18. Pilihan

2.8K 289 78
                                    

Happy Reading...
.

Sudah tiga hari pernikahan antara Itachi dan Naruto berjalan, seperti pasangan lainnya, saat ini mereka tengah menikmati sarapan pagi berdua. Khusus pagi ini Naruto lah yang menyiapkan makanan untuk sang suami, karena kemarin Bibi Chiyo meminta izin untuk pulang kampung. Dan Sasuke, sejak malam itu dia tidak pulang. Entah kemana dia tiga hari ini, Itachi dan Naruto sungguh mengkhawatirkannya.

Tok...tok...tok...

Naruto yang sedang menyendok sarapan untuk Itachi memberhentikan sejenak kegiatannya, ia sedikit menoleh menatap pintu masuk. "Sebentar ya Kak, aku akan membuka pintu dulu," setelah Itachi mengangguk, Narutopun beringsut pergi.

Cklekk

"Selamat pagi," sapa si tamu dengan senyuman manis

"Pagi Kak," sapa Naruto balik. Dia adalah Kurama.

"Sedang apa?"

"Sarapan, Kakak sudah sarapan?" jawab dan tanya Naruto

"Belum, boleh aku menumpang sarapan disini?" cengir Kurama

"Tentu, ayo masuk Kak. Aku tadi membuat banyak makanan. Kak Itachi juga sedang sarapan," ajak Naruto. Mereka beriringan masuk ke dalam rumah dan langsung menuju ke ruang makan.

"Bagaimana masakan istrimu, enak tidak?" tanya Kurama sembari menggoda Itachi yang sedang sibuk mengunyah makanannya.

"Kakak," protes Naruto

"Hn, sangat lezat. Aku dan Sasuke sudah sering mencicipi masakan Naruto dan rasanya memang selalu enak," puji Itachi

DEG

Naruto yang mendengar nama Sasuke disebut langsung menghentikan makannya, kepalanya tertunduk dan rasa cemas kembali menyergap hatinya mengingat sudah tiga hari ini ia tidak melihat pria itu. Bagaimana kabarnya, dimana dia berada dan apa yang sedang dia lakukan. Jujur, Naruto merindukan pria yang sangat ia cintai itu.

Kurama menyadari perubahan ekspresi adiknya, bagaimanapun juga hal ini karena dirinya juga. Memaksa Naruto untuk menikah dengan Itachi. Tapi bagaimanapun juga, Kurama berharap Naruto dapat membuka hatinya untuk Itachi, suaminya.

"Oh ya," Kurama mencoba mengembalikan situasi. Dan ternyata berhasil, Naruto langsung menegakkan kepalanya dan menatap sang kakak.

"Tiga hari ini aku akan keluar kota untuk urusan pekerjaan, aku titip kunci rumah padamu," Kurama langsung menyerahkan kunci rumah pada Naruto.

"Kakak bersama Hinata?" tanya Naruto

"Tentu saja, diakan bosku."

"Kapan Kakak akan melamar Hinata?"

DEG

Pertanyaan Naruto membuat Kurama yang sedang minum tersedak, "Uhuk...uhukk...," dia juga terbatuk.

Kurama memandang Itachi tak enak, sang adik membuatnya malu saja di depan sang adik ipar.

"Kapan Kak?" tanya Naruto lagi dengan senyuman jahilnya.

"Hahaha," Kurama tertawa kikuk. Ia lalu mengelap mulutnya dengan sapu tangan dan bangkit dari duduknya.

"Terimakasih sarapannya, aku harus berangkat sekarang," mencoba kabur dengan alasan terlambat, begitulah cara Kurama menghindari pertanyaan.

Naruto terkikik kecil melihat tingkah gugup sang kakak.

"Naru, kamu tidak mau mengantarkanku ke depan?" tanya Kurama saat ia akan pergi namun sang adik masih duduk manis di tempatnya.

True Love (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang