Kini aku sedang melihat satu akun kuliner diponsel ku, suami ku yang tampan ada disamping ku tentunya, ia sedang mengerjakan laporannya.
"sayang..." ucap ku setelah mematikan ponsel, aku menyenderkan kepala ku ke dada rizky. "kenapa sayang?" rizky melepaskan satu tangannya dari laptop untuk mengelus puncak kepala ku.
"aku mau es buah" ucap ku membuat rizky duduk tegap, menggeser kepala ku dan bersiap siap. Seakan suara ku adalah alarm nya untuk pergi keluar. "aku baru aja ngomong..." aku terkejut dengan respon rizky, ia sangat siap melakukan apapun demi aku dan si kecil.
"kamu tunggu sini, jangan gerak, aku beli es buah dulu" ucap rizky memastikan aku benar benar diam diatas kasur sambil memperhatikan tingkah lakunya.
Ia berjalan keluar, tak lama aku mendengar suara pintu keluar bunyi. Itu tandanya, rizky benar benar mencari es buah untuk ku dan si kecil.
Sekitar 30 menit lebih aku menunggu diatas kasur, akhirnya yang ku tunggu datang dengan mangkuk ditangannya. "es buah dataaanggg" ucap rizky lalu meletakan mangkuk es buah didepan ku. Mata ku seakan berbinar melihat es buah tersebut. Tak membutuhkan aba aba, aku mengambil sendok dan langsung melahapnya. Aku memakan es buah hanya 3 sendok kiranya, lalu aku menggeser mangkuknya kearah depan rizky, aku bisa lihat ia sangat kebingungan.
"aku udah selesai ngidamnya, kamu terusin ya" ucap ku membuat rizky yang tadinya sedang menopang kepalanya dengan kedua tangan terkejut sampai sampai ia mengangkat sedikit kepalanya.
"ya allah sayang, aku beli ini diruko ujung jalan loh" ucap rizky menatap nanar es buah yang tadi ia beli diujung jalan, dimana yang ku ketahui jaraknya lumayan jauh dari kediaman kami.
"ga ah, aku ngantuk" ucap ku sambil merebahkan badan ku, lalu tidur membelakangi rizky.
---
Kandungan ku semakin besar, aku juga lebih sering ditinggal rizky berhari hari demi menjalankan tugasnya. "besok kamu terbang lagi?" tanya ku sambil memperhatikan rizky yang sedang merapikan seragam kerjanya.
"iya sayang, cuma 2 hari kok" ucap rizky lalu menghampiri ku dikasur, ia ikut serta tidur disebelah ku, kedua tangannya memeluk tubuh ku yang kian hari kian membesar, salah satu tangannya juga mengusap punggung ku, ia selalu berusaha membuat diriku selalu nyaman berada didekatnya.aku beberapa kali menggeser kepala ku didada bidangnya.
"tidur aku udah ga nyaman, perut aku makin besar" ucap ku sambil mengelus perut ku yang besarnya seperti buah melon ini.
Rizky ikut mengusap perutku, kini kedua tangannya sibuk mengusap punggung dan perut ku.
"sabar ya sayang ku, galama lagi kita ketemu dede kok" ucap rizky kian mengeratkan pelukannya.
Hening beberapa saat, tak terasa air mata ku jatuh, rizky terkejut ketika merasakan bajunya basah.
"loh kenapa kamu? Coba cerita..." rizky mencium kening ku diakhir ucapannya, "kamu mau ninggalin aku"
Entah kenapa, aku bisa se-sedih ini karena besok suami ku yang menyebalkan ini akan kembali ke tugasnya.
"aku ga ninggalin kamu sayang, aku kerja, buat kita. Aku, kamu, adik" ucap nya penuh penekanan.
"terus kapan kamu ada waktu buat aku?"
"kan selama ini aku kalo libur sama kamu, sayang"
"tapi aku mau sama kamu"
![](https://img.wattpad.com/cover/171782375-288-k988677.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
DREAM.
RomanceIni cerita tentang syifa, yang tak menyadari ada seseorang yang sangat mencintainya.