Setelah kepergian Aleta, Hema hanya terdiam di rumah, entah apa yang dia pikirkan namun dia terus saja melamun di balkon kamarnya.
Setelah merasa bosan Hema pun beranjak dari tempat itu dan berjalan ke dalam kamarnya, saat sudah berada di dalam kamar Hema mematung dan melihat sekelilingnya.
Hampa.
Itulah yang ia rasakan saat ini, suasana saat itu sangatlah sunyi, tidak ada yang menasehatinya untuk tidak makan telat,tidur jangan terlalu malam,jangan terlalu sibuk untuk bekerja dan masih banyak lagi.
Kini rumah itu terasa seperti kuburan, saking sepinya ya begitulah.
Hema pun hanya mengembuskan napas berat dan melangkahkan kakinya keluar kamar itu,sebelum keluar dia mengambil kunci mobilnya entah dia ingin kemana tapi menurutnya mencari udara segar di malam hari bisa membuat fikirannya lebih tenang
Setelah itu dia melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang,. Dengan terus menyusuri jalan yg sudah terlihat sepi Hema terus melajukan mobilnya dengan tanpa arah.
Dia sempat berfikir akan menemui Aleta kerumah orang tuanya namun niatnya itu ia urungkan, karena dia berfikir Aleta butuh menangkan dulu fikirannya sama sepertinya saat ini, jika dia menemuinya saat ini dia takut jika Aleta akan mengatakan sesuatu yg di luar dugaannya itu.
30menit menyusuri jalan akhirnya Hema memberhentikan mobilnya di sebuah gedung rumah sakit.
Ia pun turun dari mobil nya dan melangkahkan kakinya untuk masuk.
Setelah sampai di salah satu pintu ruangan RS itu tanpa mengetuk pinta ia langsung masuk kedalam dan mendapatkan temannya yg tengah melihat layar monitor laptop nya saat mendengar pintu ruangannya dibuka entah oleh siapa dia pun mendongkak dan melihat siapa yg berani masuk ke ruangannya tanpa seijinnya dan tanpa mengetuk pintu pintu terlebih dahulu.
"Hema?"Gumam orang itu yang tak lain adalah Farhan teman dekat Hema
"Ngapain kamu kesini?"tanya Farhan dengan mengerutkan keningnya dengan metap bingung ke arah Hema
"Cari udara segar"Jawab Hema datar.
Farhan yg mendengar jawaban yg tak masuk akal dari sahabatnya itu tertawa ngakak.
"gak lucu"ucap Hema dingin
"Siapa bilang gak lucu? Itu lucu banget nyaho,. heh asal kamu tau yah Hema mana ada orang mencari udara segar pergi kerumah sakit kalo mau cari udara segar itu ke taman sungai atau apa kek. Lagian ngapain nyari udara segar malam2 begini?"Ujar Farhan dengan menghentikan gelak tawanya itu.
Hema hanya menghembuskan nafas berat dengan merutuki kebodohannya itu.
"kamu ngapain kesini? Ada masalah? Terus kenapa mukamu itu seperti keset yg gak pernah di cuci?"Tanya Farhan saat melihat keadaan muka sahabatnya itu tampak kusut dan lesu.
"Aku...aku.."
"Anjjiirrr.. Lo mau ngomong apaan sih.. aku aku aja.. ceper ngomong yg bener jangan bikin gue greget"Ucap Farhan dengan nada geramnya karena melihat Hema tampak ragu untuk mengatakan sesuatu.
Dengan menghembuskan nafas berat lagi Hema mulai berucap "Kami bertengkar"ucapnya singkat
Farhan yg mendengarnya hanya mengerutkan dahinya bingung
"Siapa yang bertengkar? Lo? Sama siapa? Angga?Doni? Atau siapa hah?"Tanya Farhan karena dia bingung dengan ucapan Hema
"bukan!"
"Ya terus dengan siapa? Cepetan ngomong elah, jangan berbelit-belit"
"Gue sama Aleta"Jawab Hema ketus
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love My Teacher [Completed]
RomanceCerita lanjutan dari My Love My Teacher (30-End)