- 🐰 -

5.6K 387 15
                                    

Jung Sora.

Itulah namaku.

20 tahun, single, yatim piatu.

Aku tidak meneruskan pendidikanku setalah lulus dari sekolah menengah. Aku tidak punya biaya yang banyak untuk masuk ke sebuah universitas. Aku snagat bersyukur karena teman-teman satu angkatanku tidak gencar mencariku.

Lagi pula, aku tidak berminat untuk meneruskan pendidikanku ke jenjang yang lebih tinggi. Terlebih, kedua orang tuaku sudah meninggalkanku ke surga setahun yang lalu.

Mereka... tertembak karena tugas kotornya tidak berjalan dengan baik.

Kalian penasaran?

Kedua orang tuaku adalah anak buah dari ketua mafia yang sangat terkenal. Ayah dan ibuku bertugas mengantarkan narkoba ke luar Kota Seoul. Aku yang anaknya saja masih tidak percaya tentang pekerjaan mereka.

Suatu hari, mereka gagal mengantarkan paket narkoba ke klien bos gelapnya karena mereka dicegat oleh sekelompok orang yang tak dikenal dan paket tersebut juga dicuri.

Dan... kalian tahu bagaimana kelanjutannya.

Nasibku berakhir seperti sekarang.

Aku adalah wanita berumur dua puluh tahun yang bekerja di sebuah club malam sebagai seorang pelayan.

Jangan memberi arti pelayan di sini sebagai... budak seks. Aku masih perawan sampai sekarang. Pemilik club benar-benar menjagaku agar tetap bersih. Dia juga memberiku perlindungan ekstra.

Aku hanya diperbolehkan untuk menyajikan dan mengantarkan minuman ke meja pelanggan, lalu melayani mereka melalui perang bibir yang terasa panas tanpa memandang tempat. Aku juga harus membiarkan para pelanggan yang kelebihan hormon meremas beberapa daerah sensitifku. Hanya itu, tidak lebih.

Seperti yang kalian pikirkan. Ya. Aku sudah menjadi wanita jalang demi membiayai hidupku.

Tapi...

Hidupku berubah semenjak pemilik club, Kim Seokjin, mendatangiku dengan sebuah berkas penting.

"Maaf, Sora. Kau... dibeli oleh seorang ketua pemberantas kejahatan yang terkenal sangat kejam."

Dibeli? Sebenarnya, inilah yang kutunggu dari dulu. Itu berarti, aku hanya melayani satu orang saja, bukan?

Persetan dengan mahkota indah milikku.

"Apa maksudmu?"

"Pemberatas kejahatan itu memang terdengar bagus. Tapi jangan lupakan kata kejam yang kusematkan." Seokjin menahan napas sebelum melanjutkan penjelasannya. "Dia juga pembunuh berdarah dingin."

Bulu kudukku meremang saat itu juga.

"Dia itu sangat selektif. Hanya orang jahat yang ia bunuh, meskipun perbuatannya juga termasuk jahat."

"Aku tidak keberatan."

Seokjin tampak terkejut dengan keputusanku. "Kau yakin?"

"Lagi pula, semua yang kulakukan juga akan kembali padaku, bukan?"

Setelah ini, hidupku pasti memiliki beraneka ragam warna. Selamat tinggal untuk putih abu-abu yang selalu menemani hidupku.

***

Little Bunny GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang