17. Nyonya Uchiha

3.3K 305 110
                                    

Happy Reading...
.

Tok....Tok....Tok...

Setelah menempuh hujan lebat malam ini, Sasuke langsung menggedor pintu rumah Namikaze. Ia sudah tak sabar untuk segera bertemu Naruto, menjelaskan semua hal yang sudah terjadi. Tak peduli badannya yang terus menggigil karena tubuh yang basah, Sasuke terus menggedor pintu itu.

Tok...Tok...Tok...

"Naru, bukalah! Maafkan aku," racau Sasuke. Ia terus mengetuk pintu walau tak seorangpun yang membukanya sampai saat ini.

"Naru!" Tanpa lelah, Sasuke kembali menggedor pintu kayu tersebut.

Cklekk

Akhirnya pintu itu terbuka, menampakkan sesosok manusia dengan wajah mengantuk dan juga kusut.

"Ah... Sasuke?" sapa sosok yang tak lain adalah Kurama. "Ada apa dengan wajahmu, apa kamu baik-baik saja?" tanya Kurama begitu melihat beberapa lebam di wajah tampan di depannya.

"Lupakan tentang itu. Kak, di mana Naruto?" tanya Sasuke tak sabaran.

"Eh, Naru?" tanya Kurama dibarengi kuapan. "Kenapa kamu cari dia di sini?" lanjutnya.

"Apa maksudmu, Kak? Tentu saja aku mencarinya di sini, inikan rumahnya," kata Sasuke bingung.

"Naru sekarang sudah menjadi nyonya Uchiha, jadi tentu saja dia tinggal bersama suaminya," jawab Kurama santai.

"Nyonya Uchiha?" Sasuke semakin bingung dibuatnya. Bagaimana bisa Naruto menjadi bagian dari Uchiha jika dia saja belum menikahi perempuan itu.

"Ba-"

DEG

Sasuke ingin meminta penjelasan kembali pada Kurama namun terkesiap kala satu pemikiran tiba-tiba terlintas di benaknya.

"Tidak mungkin," lirih Sasuke. Ia mencoba menghalau pemikiran yang saat ini mengerayangi kepalanya.

"Sasuke?" Kurama menepuk pundak Sasuke hingga membut pria itu kaget dan menatapnya. "Pulanglah! Kamu akan temukan jawabannya dan maafkan aku," ucap kakak dari Naruto itu dengan wajah penuh penyesalan.

DEG

Mendengar ucapan Kurama, Sasuke semakin takut jika apa yang dipikirkannya saat ini benar-benar menjadi kenyataan. Dia tidak sanggup dan sama sekali tidak ikhlas jika harus melepas perempuan yang dicintainya meskipun itu demi saudaranya sekali pun. Demi Tuhan, dia tidak ikhlas.

"Aku pergi." Dengan pikiran kalut, Sasuke berbalik dan berlari menuju kediamannya. "Ya Tuhan, semoga yang aku pikirkan tidak benar-benar terjadi."

Sampainya di depan rumah, Sasuke langsung menerobos masuk. Ruang tamu tampak sepi dan beberapa lampu juga sudah dimatikan, tentu saja, sekarang waktu sudah menunjukkan pukul 11.30 malam. Wanita sialan itu menyekapnya selama berjam-jam dengan pengawalan yang super ketat. Hingga ia harus babak belur dulu agar bisa sampai di sini.

"Kakak!" teriakan Sasuke membahana di rumah besar yang terlihat sepi itu.

Tak mempedulikan dirinya yang sudah berantakan, Sasuke langsung menuju kamar sang kakak.

Tok... tok... tok...

"Kak, buka pintunya!" gedor Sasuke.

Cklekk

Tak lama, yang dipanggil pun menampakkan atensinya. Itachi membuka pintu kamarnya perlahan.

"Kak-" Napas Sasuke tercekat begitu pintu kamar Itachi dibuka semakin lebar oleh pemiliknya. Di dalam sana, di atas tempat tidur, seseorang yang dicarinya sedari tadi, tengah duduk dengan kepala tertunduk.

True Love (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang