12. - Dream

12.7K 519 25
                                    

Apa yang lebih bahagia selain memandangi wajah orang yang kamu cinta sedang tersenyum bahagia.

Kini rizky dan syifa sedang duduk ditaman dekat rumahnya, syifa yang sibuk dengan ice cream nya sambil menonton anak kecil main sepakbola lalu sesekali tertawa, serta rizky yang sibuk memandangi wajah istrinya itu.

Syifa jauh lebih cantik ketika dirinya tidak mengenakan polesan diwajahnya, entah itu hanya lipstick atau bedak tipis sekali pun.

"syif" ucap rizky membuat syifa menoleh kearahnya, "kalau kita tinggal di appartement gimana? Aku pengen kita mandiri" ucap rizky membuat syifa yang tadinya terdiam kini menunjukan senyum tipisnya.

"kamu mau kapan kita pindahnya?" kalimat yang dikeluarkan syifa berhasil membuat rizky lega, pasalnya ia sangat berhati hati mengajak syifa untuk pindah ke appartement nya.

"setelah aku flight lusa, gimana?" kaliini, rizky berhasil membuat senyum syifa pudar.

"kamu udah harus flight? Emang gaada waktu buat cuti sebentar? Emang kita ga jalan jalan?" syifa menunjukan wajah sedihnya, ia kini mulai protes.

Rizky mengelus puncak kepala syifa, "aku sengaja ga ngambil cuti sayang, kalau nanti ada terjadi apa apa sama kamu atau kita, aku ga perlu minta surat permohonan penambahan jatah cuti"

"maksudnya?" syifa mengerutkan dahinya, ia bingung apa yang dibicarakan rizky.

"kalau misalnya nanti kamu ada check up kehamilan, melahirkan kan aku bisa tinggal ambil cuti semau aku" ucap rizky membuat pipi syifa merona.

Sejujurnya, ia belum mau mempunyai anak.

"a..aku be--"

"iya aku tau, aku tunggu sampai kamu siap ya" ucap rizky sambil mengelus puncak kepala syifa.

---

Dikabarkan telah melangsungkan pernikahan, model bernama cut syifa hamil?

Aku menatap koran ditangan ku, kenapa media masa terlalu banyak mengambil kesimpulan.

Aku segera mengambil ponselku yang berbunyi disebelah koran yang baru saja kuletakan.

Disana tertera nama pak harry, ia yang mempunyai menejemen yang aku tempati selama bertahun tahun, semua kerjaan ku pun berasal dari dia.

"apa benar kamu sudah menikah syifa?"

Ucap pak harry pelan pelan, dia orang yang sangat bijaksana.

"saya dengar suami mu juga seorang pilot" lanjut pak harry membuat ku semakin terdiam.

"maaf saya--"

"kenapa kamu ga bilang? Kita atur jadwal buat konfersi pers ya, saya mau ini semua clear"

"saya tau ini buat bapak jadi marah besar, maaf ya pak saya ga bilang dan malah nyembunyiin pernikahan saya"

"saya ga masalah, asal kamu mau menunda program memiliki anak beberapa tahun, dan berkerja secara prefesional. Itu ketentuan baru kita" aku melebarkan mata ku ketika tahu ketentuan baru yang dibuat. "atur jadwal kamu sama suami ya, biar kita segera klarifikasi"

Telefon tertutup setelah aku mengucapkan iya kepada pak harry, aku masih terdiam menatap luar jendela, aku harus menunda kehamilan ku selama beberapa tahun sementara aku melihat rizky yang sudah siap memiliki anak.

DREAM.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang