Chap 42

991 42 4
                                    


"Aku Hamil"Ucap Aleta dengan senyuman yg semakin hari semakin manis itu.

Aku hamil

Dua kata itu terus terngiang di kepala Hema. Apakah benar itu? Apakah itu hanya mimpi? Dia akan menjadi seorang ayah.
Oh astaga! Lihatlah ekspresi wajah Hema sekarang tidak bisa di pungkiri bahwa dia sangat terkejut namun beberapa detik kemudian.

"A-apa? Kamu hamil?"Tanya Hema terputus-putus dengan ekspresi menganga ga tapi tetap tampan

"Iya babe!"ucap Aleta dengan memutar bola matanya malas.

Brug

Hema langsung memeluk Aleta tiba-tiba dan sangat erat seolah tak ingin melepaskannya. Hingga membuat Aleta tersenyum dalam dekapan sang suami.

"Kak ih engap tau!! Kamu mau bunuh aku sama anak kamu apa!"ucap Aleta dengan melepaskan paksa pelukannya

"Hehe. Maaf.. saking senengnya ini!"Hema terkekeh dan melepas pelukannya. Dan menatap istrinya itu lekat.

"Seneng sih seneng tapi gak segitunya juga kali"ucap Aleta malas.

"Jangan gitu dong"ucap Hema dengan memeluk kembali sang istri namun kali ini lebih lembut tidak seperti orang kesetanan seperti barusan.

Hema langsung menundukkan kepalanya dan mencium perut rata Aleta beberapa kali dengan sangat lembut.

"Halo sayang? Apa kabar? Selamat datang di keluarga kami. Sehat-sehat yah di dalem sana. Jangan buat Mama repot"Ucap Hema mencoba untuk berbicara dengan bayi dalam perut Aleta.

Aleta tersenyum haru dengan mengusap kepala suaminya itu yg masih menciumi perutnya"Iya Papa"Balas Aleta dengan suara yg di buat seperti anak kecil.

Setelah itu Hema pun mendongkak dan menatap Aleta lekat yg di balas senyuman oleh Aleta . Hema pun mendekatkan wajahnya dan langsun Mencium bibir Aleta lembut dan di balas oleh Aleta.

"Terima Kasih"Ucap Hema setelah melepaskan ciumannya.

Aleta mengangguk antusias"sama-sama"ucap Aleta

Setelah itu mereka berpelukan dalam jangka waktu yg lama.

"Udah ngasih tau semua orang?"Tanya Hema yg masih memeluk Aleta

"Belum. Cuman anak-anak yg udah tau"Jawab Aleta

"Anak-anak?"kening Hema berkerut dan melepaskan pelukan mereka

"Iya. Biasa anak-anak Rempong. Mereka kan yg bawa aku ke rumah sakit otomatis mereka tau"

"Oohh.. yaudah entar abis pulang sekolah kita langsung ke rumah Mamih sama papih yah?"

"Emang kakak gak ke kantor?"

"Enggak. Untungnya hari ini gak ada meeting penting jadi gak usah ke kantor aja"

"Ooo.. yaudah"

Drrttt.. drrttt..

Setelah beberapa detik kemudian iPhone Aleta berbunyi. Aleta pun meraih benda persegi itu dan melihat siapa yg menelfon.

Sarah ia calling..

Setelah melihat siapa yg menelpon Aleta pun langsung menggeser warna hijau lalu menempelkan nya dia telinga.

"Halo dek? Ada apa?"Sapa Aleta dan langsung bertanya kepada si penelpon

"Halo kak? Kakak dimana?"Tanya Sarah dari sebrang sana.

"Di sekolah. Ada apa emangnya?"

"Loh.. kok di sekolah sih. Emang belom pulang?"

"Belum. Hari ini kakak jadwal siang jadi jam segini masih di sekolah."

My Love My Teacher [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang