5. Revenge

1.4K 132 3
                                    

Hai! Udah berapa lama ya gak update ini? Akhirnya update lagi sekaraaaang. Nah, masih inget konfliknya kan? Semiga masih yaaaa, yuk cus!



Sehun melipat tangannya, alisnya berkerut dan memandang Junmyeon juga Ahra bergantian. Ia mendecakkan lidah kemudian memandang keduanya lagi. Ahra yang merasa risih pun akhirnya balas memandang Sehun, kemudian membuka mulutnya.

"Bos, waeyo?" Tanyanya.

"Ck. Aneh saja. Bagaimana kalian bisa saling kenal?" Tanya Sehun. "Kebetulan macam apa ini?"

Junmyeon berdehem.

"Ayah kami berteman," Jelasnya. "Ayah Ahra itu Profesor Teknik Kimia di kampus yang sama dengan Ayahku,"

Sehun melongo. Memandang gadis di depannya yang tampak biasa-biasa saja. Sama sekali tidak mencerminkan jika ia adalah anak seorang Profesor. Sehun menggaruk kepalanya. Apalagi saat gadis itu mulai bicara, siapa yang akan percaya ia anak seorang profesor. Mulutnya terlalu sembrono sekali saat bicara.

"Kau tidak bohong?" Tanya Sehun.

"Keluarga kami sudah berteman lama, Sehun-ah," Ucap Junmyeon. "Lagipula, kenapa kau bicara soal mungkin Ahra  bohong?"

"Dia ini, sudah berulang kali bohong padaku," Ucap Sehun. "Makanya,...,"

"Tapi aku tidak bohong soal di restoran," Potong Ahra.

"Ya. Bagaimana bisa aku percaya kalau kau saja sering bohong?" Ucap Sehun galak.

"Aku kan bohong karena Bos yang mulai. Lagipula itu aneh sekali, tentu saja aku bohong,"

Junmyeon mengerutkan dahi. Kemudian mengangkat tangannya. Memberi isyarat untuk berhenti.

"Tunggu. Kalian dari tadi bicara soal bohong. Ada apa sih sebenarnya?"

"Anu, Oppa...," Ahra mulai menjelaskan.

Telinga Sehun memerah. Ia merasakan hatinya dongkol mendengarkan Ahra berbicara. Bagaimana tidak, gadis itu luwes sekali memanggil Junmyeon, yang notabene lebih tua tiga tahun darinya dengan sebutan Oppa. Sementara ia, dari pertemuan pertama saja gadis itu sudah memanggilnya Ahjussi.

Memangnya aku ini kelihatan tua sekali apa?

"Ya," Potong Sehun, saat Ahra sedang berbicara pada Junmyeon tanpa memandangnya sama sekali.

"Ne, Bos?" Tanya Ahra.

"Kau ini. Bagaimana bisa kau memanggilnya Oppa? Dia bahkan lebih tua dariku," Protes Sehun. "Dan kau. Seenak jidat saja malah memanggilku Ahjussi,"

Junmyeon tertawa. Kemudian menepuk pundak Sehun.

"Wajahku memang awet muda dibanding kau Sehun-ah,"

"Aish," Sehun mencibir, kemudian menepis tangan Junmyeon.

"Benar saja dia berbohong banyak padamu. Kau itu terlihat pervert tahu,"

Sehun mendecih. Kesal karena Junmyeon kini justru mengoloknya juga.

"Permisi, silahkan menikmati," Ucap Ahjumma pemilik kedai, melerai keadaan sebentar dengan membawakan nasi dan sup daging sapi untuk mereka bertiga.

"Kamsahamnida," Jawab Junmyeon sopan, begitu pula Ahra.

"Gomawo Oppa," Ucap Ahra sambil tersenyum manis.

Too Much DifferentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang