chapter 10: A flower

189 22 8
                                    

Mark's pov
Hari ini aku berencana mengajak Yeri makan siang di luar sebagai tanda permintaan maaf karena kejadian beberapa waktu lalu ,aku memang belum menghubungi Yeri untuk menanyakan apakah dia mau pergi makan siang bersama ku hari ini karena aku berniat langsung datang kerumahnya dan mengajaknya secara langsung.

Sekitar pukul 12:00 siang setengah dari pekerjaan ku baru selesai dan setengahnya lagi aku sudah meminta sekretaris ku untuk menyelesaikannya agar aku bisa langsung pulang ke rumah setelah pergi bersama Yeri.

Dalam perjalanan menuju kerumah Yeri aku melihat sebuah toko bunga tiba tiba terbesit di pikiran ku untuk memberinya sebuah bunga aku menghentikan mobil ku di pinggir jalan dan turun menuju toko bunga tersebut . Saat memasuki toko bunga tersebut aku melihat banyak bunga yang indah dan itu membuat ku bingung karena aku tidak tahu bunga apa yang di sukai Yeri di saat aku sedang termenung memikirkan tentang pilihan bunga tiba tiba seorang pelayan toko bunga menghampiri ku
"ada yang perlu saya bantu tuan?" tanya pelayan toko itu.

"ahh itu saya bingung harus memilih bunga yang mana "

"apakah untuk pacar tuan bunganya?"

"lebih tepatnya calon tunangan ku" tutur ku.

"kalau begitu mari saya bantu "
"kalau saya boleh tahu orang seperti apa calon tunangan anda tuan? Sambung nya.

"emm dia cantik, anggun, pendiam "

"baiklah sepertinya bunga ini cocok untuk calon tunangan anda "

"bunga calla lily cocok untuk wanita yang cantik, anggun dan pendiam " tuturnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"bunga calla lily cocok untuk wanita yang cantik, anggun dan pendiam " tuturnya.

" terimakasih telah membantu saya " ucap ku

" sama sama tuan " jawabnya.

setelah selesai membeli bunga aku pun langsung melanjutkan perjalanan ku menuju rumah Yeri tidak begitu lama aku pun tiba di kediaman keluarga Yeri ,aku menekan bel rumah tersebut dan tidak lama pintu pun terbuka terlihat seorang wanita setengah paruh baya yang membukakan pintu menyambutku dengan senyuman hangat

"ahjumma apakah yeri sedang dirumah?" tanya ku.

"nde, masuklah dulu tuan saya akan panggilkan nona Yeri"

"ahjumma bisakah jangan panggil aku tuan rasanya tidak sopan bila yang lebih tua memperlakukan ku seperti itu " pinta ku kepada ahjumma kepala pelayan rumah keluarga Kim.

"baiklah nak Mark kalau begitu mari masuk" ajak nya kepada ku.

Begitu memasuki rumah ini aku melihat suasana yang begitu sepi

"ahjumma apakah anggota keluarga lain sedang tidak di rumah?" tanya ku

"iya, nyonya Jisoo dan nyonya Rose sedang pergi ke Jeju untuk melihat perkembangan resort baru milik keluarga kim sekalian berlibur selama seminggu, kalau yang lain seperti biasa sibuk dengan pekerjaan masing masing " tuturnya.

Setelah menjelaskan kepada ku dia langsung naik kelantai dua untuk memberitahu Yeri dan tidak lama Yeri pun turun kebawah menghampiri ku
dan menyapa ku dengan sebuah senyuman lalu duduk di sebuah kursi yang berhadapam dengan kursi ku

"apa ada yang ingin kau sampaikan? " tanya nya.

melihat wajah bingung ku terhadap pertanyaannya dia pun menjelaskan pertanyaannya

"maksudku tidak biasanya kau mengunjungi ku mengingat kau sangat sibuk dan juga kalau hanya ingin melihat keadaan ku kita bahkan belum lama ini bertemu jadi aku berpikir mungkin ada sesuatu yang ingin kau sampaikan sehingga kau berkunjung kesini " jelas nya.

"tidak, aku kesini bukan ingin menyampaikan sesuatu tetapi ingin mengajak mu makan siang bersama jika kau ada waktu hari ini setidaknya sebagai tanda permintaan maaf ku waktu itu "

"emm baiklah aku tidak ada janji hari ini jadi kita bisa pergi"

"syukurlah "

"kalau begitu aku bersiap siap dulu"

Sekitar 20 menit Yeri telah selesai bersiap siap dan telah memberitahu salah satu pelayan rumah bahwa dia akan pergi keluar, kami pun segera pergi untuk makan siang di luar.
Di tengah perjalanan aku berencana untuk langsung memberikan bunga yang ku beli tadi
"Yeri--ssi bisakah kau ambil benda yang terbungkus di kursi belakang itu" pinta ku

"baiklah" jawabnya tanpa mempermasalahkannya.

Ketika dia sudah mendapatkan benda yang ku minta dia terlihat menatapku dengan tatapan bertanya

"bunga ini sebagai tanda permintaan maaf ku kepada mu karena kejadian beberapa waktu lalu" jelas ku

"aku tidak pernah merasa bahwa kau perlu meminta maaf atas kejadian waktu itu karena itu tidak di sengaja " jawab nya

"tapi tetap saja aku merasa bersalah karena membuat mu menunggu dan sampai melewatkan makan siang jadi aku harap kau mau menerima bunga ini "

"baiklah, terimakasih atas bunganya " ucapnya.

"sama sama, dan bisakah aku memanggil mu Yeri saja? Aku pikir akan aneh rasanya bila terlalu formal "  tanya ku

"tidak apa kau bisa memanggil ku Yeri saja " jawabnya membuat ku sedikit senang.

*skip setelah makan siang*

Setelah makan siang aku mengantar Yeri ke kantor Ayahnya karena dia ingin bertemu dengan ayahnya untuk membicarakan hal penting dan aku akan langsung pulang untuk beristirahat di rumah .

Ada satu hal yang lupa ku beritahu kepada Yeri bahwa orang tua kami telah menetapkan tanggal pertunangan kami pada minggu lalu tanpa sepengetahuan kami berdua mungkin aku akan mengajaknya bertemu lagi jika dia ada waktu untuk membicarakan masalah ini.

*stvawoo*
Hai hai maaf ya baru update soalnya aku sekarang udah kelas 3 jadi sibuk buat siapin ujian nantinya tapi aku bakal usahain tetap update secepatnya ya jadi support aku terus ya
Dan jangan lupa buat vote dan comment saran positifnya
Dan spoiler buat next chapter itu pertunangannya yeri sama mark .
Jadi jangan lupa baca yaa 😊

HE MAKES ME H.A.P.P.Y [ Mark x Yeri ] BELUM TAMAT PROSES LANJUTAN CERITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang