14. Batal?

2.3K 275 28
                                    

Happy Reading...
.

Seorang nona muda saat ini sedang duduk manis sambil menyesap tehnya di pagi yang cerah. Senyumannya mengembang kala mengingat apa yang semalam sudah terjadi.

"Sasori!" panggil nona yang tak lain adalah Sakura itu pada asistennya.

"Ya Nona?" pelayan atau lebih kerennya bisa disebut asisten itu segera berjalan menghampiri sang majikan.

"Kamu sudah mengirimkan foto-foto itu?" tanyanya

"Sudah Nona," jawab asisten bernama Sasori

"Bagus," lagi-lagi perempuan bermarga Haruno itu menyeringai puas.

"Sebentar lagi kamu akan hancur Namikaze Naruto, calon suamimu akan segera menjadi milikku," batinnya. "Dan semoga, benih yang tertanam semalam dapat membuahkan hasil yang nantinya akan membuatmu semakin terikat padaku Sasuke sayang," lanjutnya sembari mengelus perut datarnya.

"Sasori, tolong ambilkan ponselku di dalam kamar!" titah Sakura selanjutnya.

"Baik Nona," sang asisten segera melaksanakan tugasnya.

"Haha...sebentar lagi aku akan mengirimkan ucapan selamat padamu Naruto. Ya...selamat atas dibatalkannya pernikahanmu," Sakura tertawa setan saat memikirkan kekalahan yang akan diterima lawannya.

.

Sasori sudah berada di kamar Sakura. Sebelum meraih ponsel yang teronggok di tempat tidur nonanya, dirinya terdiam sejenak. Ingatannya kembali berputar pada kejadian kemarin malam. Selama 27 tahun hidupnya, itu adalah kali pertama ia melakukan sesuatu yang jahat. Membantu Sakura dalam rencananya menjebak Sasuke. Hati nuraninya memberontak, namun....ada satu hal yang tak bisa membuatnya menolak permintaan Sakura dan hal itu adalah kelemahannya.

"Ya Tuhan... maafkan aku karena sudah melakukan tindakan jahat itu. Maafkan aku karena sudah membuat hubungan dua orang yang saling mencintai menjadi hancur. Maafkan aku Ya Tuhan." Dan sekarang dirinya benar-benar menyesal. Ingin berhenti, namun dia sudah terikat dengan keluarga ini, terikat dengan nonanya dan telah bersumpah setia untuk tetap melayani Sakura sampai akhir hayatnya. Mengerikan, hanya karena balas budi, hidupnya bagaikan di neraka.

"Sebaiknya aku pergi sekarang, sebelum dia marah-marah." Sasori langsung menyambar ponsel bercase pink itu dan membawanya menuju ruang tamu dimana sang nona tengah merayakan kemenangannya.

Sampai disana, Sakura tengah berdandan, seperti biasa menor sekali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sampai disana, Sakura tengah berdandan, seperti biasa menor sekali.

"Ini Nona." Sasori segera menyerahkan ponsel milik Sakura.

"Lama sekali sih," gerutunya

"Maaf Nona."

"Ya sudah, pergi sana, siapkan mobil. Aku mau pergi," perintahnya lagi.

True Love (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang