WELCOME TO FUCKING LIFE!
GIVE YOUR VOTE NOW!
JANTUNG Key mendadak berdetak sangat kencang. Napasnya tiba-tiba sangat sesak, pasokan udara seperti tidak lagi bisa dihirupnya. Ucapan Andreas sangat membuatnya terkejut sekaligus senang.
Kalimat manis yang Andreas lontarkan mampu membuat pipi Key memerah menahan malu. Padahal sebelumnya, Key terlihat sangat membenci Andreas.
Andreas tersenyum licik saat melihat Key blushing seperti itu. Terbesit sebuah ide untuk menjahili Key lebih dari sekedar mengatakannya cantik.
"Pipimu merah."
Key mendelik terkejut saat Andreas menyadari dirinya yang sedang mati kebaperan. Key langsung membuang wajahnya ke arah lain dan tidak berhadapan dengan Andreas.
"Blush on-mu terlalu tebal atau aku baru saja menamparmu dengan cinta?"
Key berdecak malas mendengar godaan Andreas. "Jangan menggoda, dan menyingkirlah dari hadapanku!"
Key dengan kasar mendorong tubuh Andreas yang sejak tadi memeluknya dengan posesif. Dan berhasil, Andreas sudah tidak lagi berdekatan dengannya seperti tadi.
"Kau kasar sekali!"
Key melipat tangan di dada, seakan memang ingin menunjukkan pada Andreas kalau dirinya juga bisa kasar.
"Baru tau? Aku bahkan bisa buat lebih daripada itu!"
Andreas menaikkan salah satu bibirnya ke atas. Merasa kalau ucapan Key adalah sebuah lelucon yang patut ditertawakan.
"Kau menantang seorang Andreas?"
Key berdecih sombong. "Kalau iya kenapa? Kau pikir aku ini wanita lemah yang bisa sesuka hati kau mainkan?!"
Shit!
Andreas begitu marah ketika Key mengatakan kalau dirinya suka memainkan wanita. Memang benar, tetapi itu dulu. Sebelum Key datang dan mengacaukan hobinya itu.
Dengan sekali sentakan, Andreas menarik sebelah tangan Key dengan kasar. Kemudian membenturkan kepalanya ke dada bidang Andreas. Lalu Andreas menahan leher Key dengan sikunya.
Key langsung kaku mendadak. Andreas benar-benar kasar. Dia bahkan tidak bisa membedakan mana wanita mana samsak amarahnya.
"Kau sebentar lagi akan resmi menjadi istriku. Jadi jaga sikap dan ucapanmu, Nona!"
Andreas lalu mendorong Key lagi agar menjauh darinya, hingga tubuh Key terlempar membentur belakang sofa. Kekasaran Andreas membuat amarah Key memuncak.
"Kau pikir aku mau menjadi istrimu hah? Kapan aku mengatakan aku ingin?"
"Barusan."
Key menekuk wajahnya sangat kesal, memajukan bibirnya beberapa senti ke depan. Dia mengumpati Andreas dengan segala jenis kalimat kasar di dalam hatinya.
Namun di tengah-tengah rasa kesal dan amarahnya, tiba-tiba semua itu hilang hanya dengan perbuatan sederhana Andreas pada Key.
Andreas mendekati Key secara perlahan, menatapnya lembut, tidak terpancar raut dingin mematikan seperti biasa. Kemudian Andreas meraih sebelah tangan Key untuk dia genggam.
Key langsung terdiam, dia masih tidak percaya yang ada di hadapannya saat ini adalah Andreas. Orang yang sangat kasar, dingin, dan tidak mempunyai hati. Andreas dengan sekejap menghipnotis Key dengan sentuhannya.
"Maaf sudah kasar. Aku hanya tidak suka kau mengatakan aku pemain wanita. Karena saat ini hanya kau wanita yang aku cinta."
Sumpah demi apapun Key ingin sekali berteriak sekencang-kencangnya saat ini. Ucapan Andreas begitu manis.
Entah sebuah kebenaran atau kebohongan, yang jelas Key saat ini tidak bisa menahan gejolak di dalam hatinya.
"Tuan, mobil sudah siap."
Suara dari seorang pekerja di rumah Andreas membuyarkan mereka yang tadinya saling menatap.
Key langsung kikuk dan salah tingkah. Pasti dia ketahuan sudah terhanyur dalam tatapan Andreas yang sangat menenangkan tadi.
Andreas tampak menganggukkan kepalanya. Dia pun segera menarik tangan Key dengan lembut untuk menuju ke mobilnya. Mereka harus segera berangkat karena mereka sudah terlambat.
⬇️⬇️⬇️⬇️⬇️⬇️
Key dan Andreas kini sedang dalam perjalanan menuju tempat di mana mereka akan mengadakan pertemuan dengan pilot yang dibicarakan oleh Andreas.
Mereka seharusnya sudah sampai sejak tadi. Namun karena Andreas mengulur waktu untuk bertengkar dengan Key. Membuat mereka menjadi terlambat. Padahal seharusnya mereka harus sampai pukul 9 malam. Tetapi mereka baru pergi sekitar jam 8.45.
Mereka berangkat menaiki mobil mewah Andreas seharga ratusan miliyar rupiah. Andreas mengemudi dengan tenang, namun Key yang saat ini semakin gelisah.
Andreas mengemudi dengan satu tangannya, dan sebelah tangannya lagi menggenggam tangan Key begitu erat. Key sampai tidak bisa melepaskannya.
"Kau ini mau mengemudi atau memegang tanganku?" tanya Key dengan nada kesal.
"Dua-duanya."
Key berdecak kesal. Andreas benar-benar lelaki yang menyebalkan. Beginikah lelaki yang diperebutkan oleh wanita di seluruh dunia? Key merasa mata mereka semua buta.
"Kau menyebalkan sekali tuan Mahitto. Aku sampai ingin meninju wajahmu yang tampan itu!"
"Jadi aku tampan?" goda Andreas sambil sekilas melirik Key yang berada di samping kursi kemudinya. "Thanks, Babe."
Key menggertakkan giginya geram. Dan tanpa dia sadari, dia meremas tangan Andreas yang berada di genggamannya.
"Jangan kesal begitu. Nanti kalau kau cinta, malu sendiri."
Key berdecak sombong. Andreas benar-benar terlalu bermimpi. Entahlah, lelaki itu sangat tinggi dengan ucapannya.
"Aku tidak akan pernah mencintaimu! Simpan saja halusinasimu itu!" ketus Key sangat tidak bersahabat.
"Oh ya? Bagaimana jika itu terjadi, Nona?" tanya Andreas menantang.
Key terdiam. Dia memalingkan wajahnya ke kaca pintu mobil. Dia tidak berniat menjawab ucapan Andreas. Moodnya malah memburuk saat ini.
Selain moodnya buruk, dia juga tidak bisa menjawab pertanyaan Andreas. Tentu saja dia tidak akan tahu bagaimana jika dia mencintai bajingan itu. Karena yang ada dipikiran Key semua itu nuatahil.
Tetapi tidak tahu juga. Kadang takdir suka bercanda. Mempersatukan dua hati yang saling membenci.
Key hanya bisa berserah diri.
#CUAP-CUAP MINGGO!
SAMPAI DI SINI BAGAIMANA? BERIKAN KOMENTARMU.
MINGGO SIAP MENDENGARKANNYA😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Bastard Ceo! ✔
Romance[ROMANCE PROJECT #1] Key Cleopirts adalah seorang wanita yang kini berprofesi sebagai wartawan. Dia sudah menggeluti bidang tersebut hampir 5 tahun. Umurnya yang sudah 26 tahun. Namun belum memutuskan untuk menikah. Alasannya karena dia ingin sukses...