27: Nyata?

286 19 3
                                    

Mark terbangun merasakan sinar matahari mengusiknya, menyadari bahwa ia tidur cukup lama ia mulai sadar dan apakah yang semalam itu Mimpi buruk saja? Kesadaran mulai ia dapatkan ia berusaha mencerna apa yang terjadi semalam ternyata semua bukan mimpi yang terjadi adalah nyata, fakta bahwa Yeri sudah tiada itu benar.

Memikirkan hal itu membuatnya kembali sedih, hari ini ia memutuskan untuk langsung bekerja untuk membuat dirinya sibuk dan melupakan kesedihannya.

Bersih dan sudah rapi Mark langsung pergi menuju kantornya butuh waktu minimal 30 menit menuju kantornya, tiba di sana ia segera memarkirkan mobilnya lalu masuk ke lobi kantor ada perasaan tidak nyaman di hatinya saat orang-orang memperhatikannya bukan hanya itu mereka juga memberikan tatapan iba kepadanya.

Mark tahu mungkin karena berita tentang Yeri meninggal tersebar dimana-mana jadi tidak mungkin karyawan kantornya tidak tahu mengenai istri bos mereka itu, ia berusaha mengabaikan tatapan semua orang padanya dan berjalan terus menuju lift .

Sampai di ruangannya pria itu langsung mendudukan diri di kursi kerjanya dan mulai mengerjakan pekerjaan yang sempat tertunda, satu demi satu pekerjaannya di selesaikan sampai ia tak sadar bahwa telah melewatkan jam makan siangnya sampai membuat sekretaris nya khawatir melihat kondisi atasannya yang terlihat begitu terpuruk namun berusaha menutupinya.

"permisi" suara ketokan pintu dan panggilan mengalihkan perhatian Mark.

"silahkan masuk" sahut Mark dan pintu itu langsung di buka dari luar dan menampilkan sosok sekretarisnya.

"sajangnim anda belum makan apapun ini sudah lewat jam makan siang, anda ingin makan apa? akan saya bawakan" tanya sekretaris itu khawatir dengan keadaan atasannya.

"Tidak terimakasih, aku belum lapar nanti saja" jawabnya tanpa mengalihkan perhatiannya dari komputer membuat sekretaris itu semakin cemas melihat bos nya bekerja terlalu keras.

"baiklah sajangnim, kalau ingin sesuatu silahkan panggil saya" ucap sekretaris itu dan tidak di gubris sama sekali oleh Mark membuatnya langsung meninggalkan ruangan itu.

Tak lama setelah sekretaris itu keluar pintu ruangan Mark kembali di ketok dan Mark langsung mempersilakan masuk ternyata sekretaris nya lagi yang datang.

"ada apa lagi kali ini? Aku sudah bilang belum lapa--"

"Ada tamu untuk sajangnim, dia bilang belum membuat janji tapi dia memaksa untuk masuk" ucapnya memotong perkataan Mark.

"siapa? " tanya Mark heran.

"kalau tidak salah katanya namanya Im Nayeon dan sajangnim kurasa kalau tidak salah lagi dia istri Park jinyoung rekan anda " jawabnya.

"persilakan dia masuk" ujar Mark dan di balas anggukan oleh sekretarisnya.

Pintu itu kembali terbuka dan menampilkan sosok Nayeon dan di belakangnya sekretaris Mark.

"Anyeonghaseyo Mark-ssi maaf mengganggu mu" sapanya.

"tidak apa,silakan duduk" sahut Mark sambil mempersilakan Nayeon duduk di sofa yang ada di ruangannya dan ia menyusul beranjak dari kursi kerjanya menuju sofa.

"Aku tidak ingin basa-basi dengan bertanya kabar mu di saat aku tahu bahwa kabar mu kurang baik saat ini " ucap Nayeon .

"Maaf aku tidak menjenguk Yeri saat ia di rumah sakit, aku sangat ingin menjenguknya tapi aku tahu pasti dia tidak ingin melihatku" lanjutnya sedangkan Mark masih diam.

"Aku turut berdukacita atas meninggalnya Yeri" ujar Nayeon.

"Tak apa aku tahu posisi mu, dan terimakasih sudah mau ikut berduka cita" sahut Mark yang sejak tadi diam.

HE MAKES ME H.A.P.P.Y [ Mark x Yeri ] BELUM TAMAT PROSES LANJUTAN CERITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang