Setelah sampai di depan rumah, Jessika dan Angga keluar dari mobilnya. Dan langsung masuk.kedalam rumah."Assalamualaikum.?"Salam Jessika ketika membuka pintu
"Wa'alaikum salam"Jawab sang nenek dari ruang keluarga
"Silahkan pak masuk?"ajak Jessika kepada Angga
Mereka pun memasuki ruang keluarga dan menemukan Rano dan Neri yg sedang asyik menonton TV.
"Oma?"panggil Jessika menyadarkan mereka dari mata yg masih terpokus ke layar persegi itu
"Baru pulang nak?... Eh Angga juga ikut?"ucap Rano dan terkejut saat Angga berada di belakang sang cucu
"Iya eyang"Ucapnya dengan senyum manis.
"Ayo duduk Nak?"Ucap Rano memerintahkan Angga untuk duduk.
Angga pun duduk sedangkan Jessika masih diam mematung. Sungguh kejadian tersebut dimana ia belum pernah melihat Guru Killer itu tersenyum bahkan sangat manis. Namun kali ini dia menampakkan senyum manisnya dan itu membuat Jessica semakin terkagum-kagum terhadap gurunya yg sangat tampan itu.
"Sayang. Ngapain kamu diem gitu? Malah bengong lagi."Tanya Neri yg melihat sang cucu masih terdiam
"Eh. Gak kok Oma. Mmm pak mau minum apa?"elak Jessika dan langsung menawarkan minum kepada Angga
"Terserah saja"ucapnya acuh
Setalah itu Jessika pun meninggalkan ruangan tersebut menuju dapur. Meninggalkan Oma dan eyang nya bersama Angga
Sepeninggalannya Jessika Mereka pun mengobrol.
"Gimana keadaan kamu sekarang Nak?"Tanya Rano kepada Angga
"Alhamdulillah sudah membaik Eyang",jawabnya
"Syukurlah jika begitu. Kami sempat khawatir dengan keadaan mu waktu itu. Jadi kami menyuruh Jessika untuk merawatmu"Ucap Rano Kembali
"Itu terlalu merepotkan Eyang. Lagi pula aku bisa merawat diriku sendiri"ucap Angga tak enak karna telah merepotkan cucu mereka
"Kau yakin? Lihat sekarang dirimu jauh sangat lebih baik saat dia merawat mu"Tanya Neri karna ia tak yakin jika cucunya tak merawatnya ia akan jauh lebih baik dari sekarang
"Mmmm. Entahlah Oma. Tapi aku berterima kasih kepada kalian karena sudah peduli. Padahal aku bukan siapa-siapa kalian. Aku terlalu merepotkan Oma"
"Hey. Jangan mengucapkan itu. Kau sudah kami anggap sebagai cucu kami sendiri"Ucap Rano
"Aku sangat berterimakasih Oma,Eyang. Kalian sangat peduli pada ku, padahal orang tua ku saja sudah tak peduli pada ku. Mereka sibuk masing-masing dengan kegiatannya dan melupakan anaknya yg masih butuh perhatian mereka"Ucap Angga sedih.
Ya, karna Orang tua Angga memang tak tinggal bersamanya seolah mereka sudah tak peduli kepada anak tunggalnya. Mereka Sibuk dengan keduaniwiannya dan melupakan kewajibannya sebagai sosok orang tua, bahkan sekarang mereka berada di tempat yg berbeda sang Ayah berada di Korea karna pekerjaannya lebih menumpuk di sana di bandingkan di Indonesia dan sang Ibu berada di New York karena pekerjaannya sebagai Direktur perusahaan majalah remaja dan itu membuatnya sangat sibuk di Negri orang itu.
"Kau harus kuat Nak. Aku yakin sebernya mereka peduli padamu tapi keadaan yg membuat mereka harus meninggalkan mu. Jika mereka tak peduli padamu tidak akan mungkin mereka memberikan pasilitas lebih padamu. Ketahuilah mereka melakukan itu demi untuk mu"Nasihat Rano yg merasa iba kepada orang yg sudah ia anggap cucu itu
"Tapi aku sungguh tak suka Eyang. Aku tak memerlukan semua itu , aku hanya butuh mereka. Aku butuh kasih sayang mereka,perhatian mereka dan juga butuh mereka di sisiku. Bahkan uang pun tak bisa menebus kasih sayang mereka. Mereka seakan tak memiliki keluarga padalah kepada anaknya sendiri sudah lupa"Ucap Angga lirih, sungguh ia tak suka dengan keadaannya sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love My Teacher [Completed]
RomantizmCerita lanjutan dari My Love My Teacher (30-End)