BAGIAN DUA PULUH ENAM

118K 4.5K 80
                                    

Long time no see Minggo ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Long time no see Minggo ya. Iya soalnya sedang sibuk sekali. Ini juga disempatkan untuk nambah satu part.

Jangan pernah bosan. Minggo akan berikan yang terbaik untuk kalian.

⬇️⬇️⬇️⬇️⬇️⬇️


KEY melangkah lemah memasuki kamarnya. Dirinya masih tidak menyangka kalau Andreas akan semarah itu. Padahal Key melakukannya karena tidak ingin mengganggu waktu istirahat Andreas. Karena juga Andreas sedang sakit.

Key tidak tahu kalau Andreas sudah ke kantor. Karena tadi malam suhu tubuh Andreas masih panas. Key benar-benar tidak menyangka dengan semuanya.

Key melepaskan sepatu tingginya dan mencampak asal. Tas di tangannya ia jatuhkan begitu saja ke lantai. Setelahnya tubuh ramping dan seksi itu dibaringkan olehnya di atas kasur.

Kepalanya sangat berat. Otaknya pusing memikirkan masalah yang baru terjadi. Belum lagi ia merasa bersalah karena Calvin menjadi bahan amukan Andreas. Padahal Calvin hanya menolongnya.

Key malu. Rasanya Key sudah tidak memiliki muka lagi. Entah bagaimana besok meminta maaf kepada Calvin.

Saat Key tengah sibuk melamunkan masalah yang dideritanya. Tiba-tiba ponsel Key berdering. Nama Mely muncul di layar ponselnya.

Sebenarnya Key tidak ingin diganggu. Tetapi mungkin ada hal penting yang harus Key dengar dari Mely. Key pun akhirnya menjawab telepon Mely.

"Ada apa, Mel?" tanya Key dengan suara serak.

Mely yang tadinya hendak heboh bercerita karena mendapat hadiah sepatu keluaran baru dari New York oleh kekasihnya, jadi mengurungkan niat.

Tentu saja Mely tidak bodoh. Ia tahu cara bicara Key tidak biasa. Pasti Key sedang mengalami sesuatu masalah.

"Kau menangis?"

Mely bertanya perlahan. Mencoba menyentuh hati Key agar Key mau berbicara. Karena Key bukan tipe orang yang mau mencurahkan masalahnya kepada orang lain.

"Tidak," jawab Key singkat.

"Ayolah Key. Jangan bohong padaku! Katakan saja kau ada masalah apa. Aku bisa mendengarkanmu, saranku pasti baik untukmu."

Key menghela napas panjang. Key memang tidak berniat untul cerita. Tetapi Key juga membutuhkan masukan dari Mely, tentang bagaimana menyikapi dan menyelesaikan masalahnya sekarang.

"Oke baiklah."

Key mulai menceritakan semuanya. Dari mula ban mobil Key bocor sampai Calvin dihajar habis-habisan oleh Andreas. Mely terkejut mendengar semua cerita Key.

"Kau serius? Astaga aku tidak menyangka! Kenapa kau tidak meneleponku? Aku bisa membantumu dan kalian tidak akan salah paham."

"Aku tidak ingin merepotkanmu Mel. Itu juga Calvin yang memaksa untuk mengantarku."

"Kenapa kau mau?"

Skakmat!

Ucapan Mely sangat menohok. Memang seharusnya Key tidak mengiyakan paksaan Calvin. Key terlalu bodoh hanya karena rasa takutnya.

"Aku takut naik taksi malam Mel. Jadi aku terpaksa mengiyakan Calvin."

"Pecundang sekali! Dan lihat, karena rasa takutmu yang konyol itu kau jadi mendapat masalah."

"Memangnya ada apa dengan taksi malam? Apa kau akan diperkosa oleh sopirnya?"

"Mungkin saja. Kita nggak akan pernah tahu siapa orang jahat itu."

"Bodoh! Siapa pun akan takut menyentuhmu. Karena suamimu adalah Andreas Mahitto. Seluruh dunia tahu betapa terhormat dan sangat ditakkutinya seorang Andreas!"

Key mendengus. Sama sekali tidak terpikirkan olehnya soal itu. Dan juga bagi Key tidak penting. Tetapi nyatanya benar sangat memberi dampak juga. Key tidak akan disakiti karena suaminya adalah Andreas.

Tetapi tidak mungkin selamanya begitu. Banyak penjahat licik yang tidak pandang bulu. Bahkan kasus teror tidak pernah takut walau yang dibantai adalah seorang polisi.

"Minta maaf pada Andreas dan Calvin. Bagaimana pun kau juga salah."

"Iya. Terima kasih suday mendengarkan."

"Anything for you, Key."

Key langsung mematikan sambungan teleponnya dengan Mely. Rasanya sudah sedikit lega telah bercerita kepada sahabatnya itu. Walaupun sepenuhnya Key masih merasa takut dan bersalah.

Key menghela napas lagi. Kemudian Key membaringkan tubuhnya sambil memeluk guling. Key mencoba untuk tidur. Melupakan sejenak masalah yang menimpanya. Dan berharap keesokan paginya akan baik-baik saja.


⬇️⬇️⬇️⬇️⬇️⬇️

Andreas menendang kursi di ruangan kerjanya. Emosinya saat ini masih meledak karena melihat Key pulang dengan Calvin. Jujur saja, Andreas sangat sensi dengan lelaki satu itu.

Key seakan tidak menghargai Andreas sebagai suaminya. Dan dengan enak saja menerima tumpangan dari Calvin. Padahal Andreas masih bisa untuk menjemput Key.

Sebenci itukah Key terhadapnya. Sampai yang mengantarnya pulang pun lelaki lain. Bukan suaminya, dirinya sendiri. Terkadang Andreas sangat tersakiti dengan itu.

Andreas berjalan masuk ke dalam kamarnya sambil memegangi kepalanya yang berat. Ruangan kerjanya menyatu dengan kamar tidurnya. Sehingga Andreas mudah bekerja dan tidak jauh untuk tidur ketika lelah.

Andreas membanting tubuhnya kasar. Dan perlahan mencoba untuk tidur. Masalah malam ini sanggup menguras tenaga dan pikirannya.

⬇️⬇️⬇️⬇️⬇️⬇️


Keesokan paginya, Key bangun lebih pagi. Yabg biasanya Andreas bangun lebih dulu, membuatkan sarapan, sekarang berganti Key yang melakukannya.

Karena merasa bersalah kemarin, Key mencoba untuk meminta maaf dengan Andreas. Mungkin dengan menyiapkan sarapan untuk Andreas, ia akan memaafkan Key.

Key pagi ini membuat sadwich dan salad buah sederhana. Juga susu segar pelengkap sarapan pagi ini. Key sangat berharap Andreas akan menyukai sarapan paginya.

Key selesai membuat sarapan bersamaan dengan turunnya Andreas dari kamarnya. Key sebisa mungkin menetralkan degup jantungnya yang tidak karuan sejak melihat Andreas. Ada ketakutan kalau Andreas tidak akan memaafkannya.

Saat Key hendak memanggil Andreas untuk sarapan dengannya. Tiba-tiba saja Andreas bicara lebih dulu. Dan membuat Key sangat sakit hati.

"Aku tidak sarapan. Kau saja yang makan."

Perkataan Andreas membuat seluruh pertahanan dan pengharapan Key runtuh. Tanpa melihat dan menyapa Key, Andreas langsung mengatakan itu dan keluar dari dalam rumah.

Setitik air mata lolos dari pelupuk matanya. Begitu menyedihkan ketika perbuatan baik kita ditolak mentah-mentah. Apalagi Key sangat berjuang untuk bangun pagi dan membuat sarapan, tetapi Andreas tidak menghargainya.

"Cukup sakit.."










#CUAP-CUAP MINGGO.

KIRA-KIRA USAHA APA LAGI YANG AKAN DILAKUKAN KEY UNTUK MENDAPAT MAAF DARI ANDREAS?

BACA KELANJUTANNYA YA!

Bastard Ceo! ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang