24. Ending

6.3K 327 135
                                    

Happy Reading~
.


Mobil Sakura sampai di depan kediaman mewahnya. Ia keluar dari dalam mobil dengan kondisi yang terlihat tidak baik. Wajahnya kusut dan pakaiannya berantakan. Bahkan rambutnya yang selalu tertata rapi kini hanya diikat asal-asalan.

Berjalan sempoyongan menuju teras, disana ia melihat seseorang menunggunya.

"Kau!" Sakura menatap nyalang asistennya yang beberapa hari ini tidak dilihatnya.

"Maaf Nona, anda tidak bisa memasuki rumah ini lagi," ucap Sasori.

"HAH? Apa hak mu melarangku untuk memasuki rumahku sendiri eh?" hardiknya

"Rumah ini bukan milik anda lagi nona, tidakkah kau lihat tanda yang ditempel di pagar itu, rumah ini sudah disita?" jelas Sasori

"Hahahahaha," Sakura terbahak. "Aku tidak dalam keadaan yang siap untuk bercanda saat ini," ucapnya dingin. "Jadi minggir!" Ia mendorong tubuh Sasori yang menghalangi pintu.

Cklekk

Saat tangannya menekan knop pintu, Sakura mengernyit. "Hei...dimana kuncinya? Cepat buka pintu ini! Aku mau masuk," titahnya pada Sasori

Sasori mendesah kesal, "Sudah saya bilang kalau rumah ini disita."

"Kenapa rumahku harus disita hah? Dimana Papaku?" Sakura mulai naik darah. Ia sedang sakit kepala dan butuh istirahat, tapi mau masuk rumah saja dia tidak bisa. Bagaimana bisa istirahat.

"Ayah anda saat ini ada di rumah sakit, setelah mengetahui kalau perusahaannya bangkrut ditambah dengan semua aset berharga disita oleh bank karena tunggakan hutang yang teralalu banyak, beliau terkena serangan jantung" ada nada sendu dalam kalimat yang Sasori ucapkan. Ia merasa kasihan kepada tuan majikannya itu, dahulu tuannya itulah yang membantunya dan keluarganya keluar dari kemiskinan. Jadi, dia berhutang budi.

Sakura terhenyak mendengar kabar itu, kepalanya tiba-tiba pusing dan perutnya melilit. Setelah pertengkarannya dengan sang ayah, Sakura menghabiskan waktunya di club dengan minum-minum juga free sex dan itu berlangsung selama tiga hari berturut-turut tanpa pulang ke rumah. Sampai rumah, ia malah mendapat kabar jika ayahnya terkena serangan jantung dan dirinya juga jatuh miskin.

"Ma-mamaku dimana?"

"Dia kabur bersama selingkuhannya dan membawa semua harta yang tersisa," Sasori membeberkan semuanya tanpa ada yang dia tutupi.

Sakura merasa semakin pusing, perutnya semakin sakit dan beberapa detik berikutnya semua menjadi gelap.

BRUKK

Sasori terkejut saat melihat tubuh Sakura tiba-tiba saja jatuh tepat di hadapannya. Matanya langsung terbelalak melihat darah mengalir di paha mulus sang nona yang hanya mengenakan hot pants. Tanpa pikir panjang, Sasori langsung melarikan Sakura ke rumah sakit menggunakan mobil wanita itu.
.

"Maaf tuan, apa anda suaminya?" pertanyaan itu langsung mengarah pada Sasori saat dokter yang baru saja memeriksa Sakura keluar dari ruang pemeriksaan.

"Tidak. Dia majikan saya," jawabnya jujur.

"Dimana suaminya?" tanya dokter itu lagi

"Dia belum menikah."

Dokter menghela napas mendengar jawaban Sasori. Tidak sekali atau dua kali dia mendapat pasien dengan kasus seperti ini, tapi sering. Entahlah...wanita jaman sekarang pergulannya sudah semakin bebas dan liar.

"Lalu dimana keluarganya?" tanya dokter wanita itu kemudian.

"Ayahnya juga sedang di rawat di rumah sakit ini sementara ibunya tidak tahu dimana."

True Love (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang