2. Awal Kedekatan

5K 380 15
                                    

Happy Reading~
.

"Surai pirang dan manik safir?" seketika Sasuke mengingat seseorang dengan ciri fisik seperti itu.

"Naruto...," pikirnya. Ah iya...dia ingat. Dia harus menghubungi mantan seniornya itu sekarang juga untuk mendapatkan klarifikasi mengenai pria yang tadi menjemputnya. Sasuke sudah mendapatkan nomor ponsel Naruto dari data-data yang ia peroleh dari Obito tadi.

Langsung, setelah ia mengambil minum Sasuke segera melesat menuju kamarnya.
.

Sasuke sudah menekan nomor ponsel Naruto, namun dirinya belum memiliki keberanian untuk menghubungi perempuan yang dua tahun lebih tua darinya itu. Sasuke masih menyusun kata yang sekiranya dibutuhkan untuk memulai pembicaraan.

Beberapa menit kemudian, ia menghirup napas dalam kemudian menghembuskannya pelan dan segera memencet tombol panggil.

Sasuke menempelkan ponsel di telinga, panggilannya masih menyambungkan dan itu sukses membuatnya sesak napas.

"Moshi-moshi?" suara di seberang sana menyapa gendang telinganya. Begitu merdu dan mendayu, membuat Sasuke terlena sesaat.

"Halo ini siapa?" suara itu kembali menyapa dan berhasil membuat Sasuke tersadar untuk segera menjawabnya.

"H...hi...aku Sasuke," jawabnya sedikit gugup

"Oh Sasuke, kamu dapat nomorku darimana?" tanya Naruto-orang di seberang sana.

"Ah...dari paman," akunya jujur

"Oh ya, ada apa menelpon malam-malam begini?"

Tanyakan tidak ya? Sasuke kembali berpikir. Apa tidak apa jika dirinya menanyakan mengenai pria yang tadi bersama Naruto? Bagaimana tanggapan mantan Senpainya itu nanti? atau yang terburuk ternyata pria itu adalah kekasihnya...oh mungkin saja suaminya? Ah...itu tidak mungkin. Naruto belum menikah dan Sasuke tahu hal itu karena tadi ia melihat CV Naruto.

"Sasuke...kau masih disana?"

"Ah iya...maaf Senpai,"

"Na.Ru.To, bukan Senpai lagi Sasuke. Apa namaku terlalu buruk ya sehingga kamu tidak mau memanggil namaku?" ada nada sendu yang terdengar di seberang sana dan Sasuke seketika merasa bersalah.

"Bukan begitu. Maafkan aku........Naru," kata Sasuke tak enak. Mulai sekarang ia akan mulai memanggil nama perempuan itu walau darahnya terus berdesir setiap mengucap nama Naruto.

"Itu lebih baik," seseorang disana terdengar puas

"Oh ya, kamu sedang apa?" tanya Sasuke. Basa basi dulu sebelum ke inti.

"Aku mau tidur sebelum kamu menelponku,"

"Maaf, aku jadi mengganggumu," Sasuke jadi tak enak hati. Karena rasa penasarannya malah mengganggu waktu istirahat Naruto.

"Tidak apa, aku senang kamu menghubungiku,"

DEG

Hati Sasuke langsung bahagia mendengarnya.

"Ekhm...tadi kamu pulang bersama siapa Naru?" Woah...Sasuke mengelap peluh imaginernya. Akhirnya pertanyaan ini ia tanyakan juga, tinggal menunggu jawabannya.

"Oh...itu Kak Kurama- kakakku,"

Seketika Sasuke merasakan angin segar di sekitarnya. Syukurlah...ternyata benar dugaan si jenius Shikamaru, pria itu hanyalah kakak dari Naruto, jadi masih ada kesempatan.

"Oh...baguslah," tak sengaja kata itu terucap dari bibirnya.

"Bagus? Maksudnya, apa yang bagus Sasuke?"

True Love (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang