Gundah

10.5K 653 52
                                    

Hai my lovely reader..ternyata sebulan sudah saya belum update cerita ini dan pada dicomment untuk minta segera update. Maunya sih gitu, tapi karena baru pindah rumah dan penyesuaian kerja di tempat baru jadinya agak terlambat apdetnya..
So, udah kuupdate nih, jangan lupa vote dan  commentsnya yang ramai yaaa..
Kalau ada typo, tandain ya...

*******

Hari sudah petang dan Lintang merapikan dokumen di atas mejanya bersiap untuk segera pulang. Hari ini Mas Bagas ada dinas ke Bandung sehingga dia tidak bisa pulang bareng. Lintang memilih untuk pulang dengan taksi dan menolak tawaran Bagas untuk diantar sopir kantor untuk pulang ke rumah.

Lintang masih ingat betul pertanyaannya ke Bagas beberapa malam lalu yang belum terjawab. Ya, pertanyaan Lintang tentang Aisyah, yang kata Pak Hadi merupakan fans garis kerasnya Bagas. Berbeda dengan jawaban Bagas saat Lintang menanyakan soal Chyntia, pertanyaan Lintang tentang Aisyah hanya dijawab pendek dan masih menimbulkan tanda tanya di benak Lintang.

Bagaimana tidak, Bagas hanya menjelaskan kalau Aisyah merupakan kenalannya dalam pengajian yang pernah diikutinya. Bagas merasa tidak ada info apapun lagi yang perlu dijelaskan pada Lintang yang masih penasaran.

Namun berita pagi ini yang tidak sengaja didengarnya di toilet membuatnya makin penasaran. Tadi pagi karena Lintang naik taksi, Lintang sampai kantor langsung menuju ke toilet di lantai dasar karena keburu kebelet dan belum menuju ruangannya. Namun tak seberapa lama dia di toilet, terdengar pembicaraan dua orang di luar yang nampaknya salah satunya adalah bu Susi yang sedang ngobrol dengan entah siapa.

"Loh Bu Susi saya pikir ikut ke bandung sama Pak Sam?"

"Enggak mba, kan bapak perginya ke Bandung saja."

"Loh kalau ke Bandung memang kenapa?"

"Bapak punya gebetan disana mba..ntar kalau saya ikut malah mengganggu,heheheh..."

"Bukannya kemarin bapak katanya baru nikah bu?"

"Katanya sih gitu, kata orang-orang yang liat IGnya. Tapi belum ada perayaaan siiih, lagian orang kaya mah bebas...."

"Bapak ajak istrinya ke Bandung kali ya bu?"

"Sepertinya enggak mba"

"Kok ibu tahu? Ibu udah tau ya istrinya Pak Sam siapa"

"Saya sih gak dibilangin Pak Sam, tapi saya sepertinya tahu siapa istrinya.."

"Trus ibu tau juga gebetannya Pak Sam yang di Bandung?"

"Sepertinya sih gitu mbak.."

"Kok ibu gak bilangin ke istrinya Pak Sam kalau di Bandung ada gebetannya Pak Sam?"

"Waduh saya mah gak berani mbak, semuanya juga masih menduga-duga, ya kalau benar, kalau salah, bisa-bisa saya dipecat mba."

"Oooh iya ya bu, kalau jadi sekretaris emang harus pinter-pinter jaga rahasia bos ya bu?"

"Begitulah mbak.."

"Gebetan Pak Sam yang di Bandung itu yang dulu  pakai jilbab besar dan suka datang ke ruangan Pak Sam dengan ustad terkenal yang dari Bandung itu ya bu?"

"Hehehe...mbak Lila ternyata pengamat Pak Sam juga ya..."

"Yaaa kan orangnya kalau datang lewat ruangan saya bu, mana sama ustad terkenal lagi, ya pasti keliatan laaah.."

"Iya, Pak Sam sekarang punya bisnis sama pak ustad itu, makanya saya pikir pasti Pak Sam akan ketemu sama gebetannya bapak itu di Bandung."

"Bisnis apaan bu?"

Rumah (Te) TanggaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang