LBG/11

2.7K 237 2
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Semenjak kejadian teror saat itu, markas khusus mulai memperketat keamanan dengan menambah jumlah personil keamanan. Sora cukup terkejut karena di sekeliling markas ada banyak orang yang memakai pakaian dan juga masker hitam.

"Seperti polisi saja."

"Memang dari polisi, Sora."

Sora membulatkan matanya. "Benarkah? Bagaimana bisa?"

Jimin menghela napas sembari menyisir surai merah mudahnya ke belakang. "Ya, kau tahu sendiri. Neo meiliki jaringan yang cukup luas."

Sora mengangguk sembari memperbaiki letak kacamata bulatnya. Kejadian minggu lalu sangatlah membekas pada ingatan Sora. Terakhir, Sora hanya mengingat sampai Neo yang memeluknya sampai tertidur lelap tanpa memikirkan teror yang terjadi. Paginya seperti biasa, Sora mendapatkan kecupan hangat pada dahinya sebelum Neo kembali pergi entah kemana.

"Hei, kau ingin ke taman belakang?" tanya Jimin. "Kudengar, Neo menambahkan sesuatu di sana."

"Ayo, aku mau!"

Jimin tidak bisa melawan ketika Sora memeluk pinggangnya dan terus mendorongnya dari belakang. Keduanya saling tertawa lepas tanpa melihat beban yang mereka pikul saat ini. Taehyung yang baru saja melewati mereka, hanya bisa menghela napas. Merasa lega karena Sora tidak merasa tertekan terlalu lama karena teror waktu itu.

Mereka tidak sadar saja karena ada yang mengawasi mereka dari jauh. Ya, siapa lagi kalau bukan Neo dan juga Yoongi.

Neo menoleh ke arah Yoongi. "Aku jadi ingat ceritamu tentang Jimin Hyung."

Yoongi mengerjap. "Yang mana?"

"Penyusup seksi?"

Wajah Yoongi memerah saat itu juga. Kata kunci itu, jelas Yoongi masih sangat ingat. Bahkan maish sangat segar di otakknya. Perkataan Neo membuat Yoongi terlempar ke masa lalu.

- 🐰 -

Suara langkah kaki yang cukup cepat mulai menggema dalam lorong yang gelap dan juga sunyi. Seorang pria yang membawa sebuah tas selempang yang berisi beberapa pistol dan juga amunisi, terus saja berlari dan sesekali menoleh ke belakang. Pria itu tersengal-sengal sembari menumpu tangannya pada badan bak sampah.

"Cepat!! Cari dia!! Bos tidak akan melepaskan si pendek itu!! Bisa kacau pemasukan uang kita!!"

Pria itu membulatkan matanya dan kembali melanjutkan perjalanannya dengan berlari. Dia berdecak karena menginjak kubangan air hujan yang berhasil memancing orang-orang yang mencarinya.

"Dia di blok kanan, cepat tangkap dia!!"

"Shit!" gumamnya. "Aku tidak ingin kembali ke sana!"

Little Bunny GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang