11.

12.7K 538 21
                                    

Kini aku sedang didalam kamar, setelah dirias dan memakai baju. Aku duduk tenang menatap diri ku sendiri di pantulan cermin, dengan balutan kebaya putih dan air mata yang sejak tadi mengalir dikedua pipi ku.

"keluarga rizky udah dateng" ucap teh dira sambil memegang pundak ku.

Tangis ku makin deras, sedikit lagi semua hidup ku akan bergantung pada suami ku yang jarang pulang itu.

Aku menatap televisi yang tersambung langsung dengan ruangan yang dipergunakan untuk ijab kobul. Aku melihat rizky yang sudah duduk didepan papa, dan menggenggam tangan papa.

"saya terima nikah dan kawin nya cut syifa hanasalsabila binti rommel adriawan dengan mas kawin yang disebutkan tersebut tunai" tangis ku semakin deras ketika mendengar rizky mengucapkan kalimat itu, tubuhku rasanya membeku. Perasaan ku campur aduk, senang, sedih, dan gelisah.

Teh dira menghapus jejak air mata dipipi ku menggunakan tissu ditangannya.

"selamat ya ade" ucapnya sambil memeluk ku, aku bangun dan membalas pelukannya.

Tak lama, teh dira membawa ku ketempat ijab kobul. Aku menatap punggung rizky yang membelakangi ku.

Tak lama, ia menoleh kearah ku sambil tersenyum, ia menggeser sedikit kursi kosong disampingnya.

Aku duduk disamping rizky, menandatangani berkas berkas yang disuruh pak penghulu. Lalu berfoto, aku menampilkan senyum manis ku, karena mama sudah menistruksi ku semalam.

Setelah ijab kobul, kami diberi waktu sebentar untuk istirahat sekitar 2 jam menuju acara resepsi. Aku merebahkan diri ku dikamar pengantin, dengan kebaya yang masih melekat pas dibadan ku. Rizky memperhatikan ku yang sedang memijat kaki ku, kaki ku terasa sakit karena berdiri terlalu lama.

"mau dipijetin?" ucap rizky lalu duduk disamping kaki ku. "gausah gpp nanti pake koyo aja"

"aku pijetin aja ya" ucap rizky sambil memjiat kaki ku, sedikit ringan setelah dipijat.

Aku tersenyum kearahnya, "makasih ya" ucap aku, ia mengangguk dan tersenyum kearah ku. Tak lama ia memegang tangan ku, "kamu tadi deg degan ga?"

Aku menggeleng, "biasa aja"

"serius? Tadi kata teh dira kamu nangis kenceng banget terus tangan kamu dingin"

"itu karena aku sedih, aku bakal gabisa manja manja an lagi sama mama"

"hih, bohong itu mah teh dira"

"tapi tadi pas aku liat kamu, mata kamu keliatan banget abis nangis nya"

"semalem aku ga tidur"

"mikirin aku ya? Secara kan kita ga ketemu satu minggu kurang gara gara dipingit"

"siapa bilang aku kangen kamu?"

"aku"

"kepedean"

"tapi emang iya kan?"

"iya ee..eh nggak"

"tuh kan, udah aku bilang juga"

"tau ah, aku mau siap siap dulu." ucap ku sambil membuka kan pintu untuk teh dira dan MUA ku.

Teh dira tersenyum kearah ku, "oh lagi manja manjaan ya? Aduh aku yang ga tepat waktunya atau kalian nih yang ga tepat waktunya?" ucap teh dira sambil tertawa.

"kita teh yang ga tepat waktunya" ucap rizky yang kini berjalan dibelakang ku lalu mengambil jas yang ingin ia pakai. Teh dira dan MUA ku semakin tertawa terbahak bahak.

---

Kini aku sudah siap dengan gaun panjang ku, disamping ku ada rizky ia sudah siap dengan jas hijau tosca yang senada dengan gaun ku.

DREAM.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang