Aku mengetuk jari ku dengan meja besi didepan ku, sambil menghadap ke jendela dengan pikiran yang kemana mana.
Besok adalah hari dimana aku akan diresmikan sebagai calon istri dari seorang pilot.
Ya, aku baru tau kalau rizky seorang pilot semalam. Semenjak diberi tau aku langsung berfikir, gimana kalau nantinya aku akan ditinggal, belum lagi resiko seorang pilot itu sangat besar, taruhannya nyawa.
Ya, aku tahu semua pekerjaan itu punya resiko masing masing. Tapi, bukan kah ini terlalu membahayakan?.
Tanpa sadar, kini disamping ku sudah ada mama yang sedang memarahi ku karena aku tak menjawab panggilannya.
"ampuuuunnn deh syifaaa, mama daritadi panggil panggil kamu. Kamu ngapain sih didalem? Semedi? Atau ngapain? Mama panggil ga dijawab" ku lihat mama memegang kepalanya.
Aku tertawa melihat tingkah lucu mama, lalu bangkit dari duduk ku berjalan menuju nakas untuk mengambil ikat rambut.
"kenapa mah?" ucap ku datar setelah berhasil mengikat rambut ku.
"rizky ada dibawah, kebaya yang besok kamu mau pakai juga ada dibawah, kita mau fiting" ucap mama membuat ku terkejut.
"tuhan. Kenapa mama ga bilang dari tadi?" ucap ku sambil membuka pintu dan berjalan cepat menuju ruang tamu.
Ku dengar mama kembali menggerutu.
---
"gimana? bagus?" ucap ku kepada rizky yang kini asik memandang ku.
"bagus. Cantik." ucap rizky sambil menatap kebaya hijau muda yang aku pakai.
"iya memang aku cantik" ucap ku sambil menyelipkan beberapa rambut ku kebelakang telinga.
"bukan, kebayanya cantik maksud ku" ucap rizky, rasanya aku ingin mengacak acak mukanya sekarang tapi terhalang kebaya yang aku pakai.
"tapi yang makai kebaya nya jauh lebih cantik" lanjut rizky membuat ku mengurungkan niat ku mengacak acak mukanya.
"sudah ku bilang, aku memang cantik" ucap ku kembali menyelipkan rambut dibelakang telinga.
"iya, dan cuma aku yang boleh ngeliat cantik nya kamu" ucap rizky yang kini mencolek dagu ku.
Aku menunduk malu karena pipi ku sudah mulai memerah.
---
Tamu tamu sudah mulai berdatangan, ya aku melihatnya dari kaca kamar.
Kini aku sudah memakai riasan serta kebaya berwarna hijau muda. Rasanya aku ingin kabur sekarang.
Aku melihat ponsel ku, sudah pukul 09.45 berarti acara akan dimulai 15 menit lagi.
Tuhan, aku tak bisa berbuat apa apa. Balkon keluar kamar pintunya dikunci dan kuncinya dibawa mama, begitu juga dengan jendela seluruh kamar.
Aku menatap diriku pasrah dicermin, aku rasa sepertinya ini bukan aku. Aku jauh lebih beda sekarang, dengan riasan yang tebal walaupun setiap photoshoot riasannya tebal juga, tapi entah kenapa muka ku terlihat beda sekarang.
"syifa, rizky udah ada dibawah, yuk turun" ucap teh dira istri bang randi, aku menggenggam tangan nya.
"tangan kamu dingin? Gerogi ya?" ucap teh dira membuat aku melepas tangannya dan menggenggam tangan ku sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
DREAM.
RomanceIni cerita tentang syifa, yang tak menyadari ada seseorang yang sangat mencintainya.