Bab Tigapuluh Tujuh

2.5K 282 0
                                    

Dua hari berlalu. Berita tentang kecelakaan itu kian menghilang. Bahkan hampir tak lagi terdengar. Setelah Abu bilang jika ia melihat sesuatu, Red pun turut mengiyakan menandakan jika Red pun ikut melihatnya.

Tak ada kejadian apa pun di sekolah tadi. Semuanya aman dan terkondusif. Kejadian bangkai kelinci pun sudah tak lagi terdengar. Si korban kecelakaan kemarin juga keadaannya baik-baik saja meski mengalami patah tulang di kaki kirinya.

Abu dan kawan-kawan yang ingin mendengar pernyataan langsung dari korban pun berniat untuk menjenguknya di rumah sakit hari ini juga. Abu hanya ingin memastikan jika apa yang ia dan Red lihat memang benar adanya.

Dan di sini lah mereka sekarang. Berada di rumah sakit, tepat di kamar yang selama dua hari ini Dimas--si korban-- tempati. Dimas baru bisa diajak bicara kemarin malam dikarenakan kondisinya yang sebetulnya kurang baik namun lebih baik dari sebelumnya.

"Gue lihat lo kecelakaan kemarin." Abu memulai pembicaraannya. Bahkan ia telah menghidupkan perekam suara. Khas orang yang diam-diam mencari informasi.

"Oh iya?" Dimas menjawab lirih. Tenaganya belum sepenuhnya kembali.

"Gue lihat lo persis di depan mata gue. Lo yang tiba-tiba ngerem sampe lo yang mental beberapa meter. Jujur itu buat gue adalah hal yang mengerikan. Tapi ada yang lebih mengerikan lagi. Gue liat sosok wanita yang pada saat itu diam beberapa meter di depan lo sampe buat lo ngerem mendadak. Apa yang gue liat sama dengan apa yang lo lihat?"

Dimas terdiam beberapa saat sebelum mengangguk. "Iya. Gue lihat wanita itu. Makanya gue ngerem mendadak. Tapi entah kenapa jalanannya kerasa licin banget sampe gue jatoh dan akhirnya malah kayak gini."

Semua hanyut dalam obrolan sampai waktu besuk habis. Mau tak mau mereka memilih pulang. Walaupun begitu, Abu dan Red juga mereka bertiga telah mendapatkan hal yang memuaskan. Setidaknya Abu dan Red benar. Ia tidak sedang mengada-ngada.

.

Malam harinya saat mereka berkumpul di sebuah cafe yang lagi-lagi mereka pilih cafe yang dekat dengan sekolah. Mereka membahas hal ini terus-menerus. Hingga sebuah ide yang sebenarnya cukup konyol membuat mereka berada di sekolah.

Pukul setengah sembilan malam. Mereka berdiri di depan pagar sekolah. Ide yang Lutfi ajukan, membuat mereka berada di sini sekarang. Tak ada yang mereka lakukan selain memandangi sekolah. Melihat hal-hal yang sebenarnya tak bisa mereka curigai. Pasalnya tak ada siapa pun di dalam sana. Mobil pun tak ada. Lantas apa yang mereka curigai?

Hingga tiba-tiba bahu Andre ditepuk dari belakang oleh seseorang, membuatnya terlonjak kaget, diikuti yang lain. Ternyata orang yang menepuk bahunya adalah Pak Samsul yang juga kebetulan tinggal di sekitar sekolah.

"Eh ... Bapak. Saya kira siapa?" Andre cengengesan.

Pak Samsul dengan mata tajamnya menyoroti mereka satu per satu. "Kalian malam-malam ngapain di sini?"

"Enggak ngapa-ngapain kok, Pak. Ye enggak?" Yang lain berseru iya. "Kami tadi dari kafe itu, Pak. Kafe yang dekat sama sekolah, sekalian mampir. Penasaran aja sama sekolah kalau malem kayak apa. Hehehe," lanjut Andre.

Pak Samsul terlihat percaya saja. Namun sesuatu yang coba pak Samsul sembunyikan dari mereka terlihat oleh Tito. Bodohnya mereka semua tak mempercayai dari awal.

"Bapak malam-malam bawa tas ngapain, Pak?" Hingga pertanyaan dari Tito membuat Pak Samsul gelagapan. Dan mereka semua masih belum menyadari adanya kejanggalan.

"Oh, ini. Ini dari kepala Sekolah. Dititipkan ke saya." Pak Samsul mengibas-ngibaskan tangan kirinya sedang tangan kanannya ia sembunyikan.

"Sudah-sudah. Kalian pulang sana. Ini sudah malam."

Sesaat kemudian mereka semua kembali pulang. Tanpa mencurigai adanya hal yang janggal.

Bersambung...

A/N

Haloo. Akhirnya bisa boom up lima part sekaligus. Kesannya kayak lagi ngejar bab, ya. Padahal mah sebenarnya nggak. Mau up kapanpun juga boleh asalkan nggak lebih dari waktu yang ditentukan sm pihak penyelenggara event.

Saya update banyak sebenarnya sesuai hitungan. Kalau update dr tanggal 22 Des, sampai hari ini hitungannya 37 bab. Itupun kalau misal update tiap hari. Tp sy lebih milih buat ngepas-in hitungan meski upnya kadang-kadang.  Makanya kelihatan ngejar bab.

270119

Midnight MessageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang