BAGIAN EMPAT BELAS

150K 5.9K 94
                                    

KEY sudah berdiri di depan cermin selama hampir 20 menit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


KEY sudah berdiri di depan cermin selama hampir 20 menit. Dia masih belum beranjak dari sana. Dia terus memperhatikan penampilannya, kadang merubah tatanan rambut yang menurutnya masih berantakan.

Key masih terlihat cemas jika penampilannya kali ini tidak bagus. Gaun yang dibelikan oleh Andreas benar-benar sangat cantik. Meskipun polos tetapi memberikan kesan yang elegan.

"Huft.. Bagaimana kalau penampilanku ini memalukan?" tanya Key pada dirinya sendiri. Dia masih belum percaya diri.

"Eh, tapi kenapa aku jadi pusing dengan penampilan? Aku kan seharusnya tidak suka dengan ajakan bajingan itu!" Key menggeram sendiri. "Arghh! Shit!"

Di tengah-tengah kegelisahan Key, tiba-tiba suara ketukan pintu menusuk indera pendengaran Key. Dan seketika Key lagsung kalang kabut.

Dengan cepat Key mengambil tas mahal dari lemari koleksinya. Dan memakai sepatu yang warnanya senada dengan gaun yang dibelikan Andreas.

Buru-buru Key berjalan mendekati pintu, kemudian membukanya. Namun seketika Key terdiam seribu bahasa saat melihat seseorang yang ada di hadapannya.

"Calvin?" Key mendelik terkejut melihat kedatangan Calvin. Padahal Key mengira yang mengetuk pintu tadi adalah Andreas atau orang suruhannya.

Calvin sendiri malah terdiam. Dia tidak bisa berkata apa-apa saat melihat penampilan Key yang begitu sangat cantik. Polesan wajah yang sangat pas dan gaun yang tidak norak. Key terlihat sangat sempurna.

"Kau... mau ke mana?"

"Aku ada arisan," jawab Key berbohong.

Calvin mengerutkan dahinya dalam. Sedikit heran dengan jawaban Key. "Arisan malam-malam begini?"

Key merutuki dirinya sendiri karena Calvin tidak percaya dengan ucapannya. Namun kali ini Key beruntung, Key tidak menjawab Calvin karena dering ponsel menyelamatkannya.

"Hallo?"

"...."

"Okey, wait me!"

Key segera memasukkan ponselnya ke tas yang digenggamnya. "Calvin maafkan aku. Temanku sudah menjemput, aku harus pergi. Byee!"

Key pun langsung buru-buru menutup pintu dan pergi dari hadapan Calvin. Sedangkan Calvin hanya tersenyum sumbang menatap kepergian Key.

Key mengeluarkan kacamata dari dalam tasnya. Kemudian dikenakannya di hidung mancungnya. Dia pun langsung berjalan ke luar dari lobi apartemen menuju ke mobil mewah yang sudah menjemputnya.

"Ms. Cleopirts?" tanya seorang lelaki bertubuh kekar.

"Yes. I'm."

Lelaki itu kemudian membukakan pintu mobil dan mempersilahkan Key untuk masuk ke dalam. Setelahnya lelaki itu masuk dan melesat ke tempat tujuan.

Di sepanjang perjalanan Key hanya diam sambil meremas-remas jarinya sendiri. Entah mengapa dia sangat cemas saat ini, dia tidak akan bisa membayangkan bagaimana sekarang dia akan bertemu dengan Andreas.

Key juga masih merasa heran dengan bajingan itu. Kenapa harus Key. Padahal wanita simpanannya yang lain masih banyak. Tetapi malah Key yang dipaksanya untuk ikut dengannya.

Key tidak bisa berbohong jika dia mengangumi kekayaan seorang Andreas. Dimulai dibelikan gaun mahal, hingga dijemput dengan mobil mewah kelas atas.

Dia juga salut melihat Andreas. Dengan sekali ucapan semua orang langsung menuruti kemauannya. Termasuk dirinya, entah kenapa Key tidak bisa menolak ajakannya yang satu ini. Sampai risau dengan penampilan.

Beberapa saat kemudian, Key akhirnya sampai di mansion megah di sebuah komplek yang berderet rumah besar dan mewah. Key sangat takjub saat memasuki kawasan tersebut. Sangat berbeda dengan dirinya yang hanya tinggal di apartemen.

Mobil berhenti, lelaki yang menyupir ke luar dan membuka pintu untuk Key. Key saat ini diperlakukan seperti seorang ratu.

"Silahkan masuk, Mr. Andreas menunggumu."

Key mengangguk samar, kemudian dia berjalan perlahan melewati pekarangan bunga yang cukup luas. Key sampai terpesona melihat rapinya tatanan pekarangan itu.

Sampai di depan pintu, Key langsung disambut oleh seorang pelayan yang mengenakan kemeja putih dan rok hitam. Key bisa menebak kalau dia adalah pembantu di rumah Andreas.

Namun wajahnya masih sangat muda. Tidak heran, isi kepala Andreas memang berisi wanita cantik.

"Mari Ms. Tuan sudah menunggumu."

Key tersenyum hangat melihat pelayan yang begitu ramah menyambutnya. Dia pun berjalan mengikuti pelayan itu membawanya kepada Andreas.

Key mengedarkan pandangan ke segala penjuru rumah. Mansion dengan desain khas eropa, membuat bangunan ini terlihat sangat megah dan mewah. Terdapat juga lukisan-lukisan mahal dan ornamen-ornamen berbalut emas.

Key seperti mimpi masuk ke dalam bangunan ini. Key malah seperti bermimpi masuk ke sebuah kerajaan yang dia impikan sejak kecil.

Tiba-tiba pelayan itu menghentikan langkahnya. Kemudian berbelok arah ke kiri, namun saat Key hendak mengikutinya. Tiba-tiba seorang lelaki tampan dengan ketegasan penampilannya berdiri tegak di hadapannya.

Kaki Key langsung tidak bisa bergerak melihatnya. Matanya juga tidak berkedip melihat wajah datar Andreas namun masih sangat tampan itu. Andreas berdiri dengan kedua tangan dimasukkan ke saku celananya.

Balutan jas biru donker yang terbuka, menampakkan kemeja hitam dalamannya, penampilan yang cukup sederhana namun Andreas terlihat sangat menawan.

Andreas melangkah mendekati Key yang mematung di tempat. Lamunan Key langsung buyar saat aroma maskulin dari tubuh Andreas menusuk indera penciumannya.

Key langsung gelagapan sendiri. Dia langsung memundurkan kakinya kala Andreas terus mendekat.

"Kau... mau... apa?" Key terbata-bata karena sangat gugup. Keringat tiba-tiba bercucuran dari pelipisnya.

Key terus memundurkan langkahnya, hingga bokong seksinya menyentuh sofa ruang keluarga. Key terkejut, dia tidak bisa lagi menghindar. Andreas sudah berada tepat di depan matanya. Andreas menghapus jarak di antara mereka.

Detak jantung Key semakin berdegup kencang. Kini tibuh Andreas sangat menempel di tubuhnya. Key bahkan bisa merasakan junior Andreas berada pas di depan daerah kewanitaannya.

Key memejamkan matanya kuat. Dia sangat merinding dengan posisi seperti ini. Key ingin sekali mendorong Andreas. Tetapi kekuatannya tidak ada, tiba-tiba saja dia melemah.

Andreas memeluk pinggang Key posesif. Menariknya agar lebih dekat padahal jarak di antara mereka sudah tidak ada. Andreas memajukan wajahnya, hingga Key bisa merasakan sapuan napas Andreas di wajahnya.

Andreas semakin mendekat...

Mendekat.....

Mendekatt......

Semakin dekat.....

Semakin semakin semakin dekat.....

Dan.....









"You are so beautiful, Babe!"

Deg!




















#CUAP-CUAP MINGGO

HALOHA! SUDAH LAMA TIDAK BERJUMPA.

MINGGO SEDANG SIBUK DENGAN DUNIA NYATA. JADI MOHON DIMAKLUMI.

THANKS SUDAH SUKA CERITA INI.

SEE YOU AGAIN!

Bastard Ceo! ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang