29. Home

112 8 3
                                    

Empat hari sudah berlalu sejak Yeri sadar, ia di perbolehkan pulang.
Tentu saja wanita itu bersemangat karena ia telah 3 bulan tidak menginjakan kakinya di rumahnya.

Meskipun bersemangat wanita itu lebih banyak diam sejak sadar dari komanya. Tak ada yang tahu kenapa gadis itu bersikap demikian, bahkan Mark sedikit merasa aneh karena setelah ia dan Yeri berpelukan kala wanita itu sadar, wanita itu kini lebih banyak mendiaminya.

Begitupun keadaan di dalam mobil saat ini hening tak ada yang bersuara, Mark fokus menyetir dan Yeri menatap kearah luar jendela.  Suasana canggung ini mengingatkan mereka pada waktu pertama kali Mark pernah mengantar Yeri pulang kerumah.

Mungkin jika Yeri tidak menolak ibunya ikut mengantarnya kerumah, suasana canggung dirinya dan Mark tidak begitu terasa jika ada sang ibu, ah Yeri benar nenyesali penolakannya.

Mobil Mark berhenti tepat di kediaman mereka, Yeri menatap sejenak bangunan dihadapannya ini sebelum turun dari mobil.
Langkahnya berjalan kearah pintu rumah tersebut lalu mencoba menekan password keamanan rumahnya, ia pikir selama tiga bulan ini mungkin passwordnya sudah di ganti ternyata tidak masih sama.

Yeri masuk dengan mata yang menatap ke seluruh penjuru suduh rumah tersebut menatap apakah ada yang berubah atau tidak, nyatanya hanya sedikit berantakan karena tak terlalu di urus.

Mark yang menyusul Yeri masuk kedalam setelah memarkirkan mobilnya, ia menatap punggung wanita yang kini sedang berdiri menatap sekeliling rumah itu.

"Maaf sedikit berantakan aku tak terlalu punya waktu untuk merapikan rumah " ucapnya memecahkan keheningan.

"Gwaenchana, aku mengerti " sahutnya tanpa menoleh kebelakang.

"Kau masih harus istirahat jangan terlalu banyak berdiri dulu" Ingatkan Mark pada Yeri " istirahatlah di kamar, aku yang akan rapikan ini semua" lanjutnya yang paham bahwa Yeri pasti berpikir untuk membersihkan rumah.

Yeri mengangguk lalu segera naik ke lantai atas menuju kamar, sama tidak ada yang berubah kecuali seprai yang sudah berganti tentu saja dan lebih rapi dari ruangan di bawah.

*
*
*

Jisoo kini sedang duduk di tepi ranjangnya sambil memerhatikan Jumyeon yang sedang terfokus pada layar laptop di depannya, dia bekerja di rumah karena ia baru kembali dari luar negeri tadi pagi jadi masih terlalu lelah untuk pergi ke kantor.

"Oppa, ada yang ingin ku katakan" panggil Jisoo sehingga Jumyeon mengalihkan perhatiannya dari layar di hadapannya.

"Rose, dia sudah kembali ke Korea" Ucap Jisoo.

"Apa kau bertemu dengannya? " Tanya Jumyeon memastikan.

"Aku melihatnya di sebuah toko pakaian bayi bersama ahjumma yang bekerja di rumahnya " jawab Jisoo, "aku menghubungi ahjumma awalnya ia tidak mau mengatakan kenapa Rose kembali tapi aku memohon padanya ,dia bilang bahwa Rose akan tinggal di Jeju di resort milik keluarganya " lanjut Jisoo.

"Kenapa tiba tiba bukankah waktu itu ahjumma bilang pada chanyeol bahwa Rose akan tinggal di luar negeri selamanya" bingung Jumyeon.

"Rose mengalami stress dan kondisi bayinya juga sedikit mengkhawatirkan jadi Ayah dan ibunya membawanya pulang namun akan segera pergi ke jeju karena suasana di Jeju yang penuh dengan laut pasti membawa ketenangan bagi Rose, saat ini ia berada di seoul sedang menunggu segala persiapan di Jeju selesai "

"Bisakah ini jadi kesempatan untuk Chanyeol memperbaiki segalanya? " Ujar Jumyeon.

"Aku juga berpikir seperti itu, tapi Chanyeol juga harus meminta izin dan maaf tentunya dari orangtua Rose" Sahut Jisoo.

HE MAKES ME H.A.P.P.Y [ Mark x Yeri ] BELUM TAMAT PROSES LANJUTAN CERITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang