7. Kebenaran

2.9K 317 18
                                    

Happy Reading~
.

Kabar tentang pertunangan Sasuke dan Naruto menyebar dengan cepat di kantor. Banyak karyawan yang membicarakan mereka. Ada yang turut berbahagia dan banyak pula yang patah hati.

"Ini tidak mungkin! Sasuke hanya milikku, dia tidak boleh menikahi jalang pirang itu," Salah satu orang yang patah hati adalah Sakura. Ia sama sekali tak terima setelah mendengarkan kabar itu.

"Seperti biasa, dia tak tahu malu," bisik salah seorang karyawan yang berdiri tak jauh dari Sakura

"Benar, dia mengatakan jika Namikaze-san adalah jalang sementara dia sendiri lebih rendah daripada jalang," bisik-bisik itu terus berlanjut

"Iya...menyedihkan sekali,"

Sakura mendengar semuanya, hatinya panas dan terbakar. Ingin sekali dia mencakar-cakar wajah karyawan yang bicara buruk tentang dirinya itu, namun ia tak berani, bisa-bisa dikeluarkan dirinya dari kantor ini.

"Sasori, ikut aku!" asisten Sakura yang berwajah baby face itu segera mengangguk dan membuntuti nonanya dari belakang.

Pernikahan Naruto dan Sasuke akan dilangsungkan satu bulan dari sekarang. Mulai hari ini mereka sudah sibuk mempersiapkannya. Dari membuat pakaian pengantin, mencari gedung pernikahan, dan segala tetek bengeknya. Oh ya...mereka juga membeli cincin pernikahan yang baru. Mereka ingin menggunakan cincin pilihan mereka sendiri.

"Kamu suka cincinnya kan?" tanya Sasuke selepas mereka membeli cincin pernikahan.

"Suka sekali, tapi kenapa kita tidak menggunakan cincin pernikahan Ayah dan Ibumu saja? Aku sangat menyukai cincinnya dan berharap pernikahan kita juga seperti Paman dan Bibi. Langgeng sampai ajal menjemput," jelas Naruto

"Maaf Naru, sebenarnya cincin itu bukan untukku," kata Sasuke

"Maksudnya apa?" Naruto sama sekali tak mengerti

"Sebenarnya, Ibu mengamanatkan cincin itu pada Kakak. Jika seandainya Ayah dan Ibu tak ada lagi di dunia ini, mereka ingin Kakak yang menggunakan cincin itu. Ibu ingin cincinnya dipakai oleh menantunya dari kakak," Sasuke menjelaskan dan Naruto mengangguk paham. Ia memperhatikan cincin emas yang masih melingkar di jemari manisnya.

"Jadi cincin ini untuk calon istri Kak Itachi kelak ya? Aku merasa bersalah telah menggunakannya," lirih Naruto dan Sasuke yang berada si sebelahnya tentu mendengar hal itu.

"Tak apa Naru. Kita akan mengembalikan cincin ini segera setelah kita menikah nanti," Sasuke menarik Naruto ke dalam pelukannya.

"Ya," Naruto mengangguk dan balas memeluk Sasuke.

"Dengan atau tanpa cincin ini kita pasti akan hidup bahagia Naru. Aku janji...," bisik Sasuke

"Hm...jangan mengingkarinya ya, Sasuke."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
True Love (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang