus menahan emosinya.

"Ok."

Key menggeram di dalam hatinya. Sudahlah mereka lama menantikan jawaban. Dan Andreas hanya menjawab 'OK'. Ingin sekali Key meneriaki Andreas saat ini juga.

Mereka semua akhirnya satu-persatu ke luar dari ruangan Andreas. Para kru saluran berita Key mulai mempersiapkan kamera, mic, dan peralatan lainnya untuk wawancara. Sedangkan Key menghapal pertanyaan yang akan dia ajukan terhadap Andreas.

Meskipun nantinya dia akan membawa notebook kecil tempat dia menulis pertanyaan, dia tetap lebih suka menghapal. Notebook itu hanya akan dia gunakan untuk menulis hal-hal penting dari jawaban Andreas.

Bastard Ceo! ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang